Kalah Perang, 7 Tokoh Nazi Terkenal Ini Berhasil Kabur!

Otto Adolf Eichmann bisa dibilang adalah buronan dari Nazi nomor 1. Mengapa? Ialah salah satu pencetus Holocaust yang membunuh sekitar 6 juta Yahudi di benua Eropa. Eichmann juga yang merancang kamp konsentrasi di berbagai daerah, terutama Auschwitz, Polandia yang diduduki Nazi.

Setelah kejatuhan Nazi, Eichmann bersembunyi di Austria sampai 1948. Dengan dukungan uskup pendukung Nazi di Italia, Alois K. Hudal, Eichmann pada 1950 berhasil mendapatkan visa ke Argentina dengan nama Ricardo Klement. Di Buenos Aires, Eichmann sempat bekerja di pabrik Mercedes-Benz.

Pada Mei 1960, agen Mossad dari Israel berhasil meringkus Eichmann dan membawa ia keluar dari Argentina dengan samaran sebagai pramugara. Dihakimi di Yerusalem selama 4 bulan pada 1961, Eichmann dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dan dihukum gantung pada Mei 1962, satu-satunya hukuman mati yang dikeluarkan pengadilan Israel.

Sasaran pemburu Nazi kedua, Josef Mengele adalah seorang dokter Nazi di Auschwitz yang dijuluki "Malaikat Kematian" atau Todesengel. Sempat menjadi tentara SS di awal PD2 dan tak bisa bertugas lagi karena cedera, Josef tak segan-segan melakukan eksperimen biadab terhadap tawanannya sejak 1943.

Pada 1945–1948, Mengele bersembunyi di Jerman, dan pada 1949, ia berhasil mendapatkan visa ke Argentina atas nama Helmut Gregor dan berangkat dari Italia. Setelah mendengar berita penangkapan Eichmann, Mengele bersembunyi di Paraguay pada 1959 lalu Brasil pada 1960.

Diburu oleh Jerman Barat dan Israel, Mengele tidak kunjung tertangkap oleh manusia. Namun, pada 1979, ajal menjemput Mengele yang terkena stroke lalu tenggelam di Bertioga. Identitas Mengele tak diketahui hingga 1985.

Salah satu petinggi SS, Walter (Walther) Rauff terkenal sebagai salah satu yang mencetuskan mobil gas pada 1940an. Dengan mobil neraka tersebut, Rauff membunuh hampir 100.000 Yahudi dan penyandang disabilitas. Bahkan, Rauff menganiaya dan membantai Yahudi di Tunisia pada 1942 sampai 1943.

Setelah PD2, Rauff tertangkap pasukan Sekutu dan ditempatkan di kamp tawanan perang Rimini, Italia. Berhasil kabur pada 1948, Rauff menjadi penasihat militer Presiden Suriah, Husni al-Za'im. Karena peristiwa kudeta Suriah pada 1949, Rauff kembali ke Italia lalu Ekuador sebelum menetap di Chile pada 1958.

Bekerja di perusahaan makanan kaleng, Rauff jadi mata-mata untuk Jerman Barat pada 1958–1962. Pada 1962, Rauff sempat tertangkap oleh otoritas Chile. Akan tetapi, Rauff dibebaskan pada 1963 dan dilindungi oleh Presiden Chile, Augusto Pinochet. Rauff wafat akibat serangan jantung pada 1984 dan dikuburkan di Chile.

Dijuluki "Maut Putih", Franz Stangl adalah komandan eksekusi Nazi yang sering mengenakan pakaian putih dan membawa sebuah pecut. Selain itu, Stangl juga terlibat dalam pengembangan program eutanasia Aktion T-4 untuk membunuh orang-orang penyandang disabilitas dan gangguan mental.

Pada April sampai Agustus 1942, Stangl ditempatkan sebagai komandan kamp konsentrasi di Sobibor. Di sana, Stangl diduga bertanggung jawab atas kematian lebih dari 100.000 Yahudi. Lalu, pada September 1942 sampai Agustus 1943, Stangl ditempatkan di Treblinka dan membunuh sekitar 900.000 jiwa.

Setelah kejatuhan Nazi, Stangl sempat tertangkap dan ditahan di Linz, Austria, pada 1947. Kabur pada 1948, Stangl sampai di Italia, dan dengan bantuan Uskup Hudal, ia berangkat ke Suriah sebelum ke Brasil pada 1951. Tinggal di São Paul, Frangl akhirnya bekerja di Volkswagen.

Setelah 6 tahun pencarian, penyintas Holocaust dan pemburu Nazi ulung, Simon Wiesenthal, berhasil menemukan Frangl. Pada 1967, Frangl tertangkap dan divonis bersalah di Jerman Barat atas pembantaian sekitar 1 juta jiwa. Dipenjara seumur hidup, Stangl wafat pada 1971 akibat gagal jantung, tanpa rasa penyesalan atas perbuatannya.

Josef Franz Leo Schwammberger adalah seorang komandan SS yang mengepalai tiga kamp kerja paksa di Kraków, Polandia. Sering membawa pecut dan dikawal anjing German Shepherd, Schwammberger sempat membunuh 500 tawanan Yahudi di Przemyśl, Polandia, dan membantai banyak Yahudi di kota Mielec.

Pada 1945, Schwammberger sempat tertangkap di Austria. Namun, pada 1948, ia berhasil kabur ke Italia dan pergi untuk jadi warga negara Argentina. Permintaan ekstradisi dari Jerman Barat sampai ke Argentina pada 1973, dan otoritas Argentina mulai mencari Schwammberger pada 1987.

Pada 1990, Schwammberger kembali untuk diadili di Jerman Barat. Setelah 2 tahun diadili, Schwammberger dinyatakan bersalah dan divonis penjara seumur hidup. Setelah 14 tahun menetap di penjara, Schwammberger wafat pada 2004 di usia 92 tahun.

Erich Priebke adalah anggota Gestapo yang terlibat dalam peristiwa pembantaian Ardeatine pada 1944. Membunuh 335 jiwa, pembantaian tersebut adalah aksi balas dendam Nazi karena kehilangan 33 anggota SS di Italia. Priebke juga mengirim sekitar 2.000 Yahudi di Roma ke Auschwitz.

Sempat ditahan di kamp tahanan perang di Rimini, Priebke berhasil lolos pada 1946. Lagi-lagi dengan pertolongan Uskup Hudal, Priebke berhasil hengkang ke Argentina pada 1948 dan menetap di derah pegunungan San Carlos de Bariloche, Patagonia. Tanpa samaran, Priebke bahkan membuka toko makanan khas Wina hingga membuka sekolah.

Pada 1994, wartawan ABC, Sam Donaldson, berhasil mengungkap jati diri Priebke. Menimbulkan kecaman, Priebe diekstradisi ke Italia dan menjadi tahanan rumah seumur hidup. Pada 2013, Priebke wafat di usia 100 tahun dan dikuburkan di lokasi rahasia setelah ditolak oleh Argentina dan Jerman.

Petinggi SS dan seorang pengacara, Gerhard Bohne adalah yang bertanggung jawab terhadap logistik program eutanasia Aktion T-4. Bohne juga bertanggung jawab atas pembantaian penyandang disabilitas dan gangguan mental, serta "memurnikan ras Arya".

Bohne tak bertahan lama di Nazi karena ia membuat laporan mengenai penipuan dan korupsi di dalam partai tersebut. Pada 1949, Bohne kabur ke Argentina di bawah kepemimpinan Juan Perón dan menyamar sebagai seorang teknisi, dan mendapatkan bantuan dari sang presiden.

Setelah Perón dimakzulkan oleh kudeta Revolución Libertadora pada 1955, Bohne kembali ke Jerman dan diadili di Frankfurt pada 1963. Bebas dengan jaminan, Bohne kembali ke Argentina sebelum akhirnya jadi penjahat Nazi pertama yang diekstradisi oleh Argentina pada 1966. Tak diadili, Bohne hidup hingga wafat pada 1981.

Itulah beberapa tokoh Nazi terkenal yang berhasil kabur dari kekalahannya pada 1945. Meski beberapa lolos dari jerat hukum, pengadilan di alam baka sudah siap untuk menuntut pertanggungjawaban atas nyawa-nyawa yang mereka hilangkan semasa PD2.