6 Tantangan yang akan Dihadapi Jika Manusia Tinggal di Mars
Mars merupakan planet terdekat ke-4 dari matahari dan dikenal sebagai 'planet merah' karena warna penampakannya. Seringkali Mars dianggap dapat dihuni oleh manusia karena beberapa faktor, seperti memiliki daratan yang hampir sama.
Selain itu, ilmuwan dari Nasa telah mengkonfirmasikan bahwa keberadaan sumber air di Mars telah ditemukan, yang memperkuat pendapat bahwa planet tersebut layak untuk ditinggali.
Lalu bagaimana kehidupan manusia jika tinggal di Mars? Apa saja tantangan yang akan dihadapi? Untuk menepis rasa penasaran kamu, simak ulasannya di bawah ini.
1. Pendaratan yang sulit
Yang pertama dilakukan jika manusia ingin ke Mars tentu saja ialah melakukan pendaratan di sana. Bumi dan Mars merupakan planet yang cukup dekat satu sama lain, namun perjalanan akan memakan waktu sekitar 260 hari.
Dilansir Universe Today, pendaratan di Mars merupakan bagian tersulit, karena saat pesawat ruang angkasa memasuki atmosfer Mars, kecepatannya mencapai puluhan ribu kilometer per jam. Entah bagaimana pesawat tersebut harus kehilangan kecepatan itu agar dapat mendarat dengan lembut dan aman di permukaan planet.
2. Menggunakan pakaian luar angkasa
Cuaca di Mars sangat ekstrim. Misalnya Perbedaan suhu antara Senin dan Selasa dapat mencapai 170 derajat. Suhu tersebut rata-rata jauh di bawah angka nol. Bisa dibayangkan betapa dinginnya cuaca di sana.
Selain itu, menurut laman INSF, atmosfer di Mars sangat tipis sehingga udara sebagian besar mengandung karbon dioksida yang baik untuk planet, buruk untuk manusia. Oleh karena itu, pakaian luar angkasa harus digunakan ketika manusia tinggal di Mars.
3. Badai debu sering terjadi
Karena suhu di Mars seringkali berubah drastis dalam satu minggu, badai debu yang kuat seringkali terjadi. Badai debu tersebut dapat menyelimuti seluruh planet hanya dalam beberapa hari, sehingga siang hari akan terasa gelap.
Meski badai debu ini tidak membahayakan secara fisik, namun debunya mampu menyumbat perangkat elektronik dan mengganggu instrumen tenaga surya, ungkap Space.
4. Hidup di dalam ruangan
Karena atmosfer Mars yang tipis dan mengandung banyak karbon dioksida yang tak baik bagi tubuh manusia, manusia tak akan memiliki banyak kehidupan luar. Di sana manusia harus tinggal di ruangan yang tertutup dengan segala fasilitas yang mampu mendukung kebutuhan hidup untuk jangka waktu yang lama.
Selain itu, seseorang harus tahan dengan kebosanan untuk tinggal di ruangan tertutup, karena ia akan menghabiskan waktu di sana berbulan-bulan di satu lokasi, dikelilingi oleh tembok-tembok yang sama.
Astronomy mengungkapkan bahwa ruangan di pangkalan Mars mesti dibangun luas, agar penghuninya mampu bergerak secara bebas.
5. Sumber makanan terbatas
Manusia pertama di Mars perlu bertani dan berusaha untuk membangun sumber makanan. Ilmuwan percaya kacang, asparagus, dan kentang adalah tanaman yang layak untuk ditanam di tanah Mars, ungkap USA Today.
Namun menurut penjelasan Astronomy, membawa persediaan makanan dan obat-obatan dari Bumi adalah cara terbaik untuk bertahan hidup, karena kurangnya sinar matahari di Mars akan membuat manusia sulit untuk bercocok tanam.
6. Cuaca dan waktu yang berbeda
Musim dingin terdingin di bumi adalah surga dibandingkan dengan musim dingin Mars. Suhu paling rendah -55 ° C (-67 ° F). Namun suhu tersebut dapat menurun drastis. Bahkan bisa turun hingga -153 ° C (243 ° F).
Lupakan tentang berjemur, laman INSH mengatakan bahwa sinar matahari yang sampai di Mars hanya setengah dari yang sampai di bumi. Selain itu, sehari di Mars lebih panjang 40 menit, sehingga setahun di Mars hampir dua kali lipat lebih lama dari bumi.
Itulah beberapa tantangan yang akan dihadapi jika manusia tinggal di Mars. Setelah mendapat gambaran tersebut, kamu tertarik jadi salah satu penghuninya, gak?
