Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Pemain Indonesia di German Open 2025, Tanpa Wakil Ganda Putra

ilustrasi bulu tangkis (unsplash.com/aboodi vesakaran)

German Open 2025 akan menjadi turnamen pembuka dari rangkaian tur Eropa. Turnamen World Tour Super 300 itu akan berlangsung pada 25 Februari hingga 2 Maret 2025 di Westenergie Sporthalle, Mülheim an der Ruhr, Jerman.

Indonesia menjadi salah satu negara yang turut serta dalam turnamen bulu tangkis terbesar di Jerman itu. Beberapa wakil Indonesia yang sebagian besar merupakan pemain muda dan pelapis dikirimkan ke turnamen ini. Berikut lima fakta menarik pemain Indonesia di German Open 2025.

1. Indonesia mengirimkan sembilan wakil, tapi tanpa ganda putra

Indonesia mengirimkan sembilan wakil di German Open 2025. Wakil tersebut nyaris lengkap dari seluruh sektor kecuali ganda putra. Sektor ganda campuran mengirimkan wakil terbanyak, yakni lima. Sementara itu, sektor tunggal putra mengirimkan dua wakil. Untuk sektor tunggal putri dan ganda putri sama-sama beramunisikan satu wakil saja. Berikut daftar lengkap wakil Indonesia di German Open 2025.

Tunggal putra

  1. Alwi Farhan
  2. Yohanes Saut Marcellyno

Tunggal putri

  1. Komang Ayu Cahya Dewi

Ganda putri

  1. Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose

Ganda campuran

  1. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu
  2. Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata
  3. Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah
  4. Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil
  5. Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja

Meskipun hanya mengirimkan sembilan wakil, jumlah tersebut sejatinya lebih banyak dibandingkan edisi sebelumnya. Di German Open 2024 lalu, Indonesia hanya mengirimkan tiga wakil dari sektor yang sama, yakni ganda campuran. Dari tiga wakil tersebut, tidak ada yang berhasil meraih gelar juara. 

2. Dari 9, hanya 1 wakil yang berstatus unggulan di sektornya

Di German Open 2025, Indonesia hanya memiliki satu wakil yang berstatus unggulan. Wakil tersebut adalah Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose yang menduduki posisi sebagai unggulan ketujuh sektor ganda putri. Pasangan muda itu akan menjadi tumpuan utama Indonesia untuk meraih gelar juara. Pada babak pertama, mereka akan bersua wakil Taiwan, Nicole Gonzales Chan/Chih Chun Lin.

3. Satu wakil harus memulai laga dari babak kualifikasi

Tidak semua wakil Indonesia yang dikirim ke German Open 2025 langsung memulai laga dari babak pertama. Terdapat satu wakil yang harus berjuang terlebih dahulu lewat babak kualifikasi. Wakil tersebut adalah Yohanes Saut Marcellyno dari sektor tunggal putra. Pada babak pertama kualifikasi, ia akan menghadapi Jan Louda dari Ceko. Jika menang, ia masih harus melewati satu pertandinga lagi untuk memperebutkan satu tempat di babak utama.

4. Dua wakil langsung berjumpa unggulan pada babak pertama

Dua wakil Indonesia juga langsung mendapatkan undian yang berat pada babak pertama German Open 2025. Dua wakil tersebut langsung menghadapi pemain unggulan pada laga perdananya. Adapun dua wakil itu sama-sama berasal dari sektor ganda campuran, yakni Jafar Hodayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata.

Duet Jafar/Felisha akan langsung bersua unggulan pertama asal Denmark, yakni Jesper Toft/Amalie Magelund. Sementara itu, Marwan/Aisyah akan berhadapan dengan Ye Hong Wei/Nicole Gonzales Chan asal Taiwan yang menempati posisi sebagai unggulan ketujuh.

5. Ada tiga wakil yang batal tampil karena statusnya sebagai pengganti

Selain sembilan wakil yang sudah disebutkan, sejatinya PBSI juga mendaftarkan tiga wakil lagi di German Open 2025. Mereka adalah Verrel Yustin Mulia/Pitha Haningtyas Mentari, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati. Seluruhnya berasal dari sektor ganda campuran.

Namun, keikutsertaan mereka ditarik karena masih berada di daftar pemain pengganti. Meski begitu, jika keikutsertaan mereka tidak dibatalkan, kesempatan mereka untuk tampil sebenarnya juga cukup minim. Hal itu disebabkan mereka berstatus pemain pengganti dengan urutan yang cukup jauh. Mereka hanya bisa bermain jika terdapat banyak pemain lain yang mundur.

Prestasi Indonesia sendiri cukup memprihatinkan di German Open, terutama dalam beberapa edisi terakhir. Tercatat, Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di turnamen ini pada edisi 2003 lewat Flandy Limpele/Eng Hian dari sektor ganda putra. Setelah mereka, tidak ada lagi wakil Indonesia yang berhasil menjuarai turnamen ini. Akankah penantian 22 tahun itu terhenti di edisi kali ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kelfin GR
EditorKelfin GR
Follow Us