Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cosu Forum.id: Kemenpora di Bawah Dito Jadi Lembaga Tak Kaku

Menpora Dito di Kemenpora. (Dok. Kemenpora)
Intinya sih...
  • Kemenpora merangkul komunitas hobi, seperti Cosu Forum.id yang menyambut perubahan positif dalam program-programnya.
  • Pemuda dari berbagai latar belakang didengar pendapatnya dan diberikan dukungan oleh Kemenpora.

Jakarta, IDN Times - Cosu Forum.id, sebuah komunitas cosplayer yang dipimpin Ahmad Ridho Baihaqi (Abay) salut dengan perubahan di Kemenpora, melalui program-programnya.

“Program Kemenpora tuh buat saya terkejut karena aku pikir awalnya pasti kaku. Siapa sangka hal yang mengedukasi disimpan sebagai intinya, dan dibarengi dengan kegiatan have fun,” ucap Abay dalam keterangan resmi.

1. Kemenpora rangkul semua anak muda

Timnas Indonesia di Homeless World Cup 2024 Seoul (kemenpora.go.id)

Abay menyampaikan, Kemenpora merangkul semua kalangan anak muda dari latar belakang manapun. Kemenpora mendengar pendapat dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh pemuda.

“Dari apa yang saya lihat sejauh ini, Kemenpora sudah melakukannya dengan baik. Kemenpora benar-benar menanyakan apa yang dibutuhkan oleh rekan rekan komunitas dan Kemenpora me-support hal itu jika memang relevan dengan apa yang dibutuhkan,” ujar Abay.

2. Kemenpora mulai rangkul komunitas hobi

Ilustrasi skateboarder beraksi di lapangan Kemenpora. (Dok. Kemenpora).

Menurut Abay, sebuah terobosan yang dilakukan Kemenpora di bawah pimpinan Menpora Dito Ariotedjo adalah merangkul komunitas hobi. Kemenpora memberikan ruang bagi kelompok hobi untuk beraktivitas.

“Banyak komunitas dengan berbagai hobi di luar sana yang tidak saya ketahui, tapi sejauh ini Kemenpora sudah mencakup cukup banyak, dan itu terlihat saat acara pesta prestasi,” ujar Abay.

3. Harapan agar Kemenpora rangkul banyak komunitas

Menpora Dito beri penghargaan insan olahraga berprestasi. (Dok. Kemenpora)

Abay berharap Kemenpora lebih merangkul kelompok komunitas lain yang sedang bertumbuh. Sehingga, mereka tidak merasa diabaikan oleh pemerintah.

“Mungkin Kemenpora bisa lebih lagi mengikut sertakan teman-teman komunitas lain ke depannya, seperti Polyglot Indonesia, Reenactor Indonesia, Indonesia Graveyard, komunitas Hong, dan komunitas kekinian lainnya," ujar Abay.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us