Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bus Diserang, Arema FC Minta Pendukungnya Tetap Tenang

Kondisi bagian kaca depan bus Arema FC mengalami pecah kaca. (Dok. istimewa)

Malang, IDN Times - Kejadian tak mengenakkan dialami rombongan tim Arema FC. Bus yang biasa mereka tumpangi untuk menuju ke tempat latihan maupun venue pertandingan tiba-tiba diserang oleh sekelompok suporter. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (20/10/2021) malam. Beruntung, saat penyerangan, bus dalam keadaan kosong dan hanya diisi oleh awak bus saja. Kejadian tersebut pun membuat kaca bagian depan, samping dan belakang pecah. Meski begitu, manajemen meminta Aremania tetap tenang dan tidak terprovokasi.

1. Manajemen sayangkan kejadian tersebut

Tangkapan gambar kondisi kaca samping sopir bus Arema FC. Dok/istimewa

Kejadian itupun sangat disayangkan oleh manajemen tim Singo Edan. Sebab, selama ini mereka merasa menjalani kompetisi dengan baik-baik saja. Mereka pun menyebut peristiwa ini bisa berpotensi mengganggu jalannya kompetisi. 

“Kami sangat menyayangkan dan mengutuk kejadian tersebut karena mencederai semangat dari kompetisi. Arema FC akan berkirim surat hari ini ke PSSI dan LIB agar segera menindaklanjuti agar tidak timbul reaksi dari kejadian tersebut,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji, Kamis (21/10/2021). 

2. Tidak sampai ganggu persiapan tim

Arema FC saat menjalani TC di Kusuma Agrowisata, Kota Batu. Instagram/aremafcofficial

Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai mengganggu konsentrasi tim. Meski mengalami kondisi yang tak menyenangkan, Sudarmaji berharap para suporter bisa menahan diri agar kompetisi bisa tetap berjalan dengan lancar dan aman. 

“Kami menghimbau kepada Aremania, pecinta Arema di manapun berada untuk menahan diri. Tetap jaga kondusifitas untuk menyelamatkan kompetisi,” imbuh Sudarmaji.

3. Serahkan kejadian tersebut pada polisi

Tangkapan gambar instastory presiden klub Arema FC. Dok/istimewa

Selain berkirim surat ke PSSI, manajemen Arema FC juga menyerahkan proses hukum kepada kepolisian. "Secara resmi kami sudah sudah melaporkan kejadian ini selain ke PSSI juga ke pihak berwajib agar diproses secara hukum,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, Sudarmaji menyebut bahwa regulasi kompetisi sudah sangat jelas dan tegas melarang supporter tidak hadir di stadion. Seharusnya hal itu bisa disikapi dengan bijak. Tidak ada alasan gesekan dalam hal apapun karena semangat sepak bola adalah semangat kebersamaan lebih-lebih dalam situasi pandemi yang belum usai. 

"Kepatuhan terhadap regulasi harus terus disosialisasikan,” tandas Sudarmaji.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us