Kalteng Putra Tunggak Gaji Pemain, PSSI Akhirnya Bersikap

Jakarta, IDN Times - PSSI akhirnya angkat suara terkait konflik manajemen Kalteng Putra yang menunggak gaji 29 pemainnya. Ada sejumlah langkah yang disiapkan, salah satunya menahan subsidi klub Liga 2 tersebut.
Respons itu diberikan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, Jumat (2/2/2024).
Federasi mau tak mau harus segera ambil tindakan, terlebih kasus ini sudah sudah sampai ke FIFA.
"Langkah pertama yang paling dekat adalah kami meminta PT LIB (Liga Indonesia Baru) untuk menahan subsidi klub," kata Arya dalam keterangannya.
1. Berapa subsidi yang ditahan?

Secara total, seluruh klub Liga 2 musim ini mendapat subsidi sebesar Rp1,25 miliar. Namun, jumlah tersebut dibayarkan dengan termin pembayaran tujuh kali.
Jumlah itu sesuai dengan pernyataan Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus jelang Liga 2 dimulai pada tahun lalu.
"LIB tuh punya subsidi terhadap klub, ya. Jad itu saran pertama kita agar LIB menahan dananya dulu," ujar Arya.
2. PSSI akan mediasi manajemen dengan pemain

Kemudian, PSSI bakal mempertemukan manajemen Kalteng Putra dengan Shahar Ginanjar dan kawan-kawan. Mediasi ini, menurut federasi, penting untuk mendapat kesepakatan agar konflik segera berakhir.
"Yang kedua, kami akan melakukan mediasi antara Kalteng Putra dan pemain supaya masalahnya bisa diselesaikan," ujar Arya.
3. PSSI sudah ditegur FIFPRO

Kasus Kalteng Putra yang menunggak gaji dan melaporkan para pemainnya ke polisi sudah diketahui FIFA. Itu karena Federasi Pesepakbola Profesional Internasional (FIFPRO) sudah melaporkannya kepada organisasi yang dipimpin Gianni Infantino tersebut.
Dalam pernyataan resminya pada Jumat (2/2/2024), FIFPRO mendesak PSSI segera turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. PSSI diminta bersikap tegas karena Kalteng Putra telah menyalahi aturan.
"FIFPRO memberikan dukungan penuh kepada 29 pemain Kalteng Putra yang berada dalam situasi mengenaskan akibat perilaku manajemen klubnya. FIFPRO telah memberi tahu FIFA mengenai masalah ini dan mendesak PSSI untuk segera melakukan intervensi guna menyelesaikan situasi tersebut," bunyi pernyataan FIFPRO.