Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Klub Afrika dengan Capaian Terbaik di Piala Dunia Antarklub

ilustrasi sepak bola (unsplash.com/Jannik)
Intinya sih...
  • TP Mazembe menjadi klub Afrika pertama yang masuk final Piala Dunia Antarklub
  • Raja Casablanca mengikuti jejak TP Mazembe dengan mencapai final edisi 2013
  • Al Ahly empat kali meraih peringkat ketiga Piala Dunia Antarklub

Klub-klub Afrika tampil mengecewakan di Piala Dunia Antaklub 2025. Keempat klub yang menjadi perwakilan Benua Hitam gugur pada fase grup. Salah satunya bahkan gagal meraih satu poin pun. Klub Afrika pun masih belum pernah menjuarai turnamen yang sudah memasuki edisi ke-21 tersebut.

Meski demikian, bukan berarti klub Afrika selalu hanya jadi bulan-bulanan di Piala Dunia Antarklub. Mereka sebenarnya beberapa kali menarik perhatian meski tak jadi juara. Inilah empat klub yang mendapatkan capaian terbaik atas nama Afrika di Piala Dunia Antarklub per Juni 2025.

1. TP Mazembe menjadi klub Afrika pertama yang masuk final Piala Dunia Antarklub

Capaian terbaik klub Afrika di Piala Dunia Antarklub adalah menjadi runner-up. Ada dua klub yang pernah melakukannya, yang pertama TP Mazembe pada edisi 2010. TP Mazembe yang berasal dari Republik Demokratik Kongo saat itu tampil sebagai juara Liga Champions Afrika tahun yang sama.

TP Mazembe memulai kiprah mereka dari babak perempat final. Mereka menyingkirkan klub Meksiko, Pachuca, dengan skor tipis 1-0. TP Mazembe lalu membuat kejutan lebih besar pada semifinal. Mereka melibas Internacional yang menjadi wakil Amerika Selatan dua gol tanpa balas.

Sayangnya, kejutan TP Mazembe terhenti di final. Mereka tak mampu menandingi Inter Milan, raksasa Italia peraih treble winners 2009/2010. TP Mazembe tanpa ampun dihajar Nerazzurri 0-3. Meski gagal juara, itu tetap menjadi capaian terbaik TP Mazembe dalam tiga keikutsertaan mereka di Piala Dunia Antarklub.

2. Raja Casablanca mengikuti jejak TP Mazembe dengan mencapai final edisi 2013

Klub Afrika kedua yang mencapai final Piala Dunia Antarklub adalah Raja Casablanca. Klub bernama asli Raja Club Athletic itu melakukannya pada edisi 2013. Raja Casablanca saat itu tampil bukan sebagai juara Liga Champions Afrika. Mereka adalah tuan rumah dalam turnamen yang digelar di Maroko tersebut.

Bermodal dukungan masif publik tuan rumah, Raja Casablanca sukses tampil impresif. Mereka melewati babak perempat final usai mengalahkan klub Meksiko, Monterrey. Berikutnya, giliran wakil Amerika Selatan yang digusur Raja Casablanca. Atletico Mineiro dipaksa menyerah 1-3 meski dibela Ronaldinho.

Sayangnya, nasib Raja Casablanca pun akhirnya sama seperti TP Mazembe. Mereka tak berkutik di hadapan wakil Eropa yang baru memenangi treble winners, Bayern Munich. Die Roten unggul 2-0 berkat gol-gol Dante dan Thiago Alcantara. Sejak itu, Raja Casablanca belum pernah tampil lagi di Piala Dunia Antarklub.

3. Al Ahly empat kali meraih peringkat ketiga Piala Dunia Antarklub

Ada pula klub Afrika yang pernah meraih peringkat ketiga di Piala Dunia Antarklub. Klub tersebut adalah Al Ahly, raksasa Mesir yang meraih sepuluh trofi Liga Champions Afrika sejak 2001. Maka, Al Ahly pun menjadi klub Afrika yang paling sering tampil di Piala Dunia Antarklub, yaitu sepuluh kali.

Dari 10 penampilan tersebut, 4 di antaranya diakhiri Al Ahly sebagai peringkat ketiga. Mereka pertama kali meraihnya pada 2006. Al Ahly saat itu kalah dari Internacional di semifinal. Namun, mereka mendapat pelipur lara berupa peringkat ketiga usai menundukkan Club America.

Al Ahly kembali menempati peringkat ketiga Piala Dunia Antarklub pada 2020, 2021, dan 2023. Sayangnya, prestasi Al Ahly menurun pada edisi 2025. Mereka gugur pada fase grup sebagai juru kunci Grup A. Padahal, Al Ahly hanya kalah sekali dan sempat tampil luar biasa saat mengimbangi FC Porto 4-4.

4. Etoile du Sahel finis di peringkat keempat Piala Dunia Antarklub 2007

Terakhir, ada Etoile du Sahel, klub Tunisia yang pernah menempati peringkat keempat Piala Dunia Antarklub. Mereka meraihnya pada edisi 2007 yang digelar di Jepang. Etoile du Sahel saat itu sukses mencapai semifinal usai menundukkan Pachuca. Namun, mereka gagal ke final usai kalah 0-1 dari Boca Juniors.

Pada laga perebutan peringkat ketiga, Etoile du Sahel harus menghadapi klub tuan rumah, Urawa Reds. Etoile du Sahel memaksakan hasil imbang meski sempat tertinggal. Namun, mereka akhirnya menyerah pada babak adu penalti. Itu adalah satu-satunya penampilan Etoile du Sahel di Piala Dunia Antarklub.

Trofi Piala Dunia Antarklub belum pernah direbut wakil Afrika. Namun, empat klub Afrika di atas setidaknya pernah berbuat banyak dan melaju cukup jauh. Adakah klub Afrika yang bisa menjuarai Piala Dunia Antarklub suatu saat nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us