Menuju Super League, Persijap Siap Benahi Kecepatan Permainan

- Pengaruh kecepatan permainan pada pemain asing Persijap
- Pembenahan akan terus dilakukan Persijap jelang Super League 2025/26
- Semangat juang Persijap sebagai tim promosi
Jakarta, IDN Times - Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, menyebut masih ada beberapa pembenahan yang harus dilakukan timnya menuju Super League 2025/26. Salah satunya adalah soal kecepatan permainan.
"Kami sebenarnya ingin bermain lebih cepat. Ini baru pertama kali kami bermain di stadion ini, tim juga masih baru, begitu pula pelatihnya. Kami harus berbenah karena belum seperti yang saya inginkan,” ujar Lemos dalam sesi jumpa pers pasca lawan Persipura, Sabtu (26/7/2025).
1. Berpengaruh pada performa pemain asing

Terkait kecepatan ini, Lemos mengaku hal tersebut berpengaruh pada performa pemain asing. Nama-nama macam Alex Nehuel Gomez dan Carlos Franca jadi harus beradaptasi lagi dengan pola permainan Persijap.
"(Carlos) Franca dan Alex (Nahuel Gomez) berasal dari Liga India yang temponya lebih cepat. Di Indonesia berbeda, seperti lawan Persipura yang bermain dengan blok pertahanan rendah," ujar Gomes.
2. Pembenahan akan terus dilakukan

Dengan sisa waktu beberapa minggu lagi, Lemos berjanji akan segera melakukan pembenahan di Persijap. Selain membantu para pemain asing beradaptasi, dia ingin para pemain sudah bisa menerapkan permainan cepat.
"Kami ingin berlari, dan kami ingin bermain cepat. Hari ini kami tidak bermain cepat. Kami masih punya dua minggu sebelum melawan PSM Makassar, dan dalam dua minggu ini, semua yang masih salah akan kami perbaiki," ujar Lemos.
3. Semangat juang Persijap tak boleh kendur

Saat ini, Persijap berstatus sebagai tim promosi di Super League 2025/26. Lemos sadar, kualitas Persijap masih jauh dari nama-nama lawas macam Persib, Persija, dan Persebaya. Namun, mereka tak akan gentar.
"Persijap harus berjuang, harus berlari lebih banyak. Itulah mentalitas tim ini. Mungkin kami tidak memiliki kualitas seperti Persib dan Persebaya, tetapi jika ada tim datang ke Jepara, mereka harus merasa kesulitan,” ujar Lemos.