Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mimpi Besar Amerika Serikat dalam Membangun Kekuatan Sepak Bola Dunia

Pertandingan sepak bola (pexels.com/Tembela Bohle)
Pertandingan sepak bola (pexels.com/Tembela Bohle)

Sepak bola bukan lagi sekadar olahraga asing bagi Amerika Serikat. Dalam satu dekade terakhir, negara yang lebih dikenal sebagai pusat olahraga, seperti basket, football, dan baseball ini, mulai menunjukkan ambisi serius dalam membangun kekuatan global di dunia sepak bola. Momentum demi momentum terus dikapitalisasi, dan Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi salah satu panggung krusial yang akan membuktikan seberapa jauh langkah ekspansi sepak bola Negeri Paman Sam telah berkembang.

Amerika Serikat berupaya menjadi tuan rumah yang baik sekaligus mengembangkan diri sebagai pusat pertumbuhan sepak bola dunia. Investasi dalam infrastruktur, peningkatan kualitas liga domestik, hingga diplomasi olahraga menjadi strategi utama yang terus digencarkan. Di balik itu semua, tersimpan mimpi besar untuk menjadikan sepak bola sebagai simbol pengaruh baru Amerika dalam lanskap global olahraga.

1. Pertumbuhan peserta dan penonton MLS mengukuhkan landasan ekspansi

Liga sepak bola di Amerika Serikat, yaitu Major League Soccer atau familiar disingkat MLS, mencatat rekor baru dalam hal kehadiran penonton pada 2024. Total kehadiran mencapai 11 juta penonton. Angka ini naik 5 persen daripada 2023 dan 14 persen dibandingkan pada 2022. Dilansir laman resmi MLS, rata-rata kehadiran penonton MLS pada 2024 mencapai 23.234 per pertandingan. Angka ini menempatkan MLS sebagai salah satu dari tiga liga dengan jumlah rata-rata penonton tertinggi di dunia. MLS hanya kalah dari English Premier League dan Bundesliga. Angka ini diperkuat oleh data Statista, yang melaporkan rata-rata penonton pertandingan MLS pada 2024 lebih dari 23 ribu, serta dari 29 tim MLS, 25 tim mengalami peningkatan atau stabil dalam rata-rata kehadiran dibanding tahun sebelumnya.

Faktor pendorong kenaikan ini juga tak terlepas dari kehadiran bintang global seperti Lionel Messi, yang bergabung dengan Inter Miami pada pertengahan 2023. Sejak itu, pertandingan seperti kunjungan Inter Miami ke Sporting Kansas City pada April 2024 menarik 72 ribu penonton yang menjadi salah satu rekor tertinggi dalam sejarah liga. Tak hanya itu, MLS juga mencatat 213 kali pertandingan sold‑out selama musim 2024 dan tingkat keterisian kursi penonton rata‑rata mencapai 94 persen.

Selain dari angka kehadiran, sisi digital dan komersial MLS juga berkembang pesat. Penjualan jersey melonjak 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan Messi menjadi produk terlaris. Media sosial MLS mencatat pertumbuhan pengikut sebesar 26 persen di TikTok, 21 persen di YouTube, dan 10 persen di Instagram. Lonjakan penonton di stadion dan platform digital ini membentuk fondasi kuat yang memberi legitimasi pada ambisi AS menyelenggarakan event sepak bola bertaraf dunia seperti Piala Dunia Antarklub 2025.

2. Ledakan infrastruktur stadion mendukung ekspansi AS

MLS dan klub-klub top Amerika Serikat tengah membangun landasan fisik yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan sepak bola secara berkelanjutan. Sejak dekade 2010-an, terjadi lonjakan pembangunan stadion khusus sepak bola (soccer-specific stadium) seperti Red Bull Arena di New Jersey dan Children’s Mercy Park di Kansas City, yang mendorong tren globalisasi desain stadion di AS. Pada “gelombang ketiga” sejak pertengahan 2010-an, muncul stadion-stadion canggih, seperti Geodis Park (Nashville, 30.109 kursi), Q2 Stadium (Austin, 20.500), TQL Stadium (Cincinnati, 26.000), hingga PayPal Park (San Jose, 18.000).

Selain memiliki kapasitas besar dan desain modern, proyek-proyek ini juga bertujuan untuk menciptakan atmosfer stadion yang mendekatkan penonton dengan lapangan, serta meningkatkan pengalaman fans. Geodis Park misalnya, dibangun dengan investasi 335 juta USD atau sekitar Rp5,4 triliun, dan secara konsisten mencatat rata-rata kehadiran 28.605 orang sejak dibuka pada Mei 2022. TQL Stadium juga menyuguhkan pengalaman menarik dengan area berdiri aman (The Bailey), enam area premium, dan fasilitas media lengkap.

Momentum pembangunan ini mencapai puncaknya saat tujuh stadion MLS resmi ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia Antarklub 2025, yaitu Audi Field, Bank of America Stadium, Geodis Park, Inter&Co Stadium, Lumen Field, Mercedes‑Benz Stadium, dan TQL Stadium. Stadion seperti Mercedes‑Benz dimodernisasi agar sesuai standar FIFA, termasuk optimasi penggunaan tampilan visual "halo" dan perbaikan infrastruktur meski stadion itu sering digunakan untuk NFL.

3. Peningkatan sistem akademi dan pelatihan mencetak talenta lokal

MLS dan organisasi junior di Amerika Serikat juga semakin fokus membangun ekosistem pelatihan kelas dunia. MLS NEXT, kompetisi tingkat elite untuk tim akademi, telah diresmikan pada 2020 dan kini menaungi 753 tim dari 151 klub U‑13 hingga U‑19. Program ini menggantikan Development Academy yang sudah berakhir pada 2020. Program ini juga menjadi jalur resmi bagi pemain muda untuk mencapai level profesional serta ditopang oleh infrastruktur akademi yang makin komprehensif.

Investasi nyata terlihat dari keberhasilan akademi seperti FC Dallas, Philadelphia Union, dan New York Red Bulls, yang menerapkan model pengembangan ala Eropa, yaitu residential program, scouting berbasis komunitas, serta teknologi data dan GPS untuk analisis performa. Hasilnya tampak dari nama-nama seperti Christian Pulisic, Weston McKennie, Tyler Adams, dan Yunus Musah. Mereka menembus liga top Eropa dan tampil di Liga Champions yang kian membuktikan bahwa jalur akademi AS kini mampu melahirkan talenta global.

Dilansir Allied Market Research, pasar pelatihan sepak bola di Negeri Paman Sam juga diproyeksikan tumbuh pesat menjadi 2,1 miliar USD atau sekitar Rp35 triliun pada 2030. Lonjakan ini juga didorong oleh isu meningkatnya partisipasi wanita dan dewasa muda usia 21–35 tahun. Selain itu, penetrasi teknologi, termasuk AI, wearable GPS, dan analytics kian umum di akademi yang membantu personalisasi pelatihan dan memaksimalkan potensi tiap pemain.

4. Komersialisasi dan media meningkatkan eksposur sepak bola Amerika Serikat

MLS mampu mencatat kenaikan 10 persen dalam pendapatan sponsor selama paruh musim 2024, baik di tingkat liga maupun klub. Sponsorship dari merek besar seperti Michelob Ultra dan Beats by Dre menjadi bukti bahwa sepak bola AS semakin diminati oleh industri premium. Dikutip laman resmi MLS, penjualan jersey naik pesat hingga 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena faktor kuat Lionel Messi yang menjadi pemain terlaris. Peningkatan ini menjadi sebuah sinyal bahwa branding pemain global berpengaruh cukup besar terhadap pendapatan komersial.

Di sektor media, kesepakatan eksklusif 10 tahun senilai 2,5 miliar USD atau sekitar Rp41 triliun dilakukan dengan Apple TV (MLS Season Pass), seperti disadur dari The Guardian. Meskipun tayangan MLS Cup secara linear (di Fox/Fox Deportes) turun hampir 50 persen menjadi 468 ribu penonton pada 2024, pihak liga mengklaim telah mencapai lebih dari 1 juta pemirsa Apple TV secara agregat untuk pertandingan besar. Strategi ini diperkaya juga dengan docuseries eksklusif Apple yang mendokumentasikan musim 2024 secara maksimal.

Turnamen lintas negara seperti Leagues Cup 2023 berhasil menarik rata-rata 643 ribu penonton di TV Amerika. Angka ini melebihi angka rata-rata UEFA Champions League (522 ribu) dan English Premier League (565 ribu) di Amerika Serikat. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa event dengan kualitas tinggi antar klub regional dapat melampaui prestise tradisional asing untuk membangun narasi eksposur dan daya tarik komersial bagi penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025.

5. Efek ekonomi dan warisan sosial Piala Dunia Antarklub 2025 di AS

Piala Dunia Antarklub 2025 yang berlangsung pada 15 Juni hingga 13 Juli 2025 diproyeksikan membawa dampak ekonomi besar bagi Amerika Serikat. Menurut studi FIFA bersama WTO dan OpenEconomics, turnamen ini akan memberikan kontribusi sekitar USD 9,6 miliar atau sekitar Rp157 triliun langsung ke perekonomian AS. Selain itu, ajang ini diperkirakan mendukung terciptanya sekitar 105 ribu pekerjaan penuh waktu (full-time equivalent) di berbagai sektor mulai dari perhotelan, logistik, keamanan, hingga industri kreatif di 11 kota tuan rumah. Dengan estimasi 3,7 juta penonton yang akan hadir, turnamen ini menjadi magnet ekonomi bagi kota-kota penyelenggara.

Di luar sisi ekonomi, FIFA mengalokasikan dana USD 1 juta atau sekitar Rp16 miliar untuk masing-masing dari 11 kota tuan rumah sebagai bagian dari komitmen legacy turnamen. Dana ini digunakan untuk membangun fasilitas olahraga komunitas seperti mini pitch dan menjalankan program sosial untuk anak-anak dan remaja. Beberapa kota juga memanfaatkan anggaran tersebut untuk mendistribusikan tiket gratis bagi petugas layanan publik sebagai bentuk penghargaan sosial. Pendekatan ini memperkuat akar sepak bola di komunitas dan membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi generasi muda.

Antusiasme publik terhadap turnamen ini juga meningkat tajam. Sebuah survei Seton Hall menunjukkan bahwa 33 persen warga Amerika Serikat dan 80 persen penggemar sepak bola menyatakan niat mereka untuk mengikuti turnamen ini. Kehadiran tim-tim ikonik seperti Real Madrid dan Manchester City, serta daya tarik global Lionel Messi bersama Inter Miami, turut menyedot perhatian penonton internasional. Pertandingan antara Inter Miami dan Al Ahly bahkan mampu menarik lebih dari 61 ribu penonton. Fenomena tersebut menjadi bukti bahwa kompetisi ini makin mengukuhkan posisi AS sebagai destinasi baru sepak bola dunia.

Piala Dunia Antarklub 2025 mencerminkan ambisi besar Amerika Serikat untuk menegaskan peran strategisnya dalam dunia sepak bola. Investasi di sektor infrastruktur, peningkatan kualitas pemain lokal, dan ekspansi pasar telah menunjukkan keseriusan negara ini dalam membangun ekosistem sepak bola yang solid. Fondasi yang terus berkembang menjadikan mimpi sebagai kekuatan sepak bola global bukan lagi sekadar harapan, melainkan tujuan yang semakin mendekati kenyataan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us