Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pemain Diaspora Indonesia yang Berstatus Tanpa Klub per Juni 2025

ilustrasi stadion Gelora Bung Karno (pexels.com/TomFisk)
ilustrasi stadion Gelora Bung Karno (pexels.com/TomFisk)
Intinya sih...
  • Beberapa pemain diaspora Timnas Indonesia belum mendapat kepastian terkait masa depan klubnya per Juni 2025.
  • Jordi Amat meninggalkan Johor Darul Takzim setelah kontrak tidak diperpanjang, tertarik dengan beberapa klub Spanyol.
  • Thom Haye tanpa klub setelah dilepas Almere City, sedang dalam tahap negosiasi untuk klub baru.

Beberapa pemain diaspora Timnas Indonesia belum mendapat kepastian terkait masa depan usai berpisah dengan klubnya masing-masing per Juni 2025. Kontrak mereka tidak diperpanjang sehingga bisa bebas pindah ke klub lain pada bursa transfer musim panas 2025.

Beberapa dari mereka kabarnya masih ingin bertahan di Eropa, sementara lainnya dikaitkan dengan klub-klub Liga 1 Indonesia. Tercatat, ada enam pemain diaspora Indonesia yang masih berstatus tanpa klub per Juni 2025.

1. Jordi Amat meninggalkan Johor Darul Takzim

Jordi Amat merupakan salah satu pemain senior Timnas Indonesia yang telah malang-melintang bersama klub-klub Eropa, seperti Espanyol, Rayo Vallecano, Swansea City, dan Real Betis. Ia memilih bermain untuk salah satu klub besar Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT), setelah meninggalkan KAS Eupen pada Juli 2022. Amat sukses menjadi bagian penting lini belakang JDT dan mengemban tanggung jawab sebagai kapten.

Ia bermain dalam 66 pertandingan dan mencetak 3 gol serta 6 assist di semua kompetisi bersama JDT pada Juli 2022--Mei 2025. Sayangnya, kontrak Amat tidak diperpanjang pihak JDT sehingga berstatus bebas transfer pada musim panas 2025. Kabarnya, beberapa klub Spanyol tengah mempertimbangkan merekrutnya, seperti Cadiz, Espanyol, dan Real Valladolid.

2. Thom Haye tanpa klub usai dillepas Almere City

Thom Haye merupakan pemain penting bagi lini tengah Timnas Indonesia. Visi permainan serta umpan-umpan akuratnya mampu memberikan kreativitas dalam permainan Timnas Garuda. Namun, di level klub, Haye belum mendapatkan kejelasan terkait masa depannya.

Sebab, ia dilepas Almere City usai kontraknya habis pada 1 Juli 2025. Lewat Podcast The Haye Way, Haye memberikan sedikit bocoran terkait klub barunya. Ia berujar bahwa mungkin jawabannya sedikit mengecewakan fans dan sedang dalam tahap negosiasi bersama agennya.

3. Shayne Pattynama mengakhiri kerja sama dengan KAS Eupen

Shayne Pattynama merupakan pesepak bola yang pernah menimba ilmu di akademi Ajax Amsterdam dan FC Utrecht. Ia membela beberapa klub di level senior setelah meninggalkan FC Utrecht pada musim panas 2019. Beberapa di antaranya, seperti SC Telstar, Viking FK, dan terakhir KAS Eupen.

Pattynama tercatat tampil dalam 23 pertandingan tanpa menorehkan gol dan assist di semua kompetisi bersama Eupen pada Februari 2024--Juli 2025. Ia dan Eupen sepakat mengakhiri kerja sama meski kontraknya masih berlaku sampai Juni 2026. Spekulasi mengenai masa depannya masih belum jelas. Kabarnya, beberapa klub Liga 1, seperti Bali United dan Bhayangkara FC, berminat kepada pemain berusia 26 tahun itu.

4. Justin Hubner dilepas Wolverhampton Wanderers

Justin Hubner merupakan bagian penting dari trio lini belakang Timnas Indonesia bersama Jay Idzes dan Rizky Ridho. Gaya permainan yang keras tanpa kompromi menjadi kelebihan utama pemain berusia 21 tahun itu. Selain di Timnas Indonesia, Hubner juga pilar utama sisi pertahanan Wolverhampton Wanderers (Wolves) U-21 pada 2024/2025.

Ia tercatat bermain dalam 14 pertandingan di berbagai ajang bersama Wolves U-21. Sayangnya, kesempatan bermain reguler di tim utama belum terbuka untuk Hubner. Ia dan Wolves sepakat untuk tidak memperpanjang kontrak yang berakhir pada 1 Juli 2025. Belum ada kabar lebih lanjut terkait masa depan Hubner usai meninggalkan Wolves.

5. Rafael Struick dilepas Brisbane Roar

Rafael Struick sempat menjadi andalan di lini depan Timnas Indonesia era kepelatihan Shin Tae Yong baik di level U-23 maupun senior. Namun, kariernya profesionalnya mengalami pasang-surut. Sebab, Struick tidak mendapat tempat di tim utama Ado Den Haag sehingga dilepas secara gratis pada September 2024.

Brisbane Roar menjadi klub yang merekrutnya pada periode tersebut. Namun, penampilan Struick mengecewakan dengan hanya menorehkan 1 gol dalam 10 laga A-League pada 2024/2025. Brisbane Roar akhirnya tidak meneruskan kerja sama denngan pemain berusia 22 tahun itu.

6. Nathan Tjoe-A-On resmi meninggalkan Swansea City

Nathan Tjoe-A-On merupakan pemain binaan akademi Excelsior sejak usia remaja. Performanya bersama tim senior Excelsior terbilang cukup impresif dengan catatan 1 gol dan assist dalam 57 laga di berbagai ajang pada 2020--2023. Tjoe-A-On kemudian pindah ke Swansea City pada Agustus 2023.

Namun, ia tidak mencatat satupun penampilan pada paruh pertama 2023/2024. Tjoe-A-On lalu dipinjamkan kepada SC Heerenveen pada Januari 2024. Akan tetapi, ia jarang mendapat menit bermain dengan hanya tampil dalam empat laga Eredivisie Belanda. Nasib Tjoe-A-On tidak kunjung membaik setelah kembali Swansea City dengan catatan tiga penampilan di Carabao Cup dan EFL Championship 2024/2025. Swansea City akhirnya tidak memperpanjang kontraknya yang berakhir pada 1 Juli 2025.

Spekulasi terkait masa depan keenam pemain di atas ramai dibicarakan publik sepak bola Indonesia. Mereka merupakan pilar penting bagi Timnas Indonesia yang sedang berjuang lolos ke Piala Dunia 2026. Pilihan klub keenam pemain ini menjadi poin krusial bagi skuad Garuda. Sebab, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, telah menegaskan akan memilih pemain yang tampil reguler bersama klubnya masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us