6 Pemain Serie A Ini Gagal Bersinar di Chelsea

Berganti klub selalu menjadi momen pembaharuan karier di hidup para pemain sepak bola. Banyak faktor yang memengaruhi pemain untuk pindah dari satu klub ke klub lain. Ada pemain yang mencari klub yang lebih besar, ada juga pemain yang pindah untuk mendapat menit bermain, hingga pindah karena ditawarkan gaji yang lebih tinggi.
Beberapa pemain dari Serie A pun menguji peruntungan dengan hijrah ke Premier League. Klub-klub besar Premier League jadi tujuan para pemain, mulai dari Liverpool, Manchester United, sampai Chelsea.
1. Gonzalo Higuain

Pemain asal Argentina yang santer dikabarkan akan pensiun ini pernah membela Chelsea pada musim 2018/2019. Didatangkan sebagai pemain pinjaman dari Juventus, El Pipita hanya membukukan 5 gol dari 18 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Chelsea. Tentu statistik tersebut bukanlah yang diharapkan dari seorang striker.
Saat kedatangan Higuain ke Stamford Bridge pada transfer musim dingin, penggemar menyambut dirinya dengan sukacita. Rekam jejak Higuain sebagai pencetak gol ulung di Liga Spanyol dan Italia serta reuni dengan Maurizio Sarri menjadi asa bagi Chelsea yang sedang dilanda paceklik gol dari Alvaro Morata dan Olivier Giroud. Namun, performa buruknya selama setengah musim membuat manajemen Chelsea tidak menebus Higuain secara permanen dan mengembalikannya ke Turin.
2. Davide Zappacosta
Davide Zappacosta resmi menjadi pemain Chelsea pada detik-detik akhir bursa transfer musim panas tahun 2017. The Blues mendatangkan Zappacosta dari Torino dengan mahar 23 juta poundsterling. Musim pertamanya di Stamford Bridge dapat dibilang cukup baik, terutama dilengkapi dengan gol spektakulernya saat melawan Qarabag di Liga Champions.
Pemain Timnas Italia ini mulai kehilangan tempat di musim berikutnya, terutama pada paruh kedua musim kompetisi. Setelah perpanjangan kontraknya pada 2019, Zappacosta malah dipinjamkan 2 musim berturut-turut ke AS Roma dan Genoa. Kemudian, pemain yang berposisi sebagai fullback itu akhirnya angkat koper dari Chelsea pada musim panas tahun 2019 setelah Atalanta menebusnya dengan harga 10 juta euro.
3. Andriy Shevchenko

Legenda sepak bola Ukraina, Andriy Shevchenko, merupakan salah satu pembelian termahal Chelsea terutama di awal kepemilikian Roman Abramovich. Peraih Ballon d'Or tahun 2004 ini didatangkan dari AC Milan pada 1 Juli 2006.
Ekspektasi besar dibebankan kepada Shevchenko yang dibeli Chelsea dengan nilai transfer sampai 40 juta euro. Akan tetapi, ia tidak bisa memberikan performa yang optimal untuk publik Stamford Bridge dan gagal bersaing dengan Didier Drogba.
Dari 49 penampilan di liga, Sheva hanya bisa membukukan 9 gol. Hal tersebut membuat Chelsea memulangkannya ke San Siro dengan status pinjaman pada musim 2008/2009. Setelah masa pinjaman, Shevchenko dilego secara gratis ke klub yang dahulu mengorbitkan namanya, Dynamo Kiev. Status bebas transfer itu diberikan Chelsea meski Shevchenko masih memiliki kontrak hingga tahun 2010.
4. Adrian Mutu

Penyerang berkewarganegaraan Rumania ini didatangkan pada tahun 2003 dari Parma. Chelsea perlu merogoh kocek hingga 22,5 juta euro untuk mendatangkan Adrian ke Stamford Bridge. Akan tetapi, performanya tidak seapik saat dirinya masih merumput di Serie A.
Pada musim pertamanya di Chelsea, Adrian hanya mampu menghasilkan 6 gol di Premier League. Kemudian, pada musim selanjutnya Adrian semakin meredup setelah diketahui positif menggunakan kokain. Ia menerima larangan bermain selama 7 bulan dan denda 20 ribu euro akibat perbuatannya itu.
Adanya konflik antara Adrian dan Jose Mourinho sebagai manager baru Chelsea kala itu serta masalah kokain membuat The Blues pada akhirnya memutus kontrak Adrian. Pemain kelahiran 1979 itu kembali bermain ke Italia setelah Juventus merekrutnya pada awal tahun 2005 dengan perantara Livorno.
5. Ricardo Quaresma

Sejak awal, kedatangan pemain asal Portugal ini ke Stamford Bridge pada pertengahan musim 2009/2010 menimbulkan banyak tanda tanya dari penggemar. Sebelum dipinjamkan Inter ke Chelsea, penampilannya dalam setengah musim di Serie A bisa dibilang buruk. Bahkan, dirinya menerima penghargaan Bidone d’oro—sebuah penghargaan satir untuk pemain Serie A terburuk—pada tahun 2009.
Keraguan kepada Quaresma benar-benar terbukti saat ia hanya mengantongi 5 penampilan di semua kompetisi bersama Chelsea. Bahkan, dari 5 penampilan tersebut, Quaresma hanya memberikan 1 assist tanpa torehan gol. Sebuah catatan yang kurang baik dari seorang penyerang.
Dengan performanya di Premier League, Quaresma mendapatkan gelar legenda bernada ejekan dari fans Chelsea. Hal ini dilatarbelakangi penampilannya yang apik di Timnas Portugal, tetapi melempem di klub.
6. Juan Cuadrado

Cuadrado saat ini mungkin sedang merasakan puncak kariernya di Juventus. Namun, sebelum meraih banyak trofi bersama La Vecchia Signora, pemain sayap ini harus tertatih-tatih meniti karier di Inggris bersama Chelsea. Chelsea membayar sekitar 23 juta poundsterling kepada Fiorentina untuk mendapat jasa pemain asal Kolombia tersebut pada pertengahan musim 2014/2015.
Performa Cuadrado di Chelsea bisa dibilang biasa-biasa saja. Hal ini membuat dirinya dipinjamkan ke Juventus 2 musim berturut-turut sejak musim panas 2015 sebelum akhirnya ditransfer permanen ke Turin pada 2017 dengan nilai transfer hingga 20 juta euro.
Perbedaan kultur permainan dianggap menjadi batu penghalang bagi para pemain Serie A untuk melanjutkan karier di Premier League. Namun, ada juga kok pemain Serie A yang berhasil di Chelsea, salah satunya adalah Jorginho.