5 Penjualan Termahal KRC Genk, Tanpa Kevin De Bruyne

Sander Berge merupakan gelandang jangkung yang membela KRC Genk pada Januari 2017. Selama 3 musim merumput di Cegeka Arena, ia mengemas 113 laga dengan torehan 6 gol dan 4 assist. Pemain yang kini berusia 24 tahun itu juga sukses mempersembahkan 1 gelar Liga Pro Belgia dan 1 Piala Super Belgia.

Pada transfer musim dingin 2020, Berge menahbiskan diri sebagai penjualan termahal klub. Ia berhasil menorehkan rekor tersebut setelah hijrah ke Sheffield United dengan mahar Rp400 miliar. Penggawa timnas Norwegia itu kini masih setia membela The Blades yang berkiprah di EFL Championship.

Leandro Trossard sukses menembus tim utama KRC Genk pada 2012 ketika berusia 17 tahun. Namun, setelah itu, ia dipinjamkan ke Lommel United, KVC Westerlo, dan OH Leuven. Sejak 2016/2017, barulah ia mendapatkan tempat reguler dan berhasil mencatatkan 120 laga dengan torehan 39 gol dan 21 assist selama berkostum De Smurfen, julukan KRC Genk.

Winger berusia 27 tahun itu sempat memegang rekor penjualan termahal klub saat ditebus Brighton & Hove Albion dengan mahar Rp348 miliar pada Juli 2019. Namun, rekor tersebut hanya bertahan selama 5 bulan karena dipecahkan Sander Berge pada Januari 2020. Hingga saat ini, penggawa timnas Belgia itu masih menjadi winger andalan klub tersebut untuk mengarungi ketatnya Premier League.

Pada Januari 2015, Wilfred Ndidi resmi berkostum KRC Genk setelah ditebus dari Nath Boys dengan biaya Rp3 miliar. Selama 2 musim berkiprah di Cegeka Arena, ia sukses membukukan 7 gol dan 3 assist dari 83 pertandingan.

Leicester City kemudian merekrutnya pada Januari 2017 dengan tebusan Rp306 miliar untuk menutup lubang yang ditinggalkan N'Golo Kante. Hingga kini, gelandang jangkar timnas Nigeria itu tak tergantikan di tim asuhan Brendan Rodgers.

Sayang, ia harus menepi dari lapangan hijau sejak pertengahan Maret 2022 karena cedera lutut. Pemain berusia 25 tahun itu diperkirakan baru bisa merumput lagi pada akhir Mei 2022.

Leon Bailey sempat menimba ilmu sepak bola di akademi Phoenix All Star Jamaica, USK Anif, dan AS Trencin sebelum digaet KRC Genk pada Agustus 2015 dengan mahar Rp24 miliar. Sejak saat itu, pemain berusia 24 tahun itu langsung jadi andalan klub tersebut dan sukses mencatatkan 77 laga dengan torehan 15 gol serta 21 assist.

Bakatnya tercium Bayern Leverkusen yang merekrutnya pada Januari 2017 dengan tebusan Rp290 miliar. Namun, ia tidak lama di Jerman. Winger timnas Jamaika itu kini harus berjuang mendapatkan tempat di klub barunya, Aston Villa, sejak Agustus 2021.

Tampil memikat selama masa peminjaman, Ruslan Malinovskyi akhirnya dipermanenkan KRC Genk dari Shakhtar Donetsk dengan mahar Rp35 miliar pada Juli 2017. Pemain yang bisa menempati semua posisi di lini serang itu pun berhasil mengemas 135 laga dengan torehan 30 gol dan 32 assist.

Kemampuannya yang multifungsi membuat Atalanta kepincut. Mereka pun memboyongnya ke Bergamo pada Juli 2019 dengan biaya Rp236 miliar. Hingga saat ini, penggawa timnas Ukraina itu menjadi elemen penting di tim besutan Gian Piero Gasperini.

Meski bukan pemegang rekor penjualan termahal KRC Genk, Kevin De Bruyne dan Thibaut Courtois kini sukses menjadi pemain kunci di klub raksasa Eropa. Mampukah deretan pemain di atas mengikuti jejak mereka berdua?