Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seberapa Besar Dampak Cedera Hamstring bagi Karier Pesepak Bola? 

ilustrasi pemain sepak bola mengalami cedera (pexels.com/omar-ramadan-1739260)
Intinya sih...
  • Cedera hamstring disebabkan oleh intensitas permainan yang tinggi, perubahan kecepatan mendadak, dan kelelahan kronis.
  • Pemain seperti Michael Owen, Fernando Torres, Bukayo Saka, dan Kevin De Bruyne mengalami dampak signifikan dari cedera hamstring dalam karier mereka.
  • Perlu rehabilitasi dan latihan yang tepat dalam proses pemulihan cedera ini.

Nasib apes harus diterima Kai Havertz dan Nicolas Jackson. Keduanya harus mengalami cedera hamstring saat membela timnya masing-masing pada lanjutan liga domestik beberapa waktu lalu. Cedera ini tentu menjadi pukulan berat bagi tim mereka, mengingat pentingnya peran mereka dalam skema permainan masing-masing klub.

Cedera hamstring bukanlah hal baru di dunia sepak bola. Banyak pemain telah merasakan bagaimana cedera ini dapat mengganggu performa mereka di lapangan, bahkan dalam beberapa kasus, mengubah jalannya karier seorang pesepak bola. Cedera ini kerap terjadi karena intensitas permainan yang tinggi, di mana kecepatan dan perubahan arah secara mendadak menjadi faktor utama pemicunya.

1. Cedera hamstring sering kali dialami oleh pemain yang mengandalkan akselerasi

Cedera hamstring terjadi ketika otot hamstring meregang melebihi kapasitasnya hingga menyebabkan robekan. Hamstring sendiri terdiri dari tiga otot utama yang berada di bagian belakang paha, yaitu semimembranosus, semitendinosus, dan biceps femoris. Ketiga otot ini bekerja bersama untuk membantu pergerakan kaki, terutama dalam aktivitas yang melibatkan kecepatan tinggi seperti berlari dan melompat.

Dalam sepak bola, cedera hamstring sering terjadi akibat perubahan kecepatan yang mendadak. Saat seorang pemain melakukan sprint atau melakukan gerakan tiba-tiba, otot hamstring menanggung beban yang besar. Jika otot belum cukup fleksibel atau lelah akibat akumulasi pertandingan, risiko cedera meningkat drastis. Oleh karena itu, pemanasan yang cukup dan manajemen kebugaran menjadi kunci dalam mencegah cedera ini.

Selain faktor biomekanik, cedera hamstring juga dipengaruhi oleh kelelahan kronis akibat jadwal pertandingan yang padat. Pemain yang sering tampil tanpa rotasi yang cukup lebih rentan mengalami cedera ini. Bukayo Saka, misalnya, mengalami masalah hamstring setelah menjalani lebih dari 120 pertandingan dalam dua musim terakhir, yang membuatnya harus absen selama beberapa minggu.

2. Michael Owen dan Fernando Torres jadi contoh pemain yang sulit kembali ke performa terbaik

Beberapa pesepak bola mengalami dampak signifikan akibat cedera hamstring. Baik dari segi performa maupun karier mereka secara keseluruhan. Salah satu contoh yang paling dikenal adalah Michael Owen.

Ketika masih muda, Owen dikenal sebagai striker cepat dengan akselerasi luar biasa. Namun, setelah mengalami cedera hamstring parah pada usia 19 tahun saat membela Liverpool melawan Leeds United, kecepatannya berkurang drastis. Dalam wawancaranya dengan The Telegraph, Owen mengungkapkan bahwa cedera tersebut telah mengubah seluruh kariernya, bahkan menyebabkan berbagai cedera lanjutan yang menghambat potensinya.

Fernando Torres pun mengalami dampak besar dari cedera hamstring. Ketika bergabung dengan Liverpool, Torres tampil luar biasa dengan mencetak 24 gol dalam semusim di Premier League. Sayang, serangkaian cedera hamstring yang ia alami pada musim 2008/2009 mulai menghambat performanya. Meskipun mampu memenangkan berbagai trofi bergengsi usai cedera, Torres tidak pernah kembali ke performa terbaiknya.

Kasus serupa dialami oleh Bukayo Saka yang mengalami cedera hamstring pada akhir Desember 2024. Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyoroti bahwa beban pertandingan yang tinggi serta jadwal padat menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko cedera otot bagi pemain muda seperti Saka. Fakta bahwa pemain yang pernah mengalami cedera hamstring lebih rentan mengalami cedera serupa pada masa depan membuatnya menjadi masalah serius bagi pemain yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan.

3. Kevin De Bruyne merasa otot hamstring-nya seperti tisu basah usai pulih dari cedera

Kevin De Bruyne juga pernah mengalami cedera hamstring yang cukup serius. Dalam sebuah wawancara, ia menggambarkan betapa menyakitkan dan menyulitkan cedera ini bagi seorang pemain sepak bola. "Rasanya seperti ada sesuatu yang sobek di dalam kaki saya. Saat mencoba berlari, saya seperti memakai wet paper towel (tisu basah) sebagai otot, tidak ada kekuatan sama sekali," ucap De Bruyne dilansir situs klub Manchester City.

Istilah wet paper towel yang digunakan De Bruyne merujuk pada kelemahan otot yang dirasakan setelah cedera hamstring. Otot yang sebelumnya kuat dan mampu memberikan tenaga penuh tiba-tiba terasa lemah dan rapuh. Hal ini membuat pemain sulit untuk berlari dengan kecepatan yang sama atau melakukan akselerasi yang biasa mereka lakukan sebelum cedera.

De Bruyne juga menyoroti pentingnya rehabilitasi dan latihan yang tepat dalam proses pemulihan cedera hamstring. Ia mengungkapkan bahwa tanpa manajemen yang baik, risiko kembali mengalami cedera sangat tinggi. Pemain yang kembali bermain terlalu cepat atau tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup cenderung mengalami cedera berulang yang bisa semakin memperparah kondisi otot mereka.

Cedera hamstring bukan sekadar cedera biasa bagi pesepak bola. Selain menyakitkan, cedera ini bisa mengubah cara bermain seorang pemain dan menurunkan efektivitasnya di lapangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Widyo Andana Pradiptha
EditorWidyo Andana Pradiptha
Follow Us