Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Premier League akan Memperkenalkan Teknologi Offside Baru, Apa Itu?

potret hakim garis dalam sepak bola (pixabay.com/users/planet_fox-4691618)
Intinya sih...
  • Premier League memperkenalkan Semi-Automated Offside Technology (SAOT) pada pekan ke-32 EPL 2024/2025.
  • SAOT menggunakan AI dan teknologi optik untuk mendukung keputusan offside secara cepat dan akurat, diharapkan mempercepat proses hingga 30 detik.
  • SAOT bekerja sama dengan PGMOL dan Genius Sports, menggunakan hingga 30 kamera pelacak canggih untuk mencapai akurasi 100% dalam menentukan offside.

English Premier League (EPL) 2024/2025 akan memperkenalkan teknologi baru pada pekan ke-32 yang akan berlangsung pada Sabtu (12/4/2025) WIB. Inovasi ini berupa teknologi Semi-Automated Offside Technology (SAOT) yang dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan offside secara lebih cepat dan akurat. Teknologi ini akan mulai digunakan secara langsung pada pertandingan Manchester City melawan Crystal Palace di Etihad Stadium.

Implementasi SAOT merupakan respons dari Premier League terhadap banyaknya kritik yang ditujukan pada proses peninjauan VAR, terutama terkait lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menentukan offside. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pelacakan data optik, SAOT diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan konsistensi keputusan wasit. Sebelumnya, teknologi ini telah diuji coba secara langsung di Piala FA 2024/2025 pada babak kelima dan telah melalui sejumlah pengujian non-live di liga musim ini.

1. SAOT sebelumnya telah digunakan di Liga Champions Eropa dan Piala Dunia 2022

Teknologi Semi-Otomatis Offside (SAOT) merupakan sistem yang mengotomatisasi elemen-elemen penting dalam proses pengambilan keputusan offside, khususnya untuk mendukung video assistant referee (VAR). SAOT dirancang untuk mendeteksi momen paling tepat ketika pemain menyentuh bola dengan ketelitian tinggi sehingga dapat menghasilkan garis offside virtual secara otomatis. Sistem ini tidak menggantikan VAR sepenuhnya, tetapi menjadi alat bantu untuk mempercepat proses yang sebelumnya dikerjakan secara manual.

Tujuan utama penerapan SAOT adalah mempercepat penentuan keputusan offside yang selama ini menjadi persoalan karena memakan waktu terlalu lama. Dilansir BBC, Premier League mencatat rata-rata waktu tunggu untuk keputusan VAR mencapai 64 detik musim lalu, sementara musim ini turun menjadi 39 detik. Penyelenggara liga berharap lewat kehadiran SAOT keputusan offside bisa diambil hingga 30 detik lebih cepat tanpa mengurangi akurasi yang saat ini sudah mencapai 100 persen.

Dalam pengembangannya, Premier League bekerja sama dengan Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) dan Genius Sports, sebuah perusahaan teknologi data olahraga. Kolaborasi ini memungkinkan pembangunan sistem yang dianggap paling akurat dan siap digunakan dalam jangka panjang. Sebelumnya, SAOT telah digunakan dalam ajang besar, seperti Liga Champions Eropa, Piala Dunia 2022, serta secara terbatas di FA Cup sebagai bagian dari uji coba sebelum peluncuran resmi di Premier League.

2. Bagaimana cara kerja SAOT dalam membantu keputusan wasit?

SAOT menggunakan hingga 30 kamera pelacak canggih yang dipasang di seluruh sudut stadion klub Premier League dan mampu merekam hingga 100 frame per detik. Kamera ini bertugas merekam pergerakan bola dan mengumpulkan hingga 10.000 titik data per permukaan tubuh setiap pemain di lapangan. Sistem ini kemudian akan menentukan posisi pemain dan momen sentuhan bola secara otomatis ketika situasi offside potensial terjadi.

Teknologi ini akan mengidentifikasi momen kick-point, yaitu titik waktu yang sangat krusial dalam menentukan apakah pemain lain berada dalam posisi offside atau tidak, serta posisi bagian tubuh pemain terakhir yang berada di garis pertahanan yang relevan untuk menentukan offside. Setelah data terkumpul, SAOT akan secara otomatis menghasilkan garis offside virtual dan menyampaikan hasilnya ke operator VAR. Meski begitu, sistem ini tetap dikategorikan sebagai semi-otomatis karena memerlukan verifikasi akhir dari petugas VAR untuk memastikan hasilnya akurat sebelum keputusan disampaikan kepada wasit di lapangan.

Setelah keputusan dibuat, sebuah visualisasi animasi 3D akan ditampilkan di layar stadion dan siaran televisi. Animasi ini akan menunjukkan garis hijau untuk posisi onside dan garis merah untuk offside dengan tambahan dinding putih vertikal sebagai referensi garis offside dan tanda biru di tubuh pemain bertahan. Posisi tubuh pemain penyerang yang offside akan terlihat menembus dinding putih dan ditandai secara jelas untuk memberikan pemahaman yang lebih transparan bagi penonton mengenai keputusan yang diambil.

3. SAOT diharapkan membantu wasit mengambil keputusan dengan lebih efisien

Penerapan SAOT diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kecepatan dan transparansi keputusan dalam pertandingan. Premier League menyebut, teknologi ini tidak akan meningkatkan akurasi keputusan offside karena memang telah berada di angka 100 persen, tetapi akan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang selama ini dianggap terlalu lama. Penundaan hingga 4 menit, seperti yang terjadi dalam pertandingan antara Chelsea versus Tottenham Hotspur pada pekan ke-31, diharapkan tidak lagi terulang berkat hadirnya teknologi ini.

Meski begitu, SAOT tidak sepenuhnya menghilangkan potensi keterlambatan. Dalam kasus tertentu, seperti saat terjadi kerumunan pemain di kotak penalti yang menghalangi pandangan kamera, proses manual mungkin tetap dibutuhkan. Contoh kasus terjadi dalam laga Piala FA 2024/2025 putaran kelima antara AFC Bournemouth dan Wolverhampton Wanderers, di mana teknologi tidak dapat digunakan karena gangguan visual sehingga VAR harus kembali ke metode lama dengan menggambar garis secara manual selama 8 menit.

Secara keseluruhan, SAOT tetap dianggap sebagai lompatan besar dalam pengelolaan pertandingan. Mengusung visualisasi yang lebih jelas, keputusan yang lebih cepat, dan pengalaman menonton yang lebih baik, teknologi ini diharapkan meningkatkan kepercayaan publik terhadap keputusan wasit. CEO Premier League, Tony Scholes, menyatakan keyakinannya terhadap sistem yang digunakan saat ini merupakan yang paling akurat dan siap untuk masa depan kompetisi meski dikenalkan menjelang akhir musim.

Premier League kini mengambil langkah besar menuju modernisasi sistem wasit dengan penerapan SAOT. Meski belum sempurna, teknologi ini menjanjikan efisiensi dan transparansi yang lebih baik pada masa mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us