Apa Itu iPhone Bypass? Ini Pengertian hingga Risikonya

ilustrasi perbandingan iPhone 12, 12 Pro Max, dan 12 mini (unsplash.com/Denis Cherkashin)

iPhone bypass adalah proses yang dilakukan untuk membuka atau menghilangkan penguncian pada perangkat iPhone. Penguncian ini bisa berupa lock screen, iCloud lock, atau masalah lainnya yang menghalangi pengguna untuk mengakses iPhone mereka.

Biasanya, iPhone bypass dilakukan ketika pemilik lupa password atau perangkat terkunci karena iCloud. Teknik bypass sendiri bisa dilakukan dengan memanfaatkan celah keamanan pada sistem operasi iOS, melansir Software Testing Help.

Namun, penting untuk diingat bahwa melakukan bypass pada perangkat iPhone terbilang cukup berisiko. Ada beberapa dampak yang timbul akibat tindakan ini. Salah satunya menyebabkan perangkat tidak lagi mendapatkan dukungan resmi atau pembaruan sistem operasi dari Apple karena dinilai melanggar kebijakan penggunaan.

Selain melanggar kebijakan penggunaan perangkat, proses ini juga dapat membuat ponsel rentan terhadap serangan malware. Oleh karena itu, penting memahami konsekuensi dan cara yang tepat jika kamu berencana melakukan bypass pada perangkat iPhone.

ilustrasi iPhone 12, iPhone 12 mini, dan iPhone 12 Pro Max (unsplash.com/Onur Binay)

iPhone bypass memang bisa menjadi solusi sementara untuk membuka penguncian perangkat. Akan tetapi, iPhone yang telah di-bypass umumnya memiliki beberapa kelemahan. Berikut adalah beberapa kelemahan utama dari iPhone bypass.

• Risiko kehilangan akses klaim garansi

Melakukan bypass pada iPhone dapat menyebabkan perangkat kehilangan garansi resmi dari Apple. Jika perangkatmu masih dalam masa garansi, lalu mengalami kerusakan setelah bypass, Apple tidak akan memberikan dukungan atau memperbaiki ponselmu tanpa biaya tambahan.

• Berpotensi kehilangan data

Proses bypass, terutama yang melibatkan pemulihan perangkat atau reset pabrik, sering kali menghapus semua data pada iPhone. Ini bisa mengakibatkan hilangnya foto, kontak, dan informasi penting lainnya yang belum back up sebelumnya.

• Keamanan perangkat terancam

Proses bypass dapat membuka celah keamanan perangkat iPhone. Ini memungkinkan akses pihak ketiga untuk mendapatkan data pribadi atau bahkan melakukan peretasan. Dengan menghilangkan mekanisme pengamanan, risiko kebocoran data pribadi menjadi lebih tinggi.

• Kesulitan dalam memperbarui sistem

Setelah iPhone dibypass, perangkat akan dibatasi atau bahkan tidak mendapatkan pembaruan softaware terbaru dari Apple lagi. Padahal pembaruan ini penting untuk menjaga perangkat tetap aman dari potensi ancaman keamanan dan juga memastikan kinerja perangkat tetap optimal.

• Mengurangi fungsionalitas beberapa layanan

Bypass sering kali berdampak pada layanan terkait Apple, seperti iCloud, iMessage, atau App Store. Beberapa aplikasi atau fitur mungkin tidak berfungsi dengan baik setelah bypass dilakukan. Hal ini tentu akan mengurangi pengalaman pengguna secara keseluruhan.

• Potensi kerusakan sistem

Proses bypass yang tidak dilakukan dengan benar dapat merusak sistem operasi sehingga perangkat menjadi tidak stabil. Contohnya, restart terus-menerus atau aplikasi yang tidak berfungsi dengan baik, bahkan bisa menyebabkan ponsel tidak bisa digunakan lagi.

• IMEI perangkat berpotensi diblokir

Salah satu risiko besar dari bypass adalah kemungkinan IMEI perangkat diblokir oleh Apple atau operator seluler. IMEI yang diblokir menyebabkan perangkat tidak dapat digunakan untuk melakukan panggilan atau terhubung ke jaringan seluler sehingga fungsi ponsel pun terganggu.

potret tampilan menu pada ponsel iPhone (unsplash.com/Fujiphilm)

Melakukan bypass pada iPhone dapat menimbulkan berbagai risiko. Dilansir Phone Check, berikut adalah beberapa risiko yang dapat dialami pengguna iPhone bypass.

• Hanya mendukung beberapa aplikasi

Proses bypass pada iPhone menyebabkan perangkat hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi tertentu, seperti YouTube, aplikasi musik, dan game. Selain itu, jailbreak pada perangkat sering membuat beberapa aplikasi tidak berfungsi dengan optimal.

• Fitur Find My iPhone tidak tersedia

Metode bypass mengakibatkan fitur Find My iPhone tidak lagi dapat diakses. Akibatnya, jika iPhone hilang, perangkat tidak bisa dilacak atau ditemukan kembali. Padahal fitur ini dirancang oleh Apple untuk melacak lokasi terakhir perangkat yang hilang.

• Perangkat rentan terhadap peretasan

Ponsel iPhone yang telah di-bypass akan kehilangan fitur keamanannya sehingga lebih rentan terhadap peretasan. Celah keamanan ini memungkinkan pihak tidak bertanggung jawab untuk mengakses data pribadimu dengan mudah. Jadi, keamanan privasimu lebih rentan diretas.

Illustrasi HP low battery (pinterest.com/Hiptoro)

Perangkat iPhone yang telah melewati proses pembukaan kunci aktivasi (Activation Lock) dengan cara tidak resmi umumnya memiliki keterbatasan fungsi. Berbeda dengan iPhone resmi, versi ini tidak mendapatkan dukungan penuh dari Apple dan sering kali tidak dapat mengakses fitur penting seperti iCloud atau pembaruan iOS.

Berikut beberapa perbedaan utamanya:

• Akses iCloud

iPhone resmi bisa login dan logout akun iCloud secara normal. iPhone bypass tidak bisa masuk iCloud karena fitur ini dinonaktifkan.

• Update iOS

iPhone resmi bisa update sistem operasi secara langsung. iPhone bypass umumnya tidak bisa update karena berisiko bootloop atau kehilangan bypass.

• Konektivitas

Beberapa iPhone bypass tidak bisa menggunakan SIM card atau sinyal seluler. iPhone resmi mendukung semua fungsi jaringan.

• Garansi dan Keamanan

iPhone resmi dilindungi garansi dan lebih aman digunakan. iPhone bypass tidak bergaransi dan rawan risiko keamanan.

• Harga

iPhone bypass dijual jauh lebih murah karena kondisi tidak utuh. Sementara itu, iPhone resmi punya harga sesuai standar pasaran.

Memahami apa itu iPhone bypass sangat penting bagi kamu pengguna ponsel besutan Apple ini. Dengan memahami hal tersebut, kamu bisa mempertimbangkan segala risiko yang bisa ditimbulkan sebelum memutuskan untuk melakukan bypass pada ponselmu.