Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Strategi Draft Pick Tim di M5 World Championship, Ban di Awal

potret draf pick ONIC Esports vs Blacklist Internasional (youtube.com/MPL Indonesia)
potret draf pick ONIC Esports vs Blacklist Internasional (youtube.com/MPL Indonesia)

Draft pick adalah proses awal yang dilakukan setiap pemain Mobile Legends sebelum bertanding. Pada fase ini, sebenarnya strategi tim sudah mulai berjalan. Ada beberapa strategi yang mungkin saja terjadi, seperti pemilihan hero, hero apa yang harus di-ban, bahkan draftpick menentukan gaya permainan ketika bertanding.

Di M5 World Championship sendiri, total ada 10 hero yang bisa di-ban. Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang di mode ranked yang hanya enam hero. Buat kamu yang penasaran bagaimana strategi draft pick tim di M5 World Championship, berikut ulasannya.

1. Melakukan ban pada hero signature lawan

potret Blacklist Internasional ban hero Fanny (youtube.com/MPL Indonesia)
potret Blacklist Internasional ban hero Fanny (youtube.com/MPL Indonesia)

Hero signature adalah hero andalan atau hero power pemain. Melakukan ban pada hero signature lawan adalah strategi yang paling sering ditemui di M5 World Championship khusus ketika tim lemah melawan tim unggulan. Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena pemain yang menggunakan hero signature bisa sangat merepotkan karena dia sudah tahu kapan harus maju atau mundur.

Kejadian ini pernah terjadi terjadi ketika ONIC Esports melawan Blacklist Internasional pada match pertama di babak knockout. Momen ini terjadi pada game keempat, Blacklist Internasional benar-benar melakukannya ban pada hero signature Kairi yaitu Fanny. Sementara tim ONIC Esports, mereka melakukan ban hero Fredrinn yang sebenarnya adalah hero signature Sensui.

2. Rebutan hero yang lagi meta saat mendapatkan first pick

potret Blacklist Internasional first pick Valentina (youtube.com/MPL Indonesia)
potret Blacklist Internasional first pick Valentina (youtube.com/MPL Indonesia)

Ketika di mode drafpick, setiap tim di M5 World Championship memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan first pick. First pick sendiri adalah sebuah keuntungan karena akan memberikan berkesempatan bagi mereka untuk menggunakan hero meta atau signature. Jadi, wajar jika tim yang melakukan first pick sering mendapatkan kemenangan saat bertanding.

Kita ambil contoh lagi di match ONIC Esports vs Blacklist Internasional di M5 World Championship. Pada game keempat, ONIC Esports tidak melakukan ban pada hero meta sekaligus hero signature Yue yaitu Valentine. Alhasil, Blacklist Internasional berhasil mengalahkan ONIC Esports dengan skor kill yang sangat mencolok yaitu 10:1.

3. Menggunakan hero counter di last pick

potret ONIC Esports last pick Mathilda (youtube.com/MPL Indonesia)
potret ONIC Esports last pick Mathilda (youtube.com/MPL Indonesia)

Selain first pick, strategi draft pick juga dilakukan bagi tim yang mendapatkan last pick. Last pick sendiri kebalikan dari first pick yaitu tim yang akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan pick paling terakhir. Di momen ini, tim-tim di M5 World Championship biasanya menggunakan hero roamer.

Namun, tak sembarang hero roamer, tim menyusun strategi dan memiliki hero yang sesuai dan cocok untuk melawan komposisi lawan yang sudah terlihat. Jika membutuhkan mobilitas tinggi, Mathilda akan menjadi polisi. Jika membutuhkan healing, biasanya Estes, Floryn, atau Minotaur akan dipilih.

Dalam turnamen besar sekelas M series, strategi sebenarnya justru ada di draft pick. Tak asal dilakukan, strategi draft pick tim di M5 World Championship dilakukan dengan percaya diri karena pemain sudah mengerti cara bermain dengan benar. Jadi, semakin kuat hero yang digunakan, maka kemungkinan untuk memenangkan pertandingan semakin besar. Apakah kamu setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sumahir Hidayanto
EditorSumahir Hidayanto
Follow Us