7 Game Terakhir dari Developer yang Kini Sudah Tutup

- Telltale Games dibubarkan pada 2018 setelah merilis The Walking Dead: The Final Season
- Black Rock Studio ditutup pada 2011 setelah merilis game balap Split/Second
- Pandemic Studios terakhir kali merilis The Saboteur sebelum ditutup EA pada 2009
Meski kualitas game yang dirilis seringkali dijadikan indikator berapa lama suatu developer bisa terus bertahan, terdapat beberapa kasus di mana developer bertalenta dengan banyak game apik malah tetap berakhir tutup. Hal semacam itu bisa terjadi karena berbagai alasan mulai dari dampak restrukturisasi hingga masalah kepemimpinan. Kendati demikian, banyak diantaranya yang berhasil meninggalkan memori baik di kepala pemain lewat game terakhir mereka yang berkualitas. Berikut 7 diantaranya.
1.The Walking Dead: The Final Season – Telltale Games
Terlepas dari katalog game-nya yang kualitasnya naik turun, ada banyak keputusan kreatif Telltale Games yang masih memengaruhi industri gaming hingga saat ini. Staf tambahan dari developer pihak ketiga memang harus didatangkan untuk menyelesaikan The Walking Dead: The Final Season, namun ada banyak keputusan eksperimental yang menjadikan game ini sebagai salah satu yang terbaik. Didirikan pada 2004, Telltale Games sendiri akhirnya dibubarkan pada 2018 di tengah gelombang PHK dan restrukturisasi perusahaan.
2.Split/Second – Black Rock Studio
Dengan portofolio game balap yang dicintai banyak pemain, reputasi Black Rock Studio sebagai salah satu developer spesialis game balap yang luar biasa masih bertahan bahkan 15 tahun setelah game terakhir mereka dirilis. Game terakhir mereka adalah Split/Second, game balap arcade dengan gameplay penuh aksi di mana pemain ambil bagian dalam sebuah reality show fiksi untuk mendapat uang dan ketenaran. Meski mendapat banyak respon positif, sayangnya game ini tetap gagal menyelamatkan Black Rock Studio dari penutupan pada 2011.
3.The Saboteur – Pandemic Studios
Berbeda dengan game berlatar Perang Dunia 2 pada masanya yang didominasi game FPS, The Saboteur menawarkan pendakatan yang berbeda. Game ini mengusung gameplay open-world ala GTA dengan kota Paris selama Perang Dunia 2 sebagai latar tempat utama. Yang menarik, wilayah-wilayah di kota Paris yang diduduki pasukan Jerman ditampilkan dalam filter hitam putih dan akan berwarna jika pemain berhasil mengambil alih wilayah tersebut. The Saboteur menjadi game terakhir Pandemic Studios yang ditutup EA pada 2009 silam.
4.L.A. Noire – Team Bondi
Terlepas dari kontroversinya di masa lalu, Team Bondi sempat menarik perhatian pemain lewat game open-world mereka yang berjudul L.A. Noire. Tidak hanya mampu mereplika Los Angeles era 1947 dengan sangat akurat, lewat implementasi teknologi bernama MotionScan, game ini jadi bisa menampilkan ekspresi wajah karakternya dengan sangat detail dan realistis. Sayangnya, perpisahan mereka dengan Rockstar Games membuat mereka jadi tidak bisa bertahan dan akhirnya tutup pada 2011. L.A. Noire menjadi satu-satunya game yang mereka buat.
5.Middle-Earth: Shadow of War – Monolith Productions
Meski sudah 10 tahun sejak Middle-Earth: Shadow of War dirilis, sistem canggih bernama Nemesis yang Monolith Productions patenkan, hingga kini masih menjadi salah satu kontribusi terbesar mereka di industri gaming. Shadow of War sebenarnya sukses besar dan Monolith Productions melanjutkan sistem Nemesis mereka pada game Wonder Woman yang sayangnya kini dibatalkan. Menyusul kabar mengejutkan itu, tak lama setelahnya, developer asal Amerika Serikat ini juga ditutup oleh Warner Bros. Games selaku induk perusahaan pada awal tahun ini.
6.Halo Wars – Ensemble Studios
Ensemble Studios mungkin lebih dikenal dengan seri Age of Empires yang mendunia, namun game terakhir mereka yaitu Halo Wars masih menjadi salah satu game RTS di konsol. Game ini tidak hanya jadi salah satu game spin-off terbaik di serinya, tapi juga menunjukkan kemampuan Ensemble Studios dalam meracik game RTS. Sayangnya, perusahaan induk Ensemble Studios yaitu Microsoft, membubarkan developer yang berbasis di Texas itu pada 2009 karena “keputusan yang berakar pada keuangan”.
7.BioShock Infinite – Irrational Games
BioShock merupakan salah satu seri game fenomenal yang memadukan elemen FPS dengan RPG. Seri game tersebut melahirkan beberapa game dengan BioShock Infinite sebagai game terakhirnya. Game ini sukses besar hingga di titik masuk nominasi Game of the Year di banyak acara penghargaan, namun gagal membuat Irrational Games selaku developer tetap eksis di industri gaming. Irrational Games akhirnya resmi tutup pada 2017 setelah karyawan-karyawannya keluar dan membentuk studio pengembangan baru bernama Ghost Story Games.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game terakhir dari developer yang kini telah tutup. Ada game favoritmu di daftar di atas?