5 Istilah dalam Web3 yang Wajib Dipahami, Tahu DAO?

Web3 adalah evolusi terbaru dari internet yang menjanjikan kendali lebih besar bagi pengguna atas data dan aset digital mereka. Tidak seperti Web2 yang terpusat di tangan perusahaan besar, Web3 mengusung konsep desentralisasi, transparansi, dan keamanan yang ditenagai oleh teknologi blockchain. Inovasi ini membuka peluang besar di berbagai bidang, mulai dari keuangan hingga seni digital.
Bagi kamu yang baru mengenal dunia Web3, kamu bisa mulai mempelajari teknologi masa depan ini dari sekarang. Namun, memahami tekonologi Web3 akan sedikit sulit jika kamu belum terbiasa dengan istilah-istilah baru yang digunakan. Oleh karena itu, simak beberapa istilah dalam Web3 yang wajib kamu tahu.
1. Blockchain

Blockchain adalah teknologi inti di balik Web3, yang berfungsi sebagai "buku besar digital" untuk mencatat transaksi secara aman dan transparan. Bayangkan blockchain seperti dokumen yang bisa dilihat semua orang, tetapi hanya bisa ditambahkan data baru tanpa mengubah data lama. Data ini disimpan dalam blok yang dihubungkan satu sama lain, sehingga membentuk rantai (chain).
Keunikan blockchain adalah bersifat desentralisasi, artinya data tidak disimpan di satu server saja. Blockchain tersebar di banyak komputer di seluruh dunia, sehingga sulit untuk diretas atau dimanipulasi. Karena sifatnya yang transparan dan aman, blockchain dianggap sebagai fondasi utama yang memungkinkan Web3 berkembang dengan cara yang tidak mungkin dilakukan oleh sistem internet sebelumnya.
2. Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang beroperasi menggunakan teknologi blockchain. Tidak seperti uang konvensional, cryptocurrency tidak diatur oleh bank sentral atau pemerintah. Sebaliknya, transaksi cryptocurrency dicatat di blockchain, membuatnya transparan dan aman.
Contoh cryptocurrency yang paling terkenal adalah Bitcoin dan Ethereum, tetapi ada ribuan jenis lainnya dengan fungsi yang berbeda-beda. Cryptocurrency sering digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari alat pembayaran hingga investasi. Selain itu, di dunia Web3, cryptocurrency juga berperan penting sebagai alat transaksi di dalam aplikasi desentralisasi (dApps) atau sebagai reward dalam game berbasis blockchain.
3. Smart contracts

Smart contracts adalah program komputer yang berjalan di atas blockchain dan secara otomatis mengeksekusi perintah tertentu sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya. Bayangkan ini seperti kontrak digital yang bekerja tanpa perlu pihak ketiga, seperti notaris atau pengacara. Misalnya, jika kamu membeli NFT, smart contracts akan memastikan pembayaran dikirim ke penjual, dan NFT langsung berpindah ke dompet digitalmu secara otomatis.
Keunggulan smart contracts adalah kecepatan, transparansi, dan keamanan. Selain transaksi keuangan, smart contracts digunakan dalam banyak aplikasi Web3 lainnya, seperti game berbasis blockchain, DAO, dan layanan keuangan desentralisasi (DeFi). Dengan memahami smart contracts, kamu bisa melihat bagaimana teknologi ini merevolusi cara kerja sistem tradisional.
4. NFT (Non-Fungible Token)

NFT atau Non-Fungible Token adalah aset digital yang mewakili kepemilikan barang atau konten unik, seperti karya seni, musik, video, atau bahkan item dalam game. Tidak seperti cryptocurrency yang dapat ditukar satu sama lain, setiap NFT memiliki karakteristik dan nilai yang berbeda, sehingga disebut non-fungible. NFT biasanya dijual atau dibeli menggunakan cryptocurrency seperti Ethereum melalui marketplace seperti OpenSea atau Rarible.
NFT telah menjadi populer karena memberikan cara baru bagi seniman, musisi, dan kreator untuk menjual karya mereka langsung ke pembeli tanpa perantara. Selain itu, NFT juga dapat digunakan dalam game berbasis blockchain untuk menjual karakter, senjata, atau item langka yang dimiliki pemain. Dengan konsep kepemilikan di dunia digital, NFT menjadi salah satu inovasi terbesar di ekosistem Web3.
5. DAO (Decentralized Autonomous Organization)

DAO atau Decentralized Autonomous Organization adalah organisasi berbasis blockchain yang dijalankan secara kolektif oleh anggotanya tanpa adanya pemimpin terpusat. Semua aturan dan keputusan dalam DAO diatur melalui smart contracts yang transparan dan otomatis. Misalnya, anggota DAO bisa memberikan suara untuk mendanai proyek baru, mengubah aturan organisasi, atau membuat keputusan lain. Karena berbasis blockchain, semua proses ini berjalan tanpa campur tangan pihak ketiga, sehingga lebih adil dan transparan.
DAO digunakan di berbagai sektor, seperti investasi, penggalangan dana, hingga komunitas kreator. Contohnya, sebuah DAO bisa dibentuk untuk membeli karya seni langka secara kolektif atau mendukung proyek Web3 tertentu. Dengan DAO, setiap anggota memiliki suara yang setara dalam pengambilan keputusan, sehingga lebih demokratis dibandingkan sistem tradisional.
Web3 membawa perubahan besar pada cara kita memahami dan menggunakan internet. Dengan memahami istilah dalam Web3, kamu bisa lebih siap untuk mempelajari topik tersebut secara mendalam. Jadi, jangan ragu untuk mulai belajar karena Web3 memiliki peluang yang besar di berbagai bidang.