7 Alasan Mengapa AI Tidak akan Bisa Gantikan Pekerjaan Manusia

Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi AI di pasar tenaga kerja saat ini, tak heran jika beberapa perusahaan mengandalkan AI untuk proses kerja yang lebih mudah, cepat dan efisien. Hal tersebut tentu membuat banyak orang takut jika suatu saat nanti pekerjaan mereka akan tergantikan oleh mesin.
AI sendiri memang dirancang untuk membuat pekerjaan atau tugas jadi lebih efektif, tapi bukan berarti AI bisa mengganti manusia secara sepenuhnya. Ada beberapa alasan mengapa AI tidak bisa gantikan pekerjaan manusia. Berikut ulasannya.
1.AI tidak memiliki kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor pembeda yang membuat manusia tetap relevan di tempat kerja. Pentingnya kecerdasan emosional di dunia kerja tidak dapat disepelekan, terutama untuk pekerjaan yang berhadapan dengan klien. AI memang sudah cukup baik dalam meniru kecerdasan manusia, namun tidak untuk kecerdasan emosional. Sebab, dibutuhkan empati dan pemahaman mendalam dari pengalaman manusia seperti penderitaan atau rasa sakit dan AI tidak bisa merasakan rasa sakit.
2.AI hanya bisa bekerja dengan input data

AI hanya bisa bekerja berdasarkan data yang diterima. Jadi ketika data yang dimasukkan kedalam AI yang tidak mencakup area kerja tertentu atau algoritmanya tidak menyertakaan situasi tertentu, maka AI jadi tidak berguna. Karenanya, sulit bagi AI untuk bisa menggantikan manusia karena otak manusia memiliki kemampuan untuk menganalisa, berimprovisasi dan mengumpulkan informasi yang sulit untuk direplika oleh AI itu sendiri.
3.Proses kreatif AI terbatas pada data yang diterimanya

Brainstorming konsep atau ide kreatif tidak bisa dilakukan AI karena seperti yang disebutkan sebelumnya, AI hanya bisa bekerja dengan data yang diterimanya. Artinya, AI tidak bisa memikirkan cara, gaya atau pola baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehingga terbatas pada template-template yang telah ditetapkan. Manusia di sisi lain, bisa berpikir ‘out of the box’, mencari informasi dari berbagai cara dan menemukan solusi dari masalah kompleks dengan sedikit atau tanpa data.
4.AI tidak memiliki soft skill

Soft skill menjadi kemampuan yang wajib dimiliki setiap pekerja di dunia kerja. Beberapa diantaranya seperti kerjasama tim, perhatian terhadap detail, pemikiran kritis serta kreatif, komunikasi yang efektif dan kemampuan interpersonal. Sementara itu, soft skill menjadi sesuatu yang asing bagi AI. AI tidak bisa mengembangkan soft skill karena untuk bisa mengembangkan itu AI membutuhkan penalaran dan kecerdasan emosional tingkat tinggi.
5.AI tidak dirancang untuk berkompetisi melawan manusia

Laporan dari World Economic Forum menunjukkan jika mesin dengan AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan di 2025 dan 97 juta pekerjaan akan tersedia di tahun yang sama berkat AI. Artinya, AI tidak dirancang untuk berkompetisi melawan manusia melainkan membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Selain itu, sulit bagi AI untuk terus hidup tanpa ada andil manusia didalamnya.
6.AI seperti chatbot tidak selalu menyajikan fakta

Salah satu masalah terbesar dari AI chatbot seperti ChatGPT adalah seringkali menyajikan informasi yang tidak benar atau hoax. AI memang mampu belajar dengan cepat, namun di sisi lain, AI juga tidak memiliki akal sehat sehingga tidak mampu melakukan penalaran dan mengetahui suatu informasi itu benar atau salah. Dengan kekurangan itu, bukan tidak mungkin jika di masa depan, akan ada banyak pekerjaan mengecek fakta bagi para manusia untuk membantu AI memberi informasi yang benar.
7.AI tidak bisa melakukan pekerjaan manual

Beberapa pekerjaan seperti penulis dan programmer mungkin bisa digantikan oleh AI karena bisa dilakukan secara otomatis, namun pekerjaan seperti tukang ledeng, tukang listrik, polisi atau pekerja konstruksi tidak akan bisa digantikan oleh AI karena itu merupakan pekerjaan manual. Hingga saat ini belum ada AI yang mampu membangun rumah, memperbaiki pipa atau bahkan melakukan tilang seperti yang manusia bisa lakukan.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa alasan mengapa AI tidak akan bisa gantikan pekerjaan manusia. AI merupakan sesuatu yang tidak boleh ditakuti namun di sisi lain, manusia tetap harus berkembang agar tidak digantikan oleh AI.