Angka Penipuan Daring Meningkat, Solusi World Lindungi Kejahatan Siber

- Penipuan daring dengan AI naik 1.550%, pencurian identitas naik 25% di Indonesia
- Tools for Humanity meluncurkan World untuk melindungi masyarakat dari ancaman digital
- World ID menggunakan teknologi "Proof of Human" tanpa kumpulkan data pribadi, berkontribusi pada keamanan siber Indonesia
Penipuan daring yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah melonjak sebesar 1.550 persen sejak 2022. Selain itu, kasus pencurian identitas meningkat 25 persen pada 2023, yang mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari Rp500 miliar.
Tools for Humanity, perusahaan yang didirikan Sam Altman, melalui World, menawarkan solusi untuk melindungi masyarakat dari pencurian identitas, penipuan deepfake, dan ancaman digital lainnya, sekaligus mendukung visi Indonesia untuk ekonomi digital yang lebih aman dan inklusif.
Hal ini dikatakan dalam acara "Peluncuran World: Inovasi Teknologi untuk Membedakan Manusia dengan AI serta Melindungi Privasi" yang dilakukan di Jakarta, pada Selasa (11/02/2024).
Memisahkan bot dari manusia

Seiring dengan transformasi digital Indonesia yang terus berjalan, verifikasi identitas yang aman menjadi pilar penting. Dengan membawa World ke Indonesia, Tools for Humanity bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dengan pengalaman dunia digital yang lebih aman dan terpercaya, mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan AI dan ekonomi digital yang kuat.
Dewasa ini tengah menjadi masalah kemampuan untuk membedakan seseorang dengan AI di Internet. World akan memecahkan masalah tersebut.
"Kami membangun sesuatu yang disebut sebagai "bentuk manusia". Jadi mampu memisahkan bot dari manusia, membuatnya menjadi sesuatu yang dapat berkembang ke tingkat global di seluruh dunia," ujar Adrian Ludwig, Chief Information Security Officer, Tools for Humanity.
Lebih dalam dia mengatakan bahwa World didirikan berdasarkan prinsip anonimitas, keamanan, dan privasi. Inovasi teknologi “Proof of Human” memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan masa depan AI secara bertanggung jawab. Hal ini juga memungkinkan partisipasi yang aman, inklusif, dan anonim dalam ekonomi digital global.
Implementasi sehari-hari

Adrian menjelaskan bahwa mereka telah mengantongi 20 juta pengguna. Sebanyak 11 juta di antaranya adalah pengguna aktif sehari-hari. User menggunakannya untuk login dalam sebuah game sampai yang berkaitan dengan token kripto
"Kita melihat banyak jenis interaksi game. Ada lebih dari 100 aplikasi yang terintegrasi dengan World dan ada banyak aplikasi di luar World yang juga mengambil penggunaan World. Sehingga implementasinya akan berbeda-beda," katanya.
Misalnya, platform bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan penjualan tiket konser, sehingga tidak lagi ada praktik calo yang dianggap merugikan. Pada umumnya, calo bisa membuat banyak akun untuk bisa membeli tiket dalam jumlah banyak.
"Kalau konser yang menggunakan World, satu orang yang sudah terverifikasi, misalnya, diatur hanya bisa membeli dua tiket. Berarti tiket konser tersebut aman dari ancaman calo," jelas Wafa Taftazani, General Manager Indonesia, Tools for Humanity dalam kesempatan yang sama.
Contoh lain, misalnya di industri keuangan banyak ditemukan rekening yang digunakan untuk penipuan. Hal ini bisa dicegah dengan melakukan verifikasi, di mana satu orang hanya bisa membuat rekening atas dirinya sendiri, tidak bisa nama orang lain.
Masyarakat juga dapat mengakses ekosistem yang terdiri dari lebih 100 mini apps, termasuk konten edukasi, bermain games, membuat polling, membentuk komunitas dan menggalang donasi.
Diklaim tanpa mengumpulkan data pribadi

World ID sendiri merupakan sistem verifikasi manusia yang mengonfirmasi identitas unik seseorang tanpa mengumpulkan atau menyimpan data pribadi. Verifikasi ini dilakukan menggunakan Orb, sebuah perangkat yang dapat mendeteksi apakah seseorang merupakan manusia yang nyata atau bukan.
Proses verifikasi ini tidak memerlukan nama, alamat, nomor induk kependudukan (NIK) atau data pribadi lainnya, sehingga menjadikannya sebuah terobosan dalam keamanan digital dengan tetap menjaga privasi seseorang.
Wafa menegaskan kembali komitmen World untuk mendukung visi digital dan ekonomi Indonesia. Pemerintah telah menetapkan visi besar untuk keamanan siber dan transformasi digital, dan World siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi tersebut.
"World berkomitmen untuk berkolaborasi dengan regulator, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif di Indonesia,” tambahnya.
Perusahaan tengah menjalin diskusi dengan Kantor Komunikasi Presiden untuk memastikan adanya keselarasan dengan strategi sistem privasi dan inisiatif digital Indonesia.
Akan ada 10 World Spaces, merupakan tempat di mana kita bisa datang untuk melakukan verifikasi. Ada satu di Jakarta Utara, satu di Jakarta Timur, lima di Jakarta Selatan, satu di Jakarta Pusat dan dua di Jakarta Barat.
Dengan peluncurannya di Indonesia, World menetapkan standar baru untuk verifikasi identitas digital yang meningkatkan keamanan, melindungi privasi, dan mendukung aspirasi Indonesia untuk mempersiapkan masa depan yang berbasis AI.