Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Konten Buatan AI Bagus untuk SEO?

ilustrasi sedang merancang strategi SEO (Pexels.com/Lukas)
ilustrasi sedang merancang strategi SEO (Pexels.com/Lukas)
Intinya sih...
  • AI dapat membantu menghemat waktu dengan memproduksi konten berkualitas, riset kata kunci, dan meta tag SEO-friendly.
  • AI dapat mempersonalisasi konten berdasarkan perilaku konsumen, namun kurang memiliki orisinalitas dan brand voice.
  • Konten AI harus tetap konsisten dengan brand voice, unik, dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan peringkat di mesin pencari.

Di era digital yang serba cepat, AI (artificial intelligence) menjadi topik yang sering dibicarakan, terutama dalam dunia pemasaran digital dan SEO (Search Engine Optimization). Banyak perusahaan dan penulis konten malah memertimbangkan untuk menggunakan AI sebagai alat untuk membantu mereka dalam menghasilkan artikel atau konten secara cepat.

Namun, dari kemudahan yang diberikan, tidak heran juga jika banyak orang yang bertanya-tanya, apakah konten yang dihasilkan oleh AI benar-benar bagus untuk SEO? Apakah konten AI mempengaruhi peringkat di mesin pencari? Temukan inspirasinya lewat artikel ini, ya!

1. Dampak positif menggunakan konten AI untuk SEO

ilustrasi sedang merancang susunan web (Pexels.com/Tobias Dziuba)

Menggunakan bantuan AI untuk membuat tulisan memang memiliki keuntungan tersendiri untuk SEO. Pertama adalah AI dapat membantu untuk menghemat waktu seperti membantu untuk memproduksi konten berkualitas yang banyak di waktu yang singkat, meriset kata kunci, dan pembuatan meta tag yang SEO friendly. Berbekal bantuan AI, kamu tidak akan lagi perlu memakan waktu yang lama untuk melakukan semua hal itu.

Selain itu, dengan bantuan AI, kamu dapat mempersonalisasi konten lebih baik lagi untuk memelajari perilaku konsumen yang dituju menggunakan analisis data yang ada. Beberapa AI saat ini bahkan sudah cukup pintar untuk memahami preferensi bagaimana audiensnya. Dengan begitu, konten yang diciptakan bisa lebih menarik bagi pembaca yang mana bisa meningkatkan kemungkinan konten tersebut dibaca dan dibagikan.

2. AI juga ternyata memiliki dampak yang buruk untuk SEO

ilustrasi sedang membaca artikel di situs web (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terlepas dari keuntungan menggunakan AI untuk SEO, menggunakan AI untuk SEO ternyata juga memiliki kerugian. Konten yang dibuat AI dapat menghilangkan orisinalitas dan brand voice pada konten yang dibuat. AI sebagian besar menebak kata apa yang akan muncul berikutnya dalam sebuah kalimat berdasarkan sampel data yang tidak memunculkan hal baru atau keunikan.

AI terkadang juga masih tidak akurat dalam menuangkan Informasi ke dalam tulisan. Ia masih berpotensi mengarang informasi statistik atau sumber yang digunakan. Kamu mungkin tidak tahu bagian mana yang dipalsukan. Ini bisa berdampak buruk bagi kontenmu. Bagaimana jika orang lain mendapati hal ini? Bisa-bisa nanti orang tidak akan lagi percaya dengan hasil karya yang kamu buat. Tentu, kamu tidak ingin hal ini terjadi, bukan?

Hasil yang dibuat AI juga bisa dibilang tidak memiliki orisinalitas dan emosi seperti buatan manusia karena ketidakmampuan alat tersebut untuk memahami konteks atau membuat gaya bahasa yang bernuansa secara akurat. Akibatnya, ia dapat menghilangkan ikatan emosional antara pembaca dengan tulisan. Ikatan emosional ini penting untuk dijaga agar orang-orang betah berada di situs kamu untuk menandakan bahwa halaman yang kamu buat relevan bagi audiens. Bila ini tidak terjadi, halaman yang kamu buat mungkin tidak bisa mendapatkan peringkat di mesin pencari.

Menjaga brand voice agar tetap konsisten adalah hal yang penting dalam membuat konten. Brand memiliki nada, gaya bahasa, karakteristik tersendiri yang menjadi ciri khas untuk kontennya agar komunikasi lebih sampai atau terhubung lagi kepada pembaca. Nah, aspek ini yang tidak dapat dilakukan oleh mesin.

Keunikan juga tidak kalah pentingnya dalam membuat konten. Selain untuk bikin menarik, pembaca juga akan merasa puas dengan konten yang unik. Keunikan juga sangat penting untuk mendapatkan peringkat di halaman hasil mesin pencari (SERP). Sebab, algoritma mesin pencari lebih menyukai konten yang orisinal dan unik daripada materi yang direplikasi.

3. Apakah Google melarang konten yang dibuat dengan AI?

ilutrasi tampilan Google di laptop (Pexels,com/Firmbee.com)
ilutrasi tampilan Google di laptop (Pexels,com/Firmbee.com)

Jika dihadapkan dengan pertanyaan ini, mungkin tidak ada jawaban yang benar-benar pasti. Sebab, dalam laporan yang dikeluarkan oleh Google, Google tidak melarang atau memberi sanksi kepada web yang membuat konten hasil dari AI asal dilakukan secara etis. Meski Google tidak melarang tindakan ini, riset yang dilakukan oleh GOTCH SEO ACADEMY yang menggunakan Organility.AI menunjukkan bahwa 87 persen hasil pencarian teratas Google tidak menampilkan konten buatan AI.

Pedoman yang selalu menjadi pertimbangan Google untuk merangking suatu halaman adalah dari bagaimana kualitas konten tersebut, tidak melihat siapa yang memroduksi, apakah itu dibuat oleh AI atau manusia. Meski konten tersebut dibuat dengan AI atau manusia, tetapi tidak dioptimasi dengan SEO atau kurang berkualitas, sama saja Google akan memberikan kinerja yang buruk terhadap halaman tersebut di mesin pencarian. Google akan memberikan peringkat kepada halaman jika orisinal, berkualitas tinggi, mengutamakan pengguna, serta mengikuti kaidah E-E-A-T (keahlian, pengalaman, otoritas, dan kredibilitas). Namun, jika menggunakan AI untuk mengelabui mesin pencari, bisa dikatakan sudah termasuk melanggar peraturan dari kebijakan spam Google. Jika sistem Google mendapati hal ini, maka situs kamu mungkin bisa mendapat penalti.

Meski ada keuntungannya menggunakan AI untuk SEO, kamu perlu melakukan cross check atau memberikan sentuhan manusia agar konten tetap berkualitas, orisinil, keunikan, dan humanistik. Manfaatkan kemajuan teknologi, bukan sebaliknya malah digerus dan dikuasai olehnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kelvin Alexsander
EditorKelvin Alexsander
Follow Us