7 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan dengan ChatGPT

- ChatGPT bukan ahli segalanya
- Jangan mendiagnosis masalah kesehatan fisik dengan ChatGPT
- Jangan bergantung pada ChatGPT untuk keputusan penting dalam hidup
Sejak diluncurkan, ChatGPT menjadi alat favorit banyak orang. Alat ini dianggap keren karena bisa membantu orang melakukan banyak hal, mulai dari membuat CV untuk melamar pekerjaan, mengerjakan PR, membuat email lebih cepat, memberikan ide kreatif, sampai bikin hidup terasa lebih gampang. Namun, ada satu hal penting yang perlu diingat: jangan anggap ChatGPT sebagai ahli segalanya. Kalau digunakan asal-asalan, justru bisa menyebabkan masalah besar.
Bahasa ChatGPT bisa terdengar sangat meyakinkan, padahal belum tentu benar. Kadang jawabannya keliru, bias, atau bahkan sudah ketinggalan zaman. Kalau hanya untuk hiburan mungkin masih aman. Namun, untuk urusan serius seperti kesehatan, keuangan, atau hukum, risikonya bisa fatal. Itulah kenapa kita perlu tahu bukan hanya cara memaksimalkan ChatGPT, tapi juga kapan harus menghindarinya. Yuk, simak beberapa situasi yang sebaiknya tidak diserahkan pada AI ini.
1. Mendiagnosis masalah kesehatan fisik
Pernah merasa ada yang salah dengan tubuhmu lalu kamu bertanya pada ChatGPT? Hati-hati, jawabannya kadang bisa membuat panik. Misalnya, ada benjolan di dada, lalu ChatGPT menjawab ini adalah tanda kanker. Padahal, setelah diperiksakan ke dokter, ternyata hanya benjolan lemak jinak yang cukup umum.
ChatGPT memang bisa membantu merapikan daftar pertanyaan sebelum bertemu dokter, atau menerjemahkan istilah medis. Namun, AI ini tidak bisa meraba tubuhmu, memberikan resep, apalagi menggantikan pemeriksaan medis. Jadi, gunakan secukupnya, tapi jangan pernah dijadikan satu-satunya sumber diagnosis.
2. Mengurus kesehatan mental
ChatGPT bisa memberikan teknik relaksasi atau kalimat menenangkan. Namun, ChatGPT bukan terapis sungguhan. AI ini tidak bisa benar-benar memahami emosimu, membaca bahasa tubuh, atau memberi empati tulus.
Memang ada orang yang merasa terbantu ngobrol dengan ChatGPT saat sedang stres. Namun, jika kamu memiliki masalah kesehatan mental serius, tetap lebih aman curhat ke terapis atau orang terdekat yang bisa memberikan dukungan nyata. Kalau kamu atau orang yang kamu kenal sedang dalam keadaan krisis, segera hubungi hotline darurat.
3. Mengambil keputusan penting dalam hidup

Kadang orang merasa bingung saat harus mengambil keputusan soal kesehatan, hukum, atau keuangan. Sebingung apa pun kamu, jangan pernah menyerahkan sepenuhnya ke ChatGPT. AI ini bisa memberikan gambaran umum, tapi keputusan penting butuh analisis yang mendalam, pertimbangan personal, dan keahlian profesional. Salah langkah sedikit saja bisa berakibat besar di dunia nyata.
4. Memberikan data pribadi atau sensitif
Jangan pernah memasukkan data pribadi seperti nama lengkap, nomor identitas, kartu kredit, atau password ke ChatGPT. Meski ada sistem keamanan, tetap ada risiko kebocoran atau penyalahgunaan data. Ingat, privasimu jauh lebih penting daripada sekadar kemudahan.
5. Bergantung untuk interaksi sosial atau dukungan emosional
ChatGPT bisa ngobrol dan menemani, tapi tetap bukan pengganti hubungan dengan manusia. Kalau terlalu sering mengandalkan AI untuk curhat, justru bisa membuatmu makin kesepian dan jauh dari interaksi nyata. Untuk dukungan emosional, teman, keluarga, atau konselor tetap jauh lebih bisa diandalkan.
6. Curang dalam pekerjaan atau sekolah

Godaan menggunakan ChatGPT untuk mengerjakan PR atau tugas kuliah memang besar. Namun, hati-hati. Banyak sistem sudah bisa mendeteksi teks buatan AI. Jika ketahuan, ada risiko kamu akan mendapatkan sanksi. Selain itu, jika semua diserahkan pada AI, kamu jadi tidak pernah benar-benar belajar. Gunakan ChatGPT sebagai teman belajar, bukan sebagai pemberi contekan.
7. Keputusan keuangan
ChatGPT bisa menjelaskan konsep keuangan dasar, termasuk seputar instrumen investasi. Namun, kalau kamu mengandalkan ChatGPT sepenuhnya untuk mendapatkan saran keuangan dan keputusan investasi, ini jelas berbahaya. Alat ini tidak tahu kondisi keuanganmu di dunia nyata. Jika kamu membutuhkan saran keuangan, sebaiknya langsung ke ahlinya, misalnya akuntan atau konsultan keuangan. Jangan sampai kesalahan kecil berujung kerugian besar.
ChatGPT adalah alat yang luar biasa untuk bantu produktivitas, kreativitas, dan belajar. Namun, kita tetap harus bijak dalam menggunakannya. Jangan serahkan keputusan krusial, jangan bagikan data sensitif, dan jangan jadikan AI ini sebagai pengganti manusia.
Gunakan ChatGPT dengan etis, cerdas, dan secukupnya. Ingat, AI ini bukan pengganti otak dan hati manusia, melainkan hanya pelengkap untuk membuat hidup lebih mudah jika dipakai dengan benar.