Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berkenalan dengan SVG, Format Gambar Kesukaan Developer

ilustrasi format gambar svg dalam tampilan visual website (unsplash.com/Pankaj Patel)
ilustrasi format gambar svg dalam tampilan visual website (unsplash.com/Pankaj Patel)

Dalam dunia digital yang terus berkembang, tampilan visual adalah elemen kunci yang sangat penting untuk memikat daya tarik dan menggali experience pengunjung situs. Salah satu hal yang mendukung tampilan visual website menjadi menarik adalah penggunaan format gambar yang kompatibel di segala platform. Format gambar SVG (Scalable Vector Graphics) adalah satu di antara format yang menjadi elemen utama dalam mempercantik tampilan visual website.

Gambar dengan format SVG merupakan salah satu format gambar kesukaan desainer dan pengembang website karena keunggulannya yang unik. Keunggulan tersebut membuat gambar tersebut bersifat scalable sehingga jika gambar tersebut diperbesar ataupun diperkecil gambar tidak pecah dan tetap tajam. Cari tahu lebih dalam tentang format gambar SVG lewat artikel berikut, yuk!

1. Definisi SVG

ilustrasi seorang illustrator (unsplash.com/Kelly Sikkema)
ilustrasi seorang illustrator (unsplash.com/Kelly Sikkema)

SVG (Scalable Vector Graphics) adalah format file grafis yang digunakan untuk menggambarkan gambar vektor 2D. Gambar vektor berbeda dengan gambar raster (bitmap) dalam hal gambar vektor terdiri dari garis, bentuk geometri, dan teks yang didefinisikan dalam bentuk matematis. Sementara gambar raster terdiri dari piksel yang tersusun dalam grid.

Dengan begitu, penggunaan gambar berformat SVG ini menghasilkan resolusi yang lebih tinggi pada semua media, termasuk pada layar beresolusi tinggi seperti Retina Display. Keuntungan utama dari SVG adalah apabila gambar tersebut diperbesar ataupun diperkecil, kualitasnya tetap tajam dan tidak menurun. Format SVG sangat tepat untuk diaplikasikan dalam berbagai media termasuk desain website, visualisasi data interaktif, hingga animasi.

2. Alasan menggunakan SVG

ilustrasi dashboard website (unsplash.com/Eftakher Alam)
ilustrasi dashboard website (unsplash.com/Eftakher Alam)

Ada sekelumit alasan mengapa seorang designer maupun pengembang website menggunakan format SVG sebagai format gambar yang tepat. Pertama, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan format SVG memungkinkan pengembang maupun desainer untuk menghasilkan gambar yang tetap tajam meskipun gambar tersebut diperbesar atau diperkecil sehingga tidak akan kehilangan kualitas dari gambar tersebut apabila gambar tersebut diubah dengan ukuran berapa pun.

Kedua, gambar SVG memiliki ukuran file yang relatif kecil dibandingkan dengan format gambar raster (misalnya, JPEG atau PNG). Hal ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh gambar, menghemat bandwidth, dan meningkatkan kecepatan pemuatan halaman. Dengan penggunaan format SVG, tentunya menjadi sangat penting dalam memuat halaman situs yang merupakan faktor penting dalam peringkat SEO sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna (user experience

Ketiga, gambar dengan format SVG juga dapat diatur secara dinamis menggunakan CSS atau JavaScript yang memungkinkan seorang desainer untuk membuat animasi dan efek interaktif. Dengan penggunaan animasi yang smooth dan menciptakan efek interaktif memungkinkan pengguna website betah untuk berlama-lama di sana. Selain itu, pengguna dapat mengakses tampilan visual dengan gambar berformat SVG di berbagai platform. Misalnya perangkat seluler, laptop, maupun layar beresolusi tinggi untuk melihat secara langsung ketajaman gambar berformat SVG.

3. Contoh SVG dalam kehidupan sehari-hari

ilustrasi tampilan awal suatu website beserta navigasi menu (unsplash.com/Team Nocoloco)
ilustrasi tampilan awal suatu website beserta navigasi menu (unsplash.com/Team Nocoloco)

Ada banyak contoh penggunaan format gambar SVG yang bisa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tampilan visual situs yang mencuri perhatian visitor atau pengunjung website. Atas rancangan dari developer, mereka menggunakan ikon SVG untuk menggambarkan tombol, tautan, dan elemen antarmuka lainnya. Ikon SVG dapat diubah ukurannya sesuai kebutuhan tanpa menghilangkan kualitas gambar tersebut. 

Tidak hanya ikon dan navigasi website saja, peta interaktif juga seringkali menggunakan format gambar berbasis SVG untuk menampilkan kontur negara, kota, atau rute. Kamu dapat menambahkan fitur interaktivitas lain berupa navigasi, seperti zoom dan klik ke peta yang dituju. SVG juga dapat digunakan untuk membuat ilustrasi berbasis vektor yang dapat diubah ukurannya dan disesuaikan dengan kebutuhan desain.

Setelah membaca artikel di atas, sekarang kamu jadi lebih paham tentang SVG, bukan? Mulai dari definisi, alasan penggunaan, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, kini apakah kamu sudah siap untuk memperindah tampilan visual kamu dengan format gambar SVG? Yuk, mulai pelajari dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us