Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Pendaki Pemula Boleh Naik Gunung Rinjani?

ilustrasi naik Gunung Rinjani (unsplash.com/Azinumoto)

Gunung Rinjani di Lombok dikenal sebagai salah satu jalur pendakian paling indah sekaligus menantang di Indonesia. Lanskapnya spektakuler dengan kawah besar, danau biru di tengahnya, serta pemandangan matahari terbit yang membentang di atas awan. Banyak pendaki pemula yang menjadikan Gunung Rinjani sebagai impian, padahal mereka belum punya banyak pengalaman mendaki gunung sebelumnya. Namun, jalur menuju puncaknya punya karakter yang tidak bisa disepelekan begitu saja oleh siapa pun di dunia ini.

Pertanyaan tentang apakah pendaki pemula boleh naik Gunung Rinjani sering muncul karena daya tariknya yang luar biasa. Tapi penting untuk memahami bahwa keindahan itu datang bersama tantangan pendakian yang tak ringan. Jalur terjal, perubahan cuaca yang ekstrem, serta risiko cedera fisik menjadi bagian dari pengalaman yang harus diperhitungkan secara matang.

Sebelum mengambil keputusan untuk mendaki, lebih baik memahami beberapa hal krusial agar pendakian tetap aman dan menyenangkan. Berikut lima hal penting yang perlu kamu tahu sebelum pendaki pemula mencoba menaklukkan Gunung Rinjani.

1. Pendaki pemula perlu mengenali karakter jalur Rinjani

ilustrasi naik Gunung Rinjani (unsplash.com/M. Islahudin)

Karakter jalur pendakian Gunung Rinjani tidak cocok disebut “mudah” meskipun banyak orang berhasil mencapai puncaknya. Pendakian dimulai dari ketinggian yang cukup rendah dan terus menanjak tajam hingga ke atas 3,7 meter. Jalur ini sering kali terdiri dari batu berpasir yang mudah longsor saat diinjak, sehingga kestabilan tubuh sangat dibutuhkan sepanjang perjalanan.

Untuk pendaki pemula, kondisi jalur semacam ini bisa menguras energi dan mental. Beberapa titik memiliki kemiringan ekstrem yang membutuhkan tenaga ekstra, belum lagi dinginnya suhu dini hari ketika harus memulai pendakian menuju puncak, apalagi rasa lelah yang menumpuk bisa membuat keputusan tergesa-gesa yang membahayakan. Maka dari itu, mengenali karakter medan sejak awal sangat penting agar tidak kaget saat sudah berada di lapangan.

2. Persiapan fisik yang matang bantu mengurangi risiko selama mendaki Rinjani

ilustrasi jogging (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tidak ada gunung yang bisa ditaklukkan tanpa kesiapan fisik, apalagi Gunung Rinjani. Pendaki pemula sangat disarankan untuk memulai latihan jauh hari sebelum hari keberangkatan. Latihan yang dimaksud bisa berupa jogging ringan, naik-turun tangga, atau mencoba olahraga kardio yang meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan kaki.

Dengan tubuh yang terbiasa bergerak aktif, risiko kelelahan atau cedera otot saat mendaki bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan jika tidak mengejar puncak, stamina yang baik tetap diperlukan untuk bisa mencapai Plawangan Sembalun, tempat berkemah yang menjadi titik istirahat sebelum summit attack. Pendaki di Gunung Rinjani yang datang tanpa persiapan cenderung cepat menyerah sehingga rentan mengalami cedera akibat ketidakseimbangan otot.

3. Pendamping berpengalaman meningkatkan keamanan perjalanan

ilustrasi porter Gunung Rinjani (unsplash.com/Aaron Thomas)

Pendaki pemula sangat disarankan untuk tidak naik Rinjani sendirian atau tanpa pemandu profesional. Banyak operator tur di sekitar Gunung Rinjani yang menyediakan paket lengkap termasuk porter, makanan, perlengkapan tidur, hingga pemandu yang memahami rute dan bahaya yang mungkin muncul. Keberadaan mereka sangat membantu terutama dalam situasi darurat.

Selain itu, pemandu biasanya tahu kapan waktu terbaik untuk beristirahat, kapan harus melanjutkan perjalanan, dan kapan harus berhenti jika kondisi tubuh tidak memungkinkan. Dengan begitu, keputusan diambil berdasarkan pengalaman, bukan ego atau keinginan mengejar puncak. Pendaki pemula jadi lebih tenang karena tahu ada orang yang siap membantu dan mengarahkan langkah selama pendakian berlangsung.

4. Perlengkapan pribadi yang tepat membuat perjalanan lebih nyaman

ilustrasi perlengkapan mendaki (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Membawa perlengkapan yang sesuai dengan medan Rinjani akan sangat menentukan kenyamanan selama perjalanan. Pakaian hangat, jaket tahan angin, sepatu gunung dengan grip kuat, serta tongkat trekking adalah beberapa hal yang wajib dimiliki. Selain itu, perlengkapan tidur yang layak seperti sleeping bag dan matras juga penting karena suhu malam bisa sangat rendah, bahkan mendekati titik beku.

Banyak pendaki pemula yang hanya fokus membawa barang ringan, tetapi melupakan pentingnya perlindungan terhadap suhu yang dingin di Gunung Rinjani dan kenyamanan tidur. Padahal, tidur yang cukup dan hangat bisa memulihkan tenaga untuk melanjutkan pendakian Gunung Rinjani untuk hari berikutnya. Jangan lupa juga membawa senter kepala, sarung tangan, serta pelindung wajah karena angin kencang bisa menyulitkan perjalanan menuju puncak pada dini hari.

5. Kesadaran diri harus jadi prioritas utama selama pendakian

ilustrasi naik Gunung Rinjani (unsplash.com/Ari Saaski)

Pendakian bukan tentang siapa yang paling cepat sampai puncak, melainkan tentang siapa yang paling tahu kapan harus lanjut dan kapan harus berhenti. Pendaki pemula sering merasa tertekan melihat orang lain yang tampak lebih kuat atau lebih cepat. Padahal, setiap orang punya ritme dan batas kemampuan yang berbeda. Gunung tidak akan pergi ke mana-mana, jadi tidak ada urgensi untuk memaksakan diri.

Kalau tubuh sudah memberi sinyal untuk berhenti, jangan ragu mengikuti intuisi. Pendakian Rinjani tetap bisa memberi pengalaman luar biasa bahkan jika tidak sampai ke puncak. Melihat Danau Segara Anak dari kejauhan atau menikmati malam di tenda di tengah kabut pun sudah menjadi kenangan yang berharga. Intinya, keberhasilan dalam pendakian ditentukan oleh keputusan yang tepat, bukan oleh jarak yang dicapai.

Gunung Rinjani memang menggoda, tetapi tidak semua orang harus langsung ke puncaknya. Pendaki pemula tetap bisa kok menikmati keindahannya asal paham medan, siap fisik, membawa perlengkapan yang tepat, serta didampingi orang pemandu berpengalaman. Terakhir, kenali batas kekuatan tubuh dan jangan paksakan diri hanya demi eksistensi di media sosial. Pendakian terbaik adalah pendakian yang bisa membawa pulang pengalaman, bukan sekadar pencapaian.

Referensi:

"Rinjani for Beginners". Rinjani Hero. Diakses pada Juni 2025.

"Tips Rinjani Summit Attack for Beginners". Rinjani Trekking Center. Diakses pada Juni 2025.

"First Timer’s Guide to Mt Rinjani". The Travel Intern. Diakses pada Juni 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us