Nenek 104 Tahun Meninggal Dunia, Seminggu Setelah Sky Diving

Seminggu lalu, Dorothy Hoffner, nenek berusia 104 tahun sempat mencuri perhatian dunia lewat aksinya yang melakukan sky diving pada Minggu (1/10). Namun, kini kabar duka datang darinya. Ia dikabarkan meninggal seminggu setelah aksinya itu. Diketahui, Hoffner meninggal dalam tidurnya pada hari Senin (9/10).
Dilansir dari Insider, Kamis (12/10), ia dinobatkan sebagai penerjun payung tertua di dunia. Nenek yang berasal dari Chicago ini telah memecahkan rekor lompatan tandem dari ketinggian 13.500 kaki.
Terlihat sangat tenang saat melakukan sky diving

Hoffner viral setelah foto dan videonya melakukan sky diving ramai di media sosial. Ia menunjukkan ekspresi tersenyum lebar saat dia terjun bebas bersama instrukturnya. "Usia hanyalah angka," ujarnya saat itu.
Teman dekat Hoffner, Joe Conant, mengatakan bahwa ia tidak kenal lelah dan terus berusaha untuk terus maju. Soal sky diving, Joe bersaksi bahwa Hoffner tidak melakukannya untuk memecahkan rekor dunia, tapi lebih untuk menikmati pengalaman dalam melakukan terjun payung.
Sebuah laporan dari The New York Post mengatakan Hoffner tampak sangat tenang dan percaya diri ketika pintu pesawat terbuka. Dia bahkan memimpin dan melemparkan dirinya keluar dari pesawat terlebih dahulu.
Beberapa saat setelah dia mendarat ke tanah, dia bertemu kembali dengan alat bantu jalannya dan berjalan kembali ke hanggar bandara. "Semuanya menyenangkan, luar biasa, sangat baik," katanya.
Nenek yang lahir pada tahun 1918 ini mengalahkan rekor dunia sebelumnya yang dibuat oleh seorang penerjun payung berusia 103 tahun asal Swedia. Sebagai informasi, Hoffner Hoffner akan merayakan ulang tahun yang ke 105 pada bulan Desember nanti.
Hoffner pertama kali melakukan sky diving pada usia 100 tahun dan berencana akan melakukan sky diving kembali saat ulang tahun ke 105.
Semangat Dorothy Hoffner bisa menjadi contoh bagi kita generasi muda untuk terus maju dan berinovasi. Rest in peace, Dorothy Hoffner!