Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1 Lot Berapa Lembar Saham? Pahami Sebelum Mulai Investasi!

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Lot saham merupakan satuan standar dalam perdagangan saham yang mempermudah proses transaksi di pasar modal.
  • Jenis lot saham meliputi round lot, odd lot, dan mixed lot dengan karakteristik dan mekanisme perdagangan yang berbeda.

Sebagai investor pemula, memahami istilah dalam pasar saham sangat penting agar tidak bingung saat bertransaksi. Salah satu istilah yang sering muncul adalah lot, yang menjadi satuan dalam pembelian saham.

Banyak yang bertanya, sebetulnya 1 lot berapa lembar saham, sih? Supaya tidak ragu saat berinvestasi, yuk pahami lebih dalam tentang konsep ini!

1. Pengertian lot saham dalam pasar modal

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Lot saham merupakan satuan standar dalam perdagangan saham yang mempermudah proses transaksi di pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan, pembelian saham dilakukan dalam satuan lot agar sistem perdagangan lebih efisien. Aturan ini membantu menciptakan pasar yang lebih likuid dan mudah diakses oleh investor dari berbagai kalangan.

Setiap bursa saham memiliki aturan berbeda terkait jumlah lembar saham dalam 1 lot. Di BEI, aturan yang berlaku sejak 2014 menyatakan bahwa 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Sebelumnya, jumlahnya lebih besar, yaitu 500 lembar per lot, yang kemudian dikurangi agar lebih terjangkau bagi investor pemula.

2. Tipe-tipe lot saham yang perlu diketahui

ilustrasi pergerakan harga saham (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pergerakan harga saham (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam transaksi saham, terdapat beberapa jenis lot yang umum digunakan. Setiap tipe memiliki karakteristik berbeda dan memengaruhi cara jual beli saham di pasar modal. Pemahaman tentang jenis lot ini penting untuk mengoptimalkan strategi investasi serta menghindari kesalahan dalam transaksi.

  • Round Lot: Jumlah saham dalam satuan standar yang umumnya terdiri dari 100 lembar atau kelipatannya. Transaksi dalam jumlah ini lebih mudah dilakukan dan memiliki biaya komisi yang lebih rendah dibandingkan tipe lainnya. Saham dalam round lot juga lebih likuid, sehingga lebih cepat terjual dibandingkan dengan odd lot.
  • Odd Lot: Pembelian saham dalam jumlah kurang dari 100 lembar, yang sering kali terjadi akibat pembagian dividen saham atau aksi korporasi tertentu. Biasanya, transaksi odd lot membutuhkan biaya lebih tinggi karena likuiditasnya lebih rendah. Saham odd lot tidak dapat diperdagangkan di pasar reguler dan biasanya diperjualbelikan melalui pasar negosiasi atau melalui broker yang menyediakan layanan khusus.
  • Mixed Lot: Kombinasi antara round lot dan odd lot dalam satu transaksi. Contohnya, pembelian 250 lembar saham, yang terdiri dari 2 lot (200 lembar) dan 50 lembar tambahan sebagai odd lot. Pembelian mixed lot sering kali menyebabkan biaya transaksi lebih besar karena adanya perbedaan mekanisme perdagangan dan likuiditas antara round lot dan odd lot.

3. Cara menghitung harga 1 lot saham

ilustrasi portofolio saham (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi portofolio saham (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengetahui jumlah lembar saham per lot akan memudahkan dalam menghitung modal investasi. Harga saham yang tertera di pasar menunjukkan harga per lembar, sehingga perlu dikalikan dengan jumlah lembar dalam 1 lot. Selain itu, memahami mekanisme ini membantu investor dalam merencanakan pembelian saham sesuai dengan anggaran yang dimiliki.

Sebagai contoh, jika harga saham sebuah perusahaan sebesar Rp3.500 per lembar, maka harga 1 lot saham adalah hasil perkalian harga per lembar dengan jumlah lembar dalam 1 lot.

Rp3.500 × 100 = Rp350 ribu

Besarnya modal awal tergantung pada harga saham yang ingin dibeli. Beberapa saham memiliki harga lebih rendah, sehingga cukup terjangkau bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi. Selain itu, biaya transaksi seperti komisi broker dan pajak juga perlu diperhitungkan dalam total modal investasi.

4. Bagaimana cara membeli saham dalam satuan lot?

Ilustrasi saham (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi saham (IDN Times/Arief Rahmat)

Bagi pemula yang belum pernah membeli saham, langkah pertama adalah membuka rekening saham di perusahaan sekuritas. Proses ini mirip dengan membuka rekening bank, hanya saja rekening ini digunakan untuk menyimpan dana dan saham yang dimiliki. Setelah rekening saham aktif, investor bisa mulai membeli saham melalui aplikasi atau platform online trading yang disediakan oleh sekuritas.

Setelah masuk ke aplikasi, investor bisa mencari nama saham yang diinginkan, melihat harga per lembar, lalu menentukan jumlah lot yang ingin dibeli. Transaksi bisa dilakukan dengan memastikan saldo mencukupi dan mengonfirmasi pembelian. Jika harga saham naik setelah pembelian, investor bisa menjualnya kembali dengan keuntungan, atau menyimpannya dalam jangka panjang sesuai strategi investasi.

5. Apa yang terjadi jika membeli saham kurang dari 1 lot?

ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika seorang investor membeli saham dalam jumlah kurang dari 1 lot (misalnya hanya 50 lembar), maka saham tersebut masuk dalam kategori odd lot. Saham odd lot tidak bisa diperdagangkan di pasar reguler seperti saham dalam round lot, sehingga proses jual belinya sedikit berbeda.

Biasanya, penjualan odd lot dilakukan melalui pasar negosiasi dengan harga yang bisa lebih rendah dibandingkan harga pasar reguler. Selain itu, tidak semua sekuritas menyediakan fitur jual beli odd lot, sehingga investor perlu memastikan platform yang digunakan memiliki layanan tersebut agar bisa menjual saham dengan mudah jika diperlukan.

Memahami 1 lot berapa lembar saham sangat penting agar tidak bingung saat mulai berinvestasi di pasar modal. Sebelum membeli saham, pastikan mengetahui harga per lembar dan menghitung modal yang dibutuhkan. Dengan pemahaman yang baik, investasi saham bisa menjadi langkah finansial yang lebih terencana dan menguntungkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us