Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erick Thohir: Time to Buy Saham Pelat Merah

ilustrasi pergerakan harga saham (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Erick Thohir menyarankan untuk membeli kembali saham emiten bank BUMN karena prospeknya yang bagus dan stabil.
  • Dividen yang terus menerus dan fundamental perusahaan menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam memilih saham BUMN.

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli kembali saham perusahaan pelat merah. Terlebih dalam beberapa waktu terakhir, saham-saham emiten BUMN berada dalam tren negatif. 

Erick mengklaim saham-saham emiten BUMN memiliki prospek yang bagus seiring dengan diluncurkannya Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara atau Danantara. Selain itu, saham BUMN juga cenderung memberikan return dan dividen yang cukup bagus.

"Kalau investor kan return-nya bagus. Tadi saya sudah sampaikan, return-nya bagus, dividennya stabil. Wah kurang apa mestinya? Jadi time to buyback," kata Erick dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

1. Dividen jadi salah satu pertimbangan investor pilih saham BUMN

Ilustrasi dividen (Pixabay.com)

Erick menyebut dividen menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan untuk investor memilih saham BUMN. Apalagi perusahaan pelat merah memiliki fundamental dan kinerja yang baik. 

"Dividen continue, bagus, jadi kan kalau orang beli saham itu selain apresiasi kan dividen-nya ada, ini yang nggak boleh dilupakan," tutur Erick.

2. Naik turunnya saham emiten BUMN disebabkan berbagai faktor

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani (IDN Times/Trio Hamdani)

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, fluktuasi saham merupakan hal yang biasa dan disebabkan oleh beragam faktor. Pada koreksi awal pekan ini, menurutnya, lantara keputusan Morgan Stanley yang memangkas peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

"Sebetulnya harga-harga saham ini turun bukan baru 1-2 hari, tapi memang sudah mengalami penurunan. (Sentimen) dari MSCI Index yang menurunkan peringkat Indonesia, jadi itu yang menyebabkan penurunan saham," ujar Rosan. 

3. Saham emiten bank BUMN akan kembali menguat

ilustrasi saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Meski demikian, Rosan meyakini, harga saham emiten bank BUMN yang tergabung dalam Himbara akan kembali menghijau. Pasalnya, valuasi saham-saham tersebut sudah begitu baik. Faktor lain yang mempengaruhi pergerakan harga saham, juga faktor teknikal, fundamental, market, dan lainnya.

“Saya meyakini ini saham kita akan rebound kembali, akan kembali naik. Karena kenapa? Kalau saya ini investasi itu percaya dengan fundamental. Fundamental dari BUMN-BUMN kita ini sangat baik,” ucapnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us