Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1 Tahun Prabowo, Pertamina Perkuat Ketahanan Energi Nasional

1001015473.jpg
Gedung Pertamina (Dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Produksi migas Pertamina meningkat menjadi 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), dengan produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
  • Selesainya proyek strategis akan membuat produksi dan cadangan migas Indonesia semakin kuat, termasuk pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP dan Proyek Sisi Nubi.
  • Pertamina berupaya wujudkan swasembada energi dengan mengembangkan energi baru terbarukan, seperti Sustainable Aviation Fuel berbasis Minyak Jelantah dan implementasi Biodiesel 40 persen (B40).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkontribusi menyukseskan visi Asta Cita, dengan memperkuat ketahanan energi nasional. Pertamina sukses menjaga ketersediaan energi dalam negeri di tengah dinamika geopolitik yang mengancam pasokan energi global.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menegaskan komitmen Pertamina untuk terus berkontribusi mendukung misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, dengan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.

Kontribusi Pertamina dalam menjamin pasokan energi tercermin pada kinerja operasional di sektor hulu migas yang menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional. Pertamina mengelola 24 persen wilayah kerja operator migas di Indonesia.

"Kami terus menjalankan amanah pemerintah dengan berperan sebagai pemain kunci dalam upaya menjaga ketahanan energi di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (19/10/2025).

1. Produksi migas Pertamina meningkat

Ilustrasi Kilang Minyak Pertamina (Dok. Pertamina)
Ilustrasi Kilang Minyak Pertamina (Dok. Pertamina)

Simon mengungkapkan, produksi migas Pertamina terus meningkat mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), terdiri dari produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) per semester I-2025.

Pertamina juga mendorong anak usaha sektor hulu mendapat sumber daya energi baru. Hasilnya, Pertamina mendapat tambahan sumber daya 2C (contingent resources) dengan realisasi 2C Validation sebesar 804 juta barel setara minyak (MMBOE) dan menambah cadangan migas terbukti (P1) sebesar 63 juta barel setara minyak (MMBOE).

2. Produksi dan cadangan migas bakal makin kuat

Ilustrasi Kilang Minyak Pertamina (Dok. Pertamina)
Ilustrasi Kilang Minyak Pertamina (Dok. Pertamina)

Selesainya proyek strategis Pertamina akan membuat produksi dan cadangan migas Indonesia semakin kuat. Adapun proyek itu, yakni pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP, Proyek Sisi Nubi, Proyek CEOR lapangan minas di Area A Stage-1 dan proyek Lapangan OO-OX.

"Capaian tersebut semakin menguatkan posisi Pertamina sebagai kontributor utama produksi migas nasional, untuk minyak 69 persen dan gas 37 persen, sehingga dapat lebih optimal memasok kebutuhan energi nasional," ujar Simon.

3. Pertamina berupaya wujudkan swasembada energi

IMG_9596.jpeg
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pertamina juga berupaya mewujudkan swasembada energi dengan mengembangkan energi baru terbarukan. Selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, Pertamina berhasil melakukan inovasi teknologi pengembangan produk bahan bakar rendah karbon.

Hal tersebut dibuktikan dengan kilang PERTAMINA yang berhasil memproduksi Sustainable Aviation Fuel berbasis Minyak Jelantah (Used Cooking Oil/UCO), dan implementasi Biodiesel 40 persen (B40).

Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi mendorong optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan, termasuk panas bumi. Anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi. PGE fokus dalam mewujudkan target 1 GW dalam 2–3 tahun ke depan dan 1,7 GW pada 2034.

Beyond electricity, PGE meluncurkan Pilot Project Green Hydrogen (Hidrogen Hijau) Ulubelu. Pertamina membangun ekosistem green hydrogen secara end-to-end, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemanfaatannya untuk mendukung transisi menuju industri rendah karbon.

"Capaian tersebut semakin menunjukkan komitmen Pertamina dalam menyediakan energi bersih dan menambah pasokan secara berkelanjutan di masa depan," tutur Simon.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Inggris Proyeksikan 400 Ribu Lapangan Kerja di Sektor Energi Hijau

19 Okt 2025, 23:50 WIBBusiness