2 Utusan Istana Ikut Simak Laporan Kinerja APBN KiTa, Ada Apa?

- APBN catatkan defisit sebesar Rp104,2 triliun pada Maret 2025
- Laju defisit setara dengan 0,43 persen terhadap produk domestik bruto
- Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan laju defisit APBN masih terkendali
Jakarta, IDN Times - Dua pejabat dari Istana Negara turut hadir dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2025 yang digelar di kantor Kementerian Keuangan, Rabu (30/4/2025).
Dua orang itu ialah Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fritz Edward Siregar, dan Deputi II Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno.
"Hari ini kita kedatangan tamu dari Istana," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani.
1. Sempatkan foto bersama sebelum konferensi pers

Kehadiran utusan Istana Kepresiden itu disambut baik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang langsung mengajak keduanya untuk foto bersama sebelum memulai konferensi pers.
"Oh iya teman-teman kita," kata Sri Mulyani seraya melambaikan tangan memanggil keduanya untuk berfoto bersama.
2. Kemenkeu langsung di bawah koordinasi Presiden

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, menjelaskan bahwa Kemenkeu kini tidak lagi di bawah koordinasi Menko Perekonomian.
Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139/2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029, yang ditetapkan pada 21 Oktober 2024.
“Sekarang memang tidak lagi di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian. Tapi langsung di bawah Presiden,” kata Deni, Selasa (22/10/2024).
3. APBN Maret catatkan defisit Rp104,2 triliun

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan defisit sebesar Rp104,2 triliun pada Maret 2025. Laju defisit ini setara dengan 0,43 persen terhadap produk domestik bruto.
Capaian ini menunjukkan pelebaran defisit dibandingkan posisi pada Januari 2025 sebesar Rp23,5 triliun dan Februari mencapai Rp31,2 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan laju defisit APBN masih terkendali, karena target defisit yang dirancang dalam APBN sebesar Rp616,2 triliun.
"Jadi defisit Rp104,2 triliun, itu artinya 16,9 persen dari target. Target defisit APBN dirancang untuk melakukan countercylical mendukung pemulihan ekonomi dan akselerasi program-program pembangunan nasional di bawah Presiden Prabowo, tapi tetap terukur," kata Menkeu.