5 Pengeluaran yang Sering Dianggap Boros tapi Justru Investasi Cerdas

- Meski terlihat boros, menyewa rumah bisa lebih hemat dan fleksibel daripada memiliki properti.
- Leasing mobil bisa menjadi solusi ekonomis dengan cicilan yang lebih rendah dan biaya perawatan ditanggung oleh perusahaan leasing.
Mengelola keuangan dengan bijak bukan sekadar menekan pengeluaran atau memperbanyak tabungan. Dalam dunia finansial yang semakin kompleks, tidak semua pengeluaran yang terlihat boros benar-benar merugikan. Faktanya, ada sejumlah biaya yang sering disalahartikan sebagai pemborosan, padahal justru bisa memberikan nilai tambah dalam jangka panjang.
Banyak orang terjebak pada pandangan konvensional bahwa membeli selalu lebih baik daripada menyewa, atau bahwa semua pekerjaan rumah harus dilakukan sendiri untuk menghemat uang. Padahal, dengan strategi yang tepat, beberapa pengeluaran justru bisa menjadi bentuk investasi yang mendukung pertumbuhan finansial dan kualitas hidup.
Co-founder sekaligus perencana keuangan di AllStreet Wealth Thomas Kopelman, serta CFP dan penasihat keuangan di New Money, New Problems, Brenton D. Harrison, berbagi mengenai beberapa pengeluaran yang sebaiknya dipertimbangkan ulang sebagaimana dilansir Nasdaq.
Berikut lima pengeluaran yang sering dianggap boros tapi justru investasi cerdas, seperti dikutip dari Nasdaq:
1. Menyewa rumah

Kebanyakan orang disarankan membeli rumah secepat mungkin untuk membangun aset dan meningkatkan nilai kekayaan bersih. Namun, bagi banyak kalangan, harga rumah dan suku bunga kredit yang tinggi menjadi hambatan besar.
Menurut Harrison, menyewa rumah justru bisa lebih hemat dan fleksibel dibanding memiliki properti. Biaya masuk hanya berupa uang jaminan dan sewa beberapa bulan di awal. Selain itu, penyewa tidak dibebani biaya perawatan rutin, yang biasanya bisa mencapai 1 persen dari nilai rumah setiap tahunnya.
2. Leasing mobil

Menyewa mobil sering dianggap membuang uang. Namun, di tengah lonjakan harga kendaraan baru dan bekas, leasing justru bisa menjadi solusi ekonomis.
“Cicilan leasing biasanya lebih rendah dibanding cicilan pembelian mobil,” ujar Harrison.
Karena mobil baru cepat mengalami depresiasi, menjual mobil yang belum lunas bisa membuat kamu merugi. Selain itu, biaya perawatan selama masa sewa umumnya ditanggung oleh perusahaan leasing, sehingga mengurangi beban pemilik.
3. Menggunakan jasa perencana keuangan

Kopelman menegaskan, menyewa perencana keuangan adalah bentuk investasi, bukan sekadar biaya.
“Banyak orang rela membayar untuk pendidikan tinggi demi penghasilan lebih besar, tapi enggan membayar untuk belajar cara mengelola uang tersebut,” ujarnya.
Perencana keuangan dapat membantu merancang strategi jangka panjang yang efektif dan efisien.
4. Mengikuti program edukasi

Mengikuti pelatihan atau kursus dalam bidang tertentu dapat meningkatkan keterampilan sekaligus memperluas peluang karier di masa depan. Dengan kompetensi baru yang relevan, kamu tidak hanya lebih percaya diri dalam bekerja, tetapi juga berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
Pelatihan semacam ini juga bisa membuka akses ke jaringan profesional baru yang mendukung perkembangan karier. Kopelman menyarankan untuk selalu melakukan riset terlebih dahulu dan memastikan program yang dipilih benar-benar berkualitas, memiliki reputasi baik, serta sesuai dengan tujuan jangka panjang sebelum mendaftar.
5. Mengalihdayakan pekerjaan rumah tangga

Banyak orang menilai, menyewa jasa cuci pakaian, pembersih rumah, atau tukang taman adalah pemborosan. Padahal, tidak selalu demikian.
Harrison menyarankan untuk menentukan nilai waktumu per jam, misalnya Rp200 ribu. Jika biaya jasa lebih rendah dari nilai waktumu, lebih bijak untuk mendelegasikan pekerjaan tersebut. Ini memungkinkan kamu fokus pada aktivitas yang lebih produktif dan menguntungkan secara finansial.
Tidak semua pengeluaran bersifat konsumtif. Dalam kondisi tertentu, menyewa rumah, leasing mobil, menggunakan jasa profesional, dan berinvestasi pada pendidikan atau layanan rumah tangga justru bisa meningkatkan kualitas hidup dan keuanganmu. Evaluasi secara cermat setiap pengeluaran agar keputusan finansial bisa lebih tepat dan menguntungkan.