5 Wejangan Penting tentang Bisnis Ala Influencer Arief Muhammad 

Bangun tim yang solid, riset, lalu pelajari pasar. Jangan kebanyakan mikir dan pertimbangan, nggak bakal jalan itu bisnis.

Kita tidak akan pernah tahu jika belum mencoba. Sama seperti kata Arief, jika kamu sudah yakin dengan ide yang ada di kepala, maka langsung eksekusi. Bukan lagi waktunya berpikir dengan kemungkinan apakah akan laku atau tidak, siapa yang akan membeli atau berapa banyak orang yang akan meniru bisnis kamu.

Beberapa ide biasanya hanya numpang lewat dan akhirnya sukses dibangun oranglain tanpa sempat pernah kamu rasakan bagaimana serunya menggeluti bidang tersebut.

Endorse itu cuma salah satu dari sekian banyak promosi. Yang penting itu bukan endorse-nya, tapi promosinya.

Salah satu jalan yang harus dilalui seorang pebisnis ketika berhasil mendirikan ide-nya adalah tentu dengan melakukan promosi. Hal tersebut berguna agar banyak orang tahu bahwa kamu sedang menjajakan produk tersebut, sehingga kamu mendapatkan keuntungan dalam berbagai aspek.

Di antara salah satu strategi promosi paling populer tercetuslah sesuatu bernama "endorse". Dikalangan milenial, endorsement menjadi jalan pintas promo yang menjanjikan, biasanya pebisnis akan membuat kesepakatan bersama seorang public figure untuk mengiklankan barang mereka.

Lantas apakah endorsement cukup bekerja bagi pebisnis pemula? Seperti yang Arief Muhammad katakan, yang paling penting adalah promosinya, entah kamu ingin endorsement atau tidak, adalah hak kamu sebagai pembuka jalan.

Cari temen atau kenalan yang punya modal buat jadi investor. Cuma pertanyaannya, value kamu apa untuk bikin yang punya modal ngerelain duitnya ke kamu?

Modal tidak menjadi penghalang untuk kamu memutuskan akan terjun ke dunia bisnis atau tidak, Arief mengatakan bahwa meski tanpa modal, kamu tetap bisa memutar otak untuk mencari investor yang mau menyuntikan dana pada bisnis tersebut.

Yang perlu kamu pikirkan adalah bagaimana orang-orang itu tertarik pada bisnismu, karena pada dasarnya membangun kepercayaan seseorang untuk berkontribusi pada bisnis kita termasuk tugas yang agak sulit terutama bagi pemula.

Saat kamu tahu letak kelebihan usahamu, sudah waktunya mencari peluang di luar sana dan mengembangkan apa yang kamu yakini. 

Namanya juga bisnis. Ada untung, ada rugi. Biasa itu. Kalau semua bisnis "pasti" untung, nggak bakal ada karyawan lagi di dunia ini. Tapi ya begitu seninya, kalau kamu kayak gini (takut rugi), berarti kamu tempatnya bukan di bisnis.

Hal-hal yang erat kaitannya dengan bisnis tentu tidak jauh dari untung rugi, masalah ini kerap jadi salah satu bahan perenungan yang membuat seseorang maju mundur memulai bisnis.

Namun Arief menegaskan bahwa hal tersebut lumrah terjadi, bahkan risiko kerugian adalah bagian dari bisnis itu sendiri.

Jadi siapkan mental dan buang rasa takut itu ketika kamu memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis ya! 

Penting nggak penting. Tergantung konsep hidup kamu. Gue banyak kenal orang yang nggak mau terkenal, lebih suka invisible dan di bawah radar. Tipe-tipe yang butuh ketenangan hidup. Tapi jujur aja, dikenal banyak orang akan lebih memudahkan semua urusan kamu. Lebih trust worthy aja gitu, karena orang tau kamu nggak bakal macem-macem ngerusak reputasi yang dibangun susah payah.

Self-branding dan bisnis erat kaitannya sebab oleh alasan yang disebutkan Arief di atas. Kemudahan dan akses yang lebih luas akan membuka peluang lebih banyak. Akan tetapi kembali ke diri kamu sendiri, perlu atau tidak menjadikan diri sendiri sebagai "icon".

Ada ratusan hal yang bisa ditempuh dalam membangun bisnis, mengembangkan bisnis atau menyukseskan bisnis yang dimaksud. Tergantung pada niat dan keuletan kamu, karena bisnis tidak mengenal usia dan siapa, hanya ada sabar dan percaya.