6 Kunci Lepas dari Rantai Sandwich Generation, Kamu Pasti Bisa!

28 Mei 2022, 05:17 WIB

Shutterstock.com/Little Star

Jakarta, IDN Times - Sandwich generation menjadi fenomena yang banyak terjadi di kalangan Millennial dan Gen Z. Fenomena itu biasanya dialami mereka yang bekerja dan hasilnya digunakan tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari melainkan juga membiayai orang tua, keluarga, dan anaknya.

Menjadi sandwich generation tentunya bukan hal mudah untuk dijalani. Siapapun di posisi tersebut akan kesulitan dalam mengatur keuangan lantaran menghidupi banyak orang secara bersamaan.

Belum lagi jika harus membayar kebutuhan seperti cicilan, biaya pendidikan, perawatan orangtua, kebutuhan pribadi, dan masih banyak lainnya.

Jika kamu saat ini menjadi sandwich generation maka sudah sepantasnya untuk mulai memutus rangkaian tersebut agar kelak anakmu tidak menjadi sandwich generation seperti kamu.

Perencanaan keuangan yang baik secara perlahan bisa memutus rantai tersebut. Berikut ini enam cara yang bisa kamu lakukan untuk memutus rantai generasi sandwich seperti dikutip IDN Times dari Ruang Menyala OCBC NISP.

1. Mengelola penghasilan dengan bijak

Pexels.com/Alexander Mils

Cara pertama untuk memutus rantai generasi sandwich adalah dengan mengelola penghasilan secara bijak.

Kamu bisa memakai rumus 50/30/20 atau 40/30/20/10 untuk mengelola gaji yang kamu miliki. Dengan menggunakan rumus tersebut kamu bisa membagi penghasilanmu menjadi 50 persen untuk kebutuhan seperti membayar cicilan, tagihan, belanja bulanan, dan lainnya.

Kemudian 30 persen penghasilan kamu masukkan ke dalam bagian untuk hiburan dan keinginan. Selanjutnya sebesar 10 persen bisa kamu gunakan untuk tabungan.

Jika kamu menggunakan rumus 40/30/20/10 maka kamu bisa gunakan 40 persen gajimu untuk kebutuhan, 30 persen kewajiban, 20 persen tabungan, dan 10 persen untuk kebaikan atau sedekah.

2. Mencatat keuangan

Pexels.com/Karolina Grabowska

Mencatat arus keluar masuknya uang jadi bagian sangat penting agar kamu bisa memutus rantai sandwich generation.

Dengan hal tersebut, kamu dapat mengetahui perjalanan keuanganmu setiap bulannya dan digunakan untuk keperluan apa saja.

Imbasnya kamu bisa menentukan rencana keuanganmu untuk bulan berjalan dan bulan berikutnya dengan baik.

3. Menambah sumber penghasilan

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Menambah sumber penghasilan juga bisa memperbaiki kondisi keuanganmu. Jika awalnya sumber penghasilanmu hanya dari gaji maka mulai sekarang mungkin kamu bisa mendapatkan penghasilan dari sumber lain seperti bisnis kecil-kecilan atau menjalankan kerjaan sampingan alias side job.

Dengan bertambahnya penghasilanmu maka kamu akan lebih mudah mengatur arus keuanganmu sesuai dengan rumus yang telah disebutkan sebelumnya.

4. Menyiapkan program pensiun

pexels.com/Andrea Piacquadio

Program pensiun jadi hal penting untuk memutus rantai sandwich generation. Kamu bisa menyisihkan sebagian dari pendapatanmu untuk diinvestasikan di dana pensiun.

Jika kamu rutin menginvestasikan penghasilanmu untuk dana pensiun maka kamu tidak akan membebani anak-anakmu ketika kamu sudah pensiun dan mereka sudah beranjak dewasa.

5. Mempunyai asuransi kesehatan

ilustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Semakin bertambahnya umur maka kekuatan tubuh akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, asuransi kesehatan jadi satu hal penting untuk kamu miliki.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, biaya pengobatan jika nanti kamu sakit akan ditanggung oleh asuransi sesuai dengan kontrak dan kesepakatan bersama.

Kamu pun tak perlu khawatir mengeluarkan gelontoran uang yang banyak ketika harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

6. Berbicara dengan keluarga

ilustrasi keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

Berbicara perihal masalah keuangan ke keluarga mungkin jadi suatu hal sulit bagi sebagian orang karena mereka merasa akan berakhir dengan canggung.

Namun, berbicara kepada keluarga soal kondisi keuanganmu perlu dilakukan agar tidak terus menerus menjadi beban di punggungmu dan membuatmu terus menerus menjadi sandwich generation.

Kamu harus bisa jujur tentang kemampuan finansialmu. Dengan begitu, orang tuamu akan mengerti tentang kondisi finansial anaknya dan akhirnya tidak memaksa kamu untuk membiayai mereka.