9 Kesalahan Investasi Properti, Yuk Hindari!

- Investor pemula terlalu antusias dan mengalami kerugian karena kurangnya pemahaman investasi properti.
- Prioritaskan membeli rumah yang bersih, terawat, layak huni, dan berlokasi strategis untuk tujuan investasi properti.
Banyak investor pemula yang terlalu antusias melakukan investasi terjadi, karena ingin mendapatkan keuntungan dan pemasukan tambahan yang rutin setiap bulan. Akibatnya, investor mengalami kerugian dan mengalami perasaan menyesal sudah melakukan investasi properti.
Oleh karena itu, investor pemula perlu memahami investasi properti terlebih dahulu sebelum melakukan investasi. Berikut ini sembilan kesalahan investasi properti sebagaimana yang disarikan dalam Buku Besar Pasak daripada Tiang? G Lagi! karya Ali Akbar dan Eko Priyo Utomo. Simak poin-poin di bawah ini, ya!
1. Membeli rumah karena dekorasi

Membeli bangunan rumah karena dekorasi yang indah, terdapat seni arsitektur yang menarik perhatian tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu aspek kebersihan ruangan, kondisi dinding ruangan, lantai rumah, dan atap rumah mengakibatkan kerugian dan perasaan kecewa di kemudian hari karena terdapat atap yang berlubang dan dinding retak.
Jadi, prioritaskan membeli rumah yang bersih, terawat serta layak huni dengan cara melihat kondisi dalam ruangan, memastikan lantai rumah, dinding rumah, dan atap rumah dalam kondisi baik.
2. Membeli rumah yang sulit diakses

Jika kamu membeli rumah untuk tujuan melakukan investasi, maka hindari membeli rumah di gang sempit karena lokasi tersebut tidak strategis. Adapun lokasi yang tidak strategis mengakibatkan rumah akan sulit dijual atau disewakan.
Oleh karena itu, ketika ingin membeli properti, lebih baik prioritaskan memilih dan membeli rumah yang berada di lokasi strategis. Contohnya lokasi rumah yang tidak jauh dari jalan raya, pasar, minimarket, sekolah, kampus atau perguruan tinggi.
3. Membeli rumah dari acara lelang

Menghindari membeli rumah dari acara lelang merupakan cara bijaksana melakukan investasi properti karena banyak panitia lelang properti tidak memberikan informasi akurat dan menyeluruh.
Jadi, peserta lelang tidak diberikan informasi secara lengkap serta tidak diberikan kesempatan melakukan survei lapangan untuk tujuan melihat atau mengamati secara langsung rumah yang disuka. Akibatnya, terjadi potensi penipuan yang merugikan peserta lelang.
4. Memasarkan rumah dengan cara konvensional

Banyak investor masih melakukan strategi marketing yang lazim banyak dilakukan oleh investor lain, yaitu memasang spanduk bertuliskan "Dijual atau For Sale". Menggunakan strategi marketing konvensional tidak keliru, hanya saja menjadi kurang optimal mempromosikan dan mengiklankan rumah dengan satu cara saja. Akibatnya, orang yang berminat membeli atau menyewa rumah milik kamu tidak sebanyak yang diharapkan.
Oleh karena itu, agar upaya promosi dan penawaran menjadi lebih optimal, ada baiknya menggunakan strategi digital marketing. Contohnya, memanfaatkan media sosial Facebook, YouTube, Instagram, TikTok, dan menggunakan SEO (Search Engine Optimization).
5. Memilih agen penjualan yang salah

Beberapa investor ingin properti yang dimilikinya cepat terjual dengan cara memilih jasa agen penjual properti tetapi beberapa investor kurang hati-hati dan teliti memilih agen penjual yang diharapkan membantu proses penjualan. Akibatnya, mengalami kerugian karena terjadi penipuan yang dilakukan oleh agen penjual selaku mitra kerja.
Jadi, sebagai investor, kamu perlu memiliki prinsip teliti dan hati-hati dalam memilih agen penjualan properti. Prioritaskan memilih orang yang mempunyai sikap jujur, bisa dipercaya, punya integritas dan konsisten bekerja.
6. Membeli rumah mewah

Membeli rumah mewah merupakan kesalahan investasi properti selanjutnya karena harga rumah mewah yang terlalu tinggi tetapi ketika dijual, harga nyamenjadi rendah. Akibatnya, investor mengalami kerugian karena menjual kepada pembeli dengan harga murah.
Jadi, sebagai investor, kamu perlu memilih dan membeli rumah yang sederhana, layak huni, minimalis, dan letaknya strategis agar mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli atau keuntungan dari menyewakan rumah.
7. Tidak mengatur budget dengan baik

Jika kamu ingin membeli rumah dengan cara kredit, maka atur ulang budget yang biasa terjadi setiap bulan agar arus income menjadi teratur dan tidak terganggu.
Tidak mengatur budget dengan baik serta membayar cicilan kredit rumah setiap bulan, mengakibatkan kamu mengalami potensi gagal membayar cicilan rumah. Pada akhirnya rumah disita oleh pihak bank dan rencana melakukan investasi properti menjadi tidak terealisasi.
8. Menjual dengan harga terlalu mahal

Menentukan harga properti yang terlalu tinggi nilai harganya justru merugikan diri kamu karena berpotensi besar tidak banyak orang yang berminat membeli atau menyewa rumah yang kamu miliki.
Jadi, melakukan riset terlebih dahulu dengan cara menanyakan kisaran harga rumah kepada orang-orang yang berada di dekat kompleks perumahan tempat tinggal kamu, serta melakukan analisis kelebihan atau keistimewaan rumah jika ada kenaikan sedikit nilai harga jual rumah.
Kamu sebagai investor juga perlu melakukan introspeksi dengan cara bertanya kepada diri sendiri: "Setelah melakukan riset dan analisis, apakah harga jual rumah, nilainya sudah wajar atau tidak?".
9. Jatuh cinta dengan properti yang dilihat

Merasa menyayangi dan mencintai rumah yang akan dijual karena dekorasi interior yang indah, menganggap mempunyai karya seni bernilai tinggi, atau merasa rumah memiliki kenangan hidup yang berkesan. Akibatnya menentukan harga jual properti dengan harga terlalu mahal.
Investor yang bijak tidak akan jatuh cinta kepada properti yang dimiliki karena menyadari rumah yang dimiliki pada akhirnya akan dijual atau disewakan kepada orang lain yang sedang membutuhkan dan memahami keuntungan merupakan tujuan utama dan pertama investor properti.
Sembilan poin yang sudah dijelaskan merupakan kesalahan-kesalahan dalam melakukan investasi properti. Jadi, mulai sekarang, ayo pelajari investasi properti, dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas. Yuk, lakukan langkah pertama ini!