Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan yang Bikin Trader Saham Pemula Sering Rugi, Wajib Hindari!

ilustrasi membaca grafik saham (unsplash.com/mayofi)
ilustrasi membaca grafik saham (unsplash.com/mayofi)
Intinya sih...
  • Emosional dalam pengambilan keputusan
  • Kurang pengetahuan dan analisis yang dangkal
  • Tidak punya manajemen risiko yang baik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Trading saham memang sering menjadi pilihan untuk meraup keuntungan instan. Ini terlihat menarik apalagi dengan banyaknya kisah sukses orang yang berhasil cuan banyak dalam waktu singkat. Namun, di balik kesuksesan itu, ada banyak trader pemula yang justru rugi di awal perjalanan mereka.

Bukan karena saham itu berbahaya, tapi karena kurangnya pemahaman, kesabaran, dan strategi yang matang. Faktanya, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, mulai dari analisis teknikal, psikologi pasar, hingga pengelolaan risiko. Berikut lima alasan kenapa trader saham pemula sering rugi!

1. Terlalu emosional dalam mengambil keputusan

ilustrasi orang memantau pergerakan saham (pexels.com/anna-nekrashevich)
ilustrasi orang memantau pergerakan saham (pexels.com/anna-nekrashevich)

Salah satu penyebab seringnya trader pemula rugi adalah karena gak bisa mengontrol emosi. Rasa takut dan serakah adalah dua hal yang paling sering jadi jebakan. Saat harga saham naik, banyak yang terburu-buru masuk karena takut ketinggalan (FOMO). Sebaliknya, saat harga turun sedikit, panik dan buru-buru jual meskipun posisi sebenarnya masih aman.

Trading yang emosional membuat keputusan kamu tak lagi berdasarkan analisis, tapi impulsif. Misalnya, membeli saham hanya karena ramai dibicarakan di media sosial. Dalam jangka panjang, pola ini bisa membuat kamu rugi terus-menerus karena gak punya strategi yang konsisten.

2. Kurang pengetahuan dan analisis yang dangkal

ilustrasi membaca
ilustrasi membaca (pexels.com/Michael Burrows)

Namanya trader pemula biasanya memulai trading hanya bermodal ikut-ikutan atau rekomendasi orang lain. Padahal, trading butuh pemahaman mendalam tentang cara membaca grafik, indikator teknikal, hingga kondisi ekonomi yang bisa memengaruhi harga saham.

Kesalahan lainnya adalah tak memahami perbedaan antara trading dan investasi. Trader pemula sering kali mengira mereka sedang trading, padahal lebih mirip spekulasi. Kamu hanya beli saham tanpa analisis, berharap harga naik cepat. Kalau ternyata harga malah turun, malah bingung harus bagaimana.

3. Tidak punya manajemen risiko yang baik

ilustrasi mengalami kegagalan (unsplash.com/jonathanrados)
ilustrasi mengalami kegagalan (unsplash.com/jonathanrados)

Salah satu kesalahan fatal trader pemula adalah mengabaikan manajemen risiko. Banyak yang langsung mengalokasikan seluruh modal ke satu saham dengan harapan cuan besar. Padahal, langkah ini justru sangat berbahaya. Prinsip utama trading adalah melindungi modal terlebih dahulu sebelum mencari untung.

Artinya, kamu harus tahu seberapa besar risiko yang siap kamu tanggung di setiap transaksi. Misalnya, batasi kerugian maksimal hanya 2–3 persen dari total modal di satu posisi. Selain itu, jangan taruh semua modal di satu saham, apalagi yang volatilitasnya tinggi.

4. Overtrading karena terlalu sering masuk pasar

ilustrasi menggunakan laptop
ilustrasi menggunakan laptop (pexels.com/Buro Millennial)

Banyak trader pemula berpikir bahwa semakin sering trading, semakin besar peluangnya untung. Padahal, yang sering terjadi justru sebaliknya. Overtrading biasanya terjadi karena keinginan cepat balik modal setelah rugi (revenge trading) atau terlalu percaya diri setelah satu kali untung besar.

Masalahnya, setiap transaksi memiliki risiko dan biaya. Jika terlalu sering masuk pasar tanpa analisis matang, kerugian kecil bisa menumpuk dan menggerus modalmu perlahan. Jadi, jangan trading hanya karena bosan atau ingin coba peruntungan, ya!

5. Tidak sabar dan ingin cepat kaya

ilustrasi menabung uang
ilustrasi menabung uang (unsplash.com/Defrino Maasy)

Ini mungkin alasan paling klasik tapi paling sering terjadi. Banyak trader pemula ingin cepat menghasilkan uang dari saham, bahkan berharap bisa menggandakan modal dalam waktu singkat. Akibatnya, mereka sering mengabaikan proses belajar dan disiplin.

Padahal, trader sukses butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun strategi yang solid. Mereka belajar dari kesalahan, memperbaiki sistem trading, dan melatih psikologi diri. Kalau kamu ingin hasil instan, kamu akan mudah kecewa ketika pasar tidak sesuai ekspektasi.

Kunci sukses dalam trading bukan seberapa cepat kamu cuan, tapi seberapa lama kamu bisa bertahan di pasar. Lima alasan di atas bisa jadi bahan refleksi. Jangan keburu ingin cuan, fokuslah membangun mindset dan strategi yang benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Business

See More

BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI, Investasi Makin Mudah!

08 Okt 2025, 19:31 WIBBusiness