Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Elastisitas Permintaan: Pengertian, Jenis, Mekanisme dan Contohnya

Pexels/Lukas
Pexels/Lukas

Elastisitas permintaan atau yang juga biasa disebut dengan istilah price elasticity of demand atau PED bisa saja terjadi jika memang seluruh kondisi mendukungnya untuk muncul. Umumnya hal ini terjadi saat terjadi perubahan harga sehingga permintaan konsumen akan barang tersebut juga mengalami perubahan.

Terjadinya perubahan permintaan yang dialami oleh konsumen ini sendiri tidak luput dari berbagai macam faktor penyebab dan bahkan perhitungannya bisa ditentukan. Tentunya apa yang terjadi pada permintaan sehingga bersifat elastis ini menyebabkan perekonomian di negara ini turut mengalami perubahan.

Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu elastisitas permintaan, simak di bawah ini. 

1. Pengertian elastisitas permintaan

Pixabay/Oberholster Venita
Pixabay/Oberholster Venita

Untuk memberi gambaran mengenai elastisitas permintaan, pertama kamu bisa bayangkan terjadinya kondisis perubahan permintaan barang oleh konsumen. Sebenarnya istilah yang muncul dalam dunia ekonomi ini menggambarkan adanya perubahan pada jumlah permintaan barang, yang tentunya diikuti perubahan harga yang terjadi pada barang tersebut. 

Jadi, melalui elastisitas permintaan ini nantinya bisa dilihat besarnya kepekaan terhadap perubahan jumlah permintaan akan suatu barang saat terjadi perubahan harga pada barang terkait. 

2. Unsur elastisitas permintaan

Pixabay.com/Photo Mix
Pixabay.com/Photo Mix

Dalam melihat elastisitas permintaan, tentunya kiya bis mengamati beberapa hal yang menjadi unsur bagi perubahan tersebut. Misalnya, adanya perubahan harga akan suatu jenis barang tertentu serta respon masyarakat terhadap perubahan harga yang telah terjadi. 

Misalnya harga barang naik lalu jumlah permintaan konsumen terhadap barang tersebut semakin menurun. Jika perubahan itu terjadi, bisa dikatakan terjadi elastisitas permintaan karena adanya faktor yang mendorong elastisitas permintaan itu terjadi. 

3. Jenis elastisitas permintaan

Cth: pixabay
Cth: pixabay

Pada dasarnya elastisitas permintaan terdiri dari lima macam jenis. Salah satunya adalah permintaan elastis yang terjadi jika permintaan lebih besar daripada prosentase perubahan harga. Jenis yang kedua adalah permintaan inelastic yang merupakan kebalikan dari permintaan elastis. Jenis yang selanjutnya adalah permintaan unitary jika besar permintaan sama dengan prosentase perubahan harga. 

Selanjutnya jenis yang lain adalah permintaan elastis sempurna di mana permintaan barang mengalami perubahan meskipun harga tetap. Yang terakhir yaitu permintaan inealastis sempurna dimana tidak ada perubahan dalam hal permintaan meskipun prosentase perubahan harga terjadi. 

4. Mekanisme elastisitas permintaan

Pixabay.com/Photo Mix
Pixabay.com/Photo Mix

Dua penilaian atas elastisitas permintaan tentu saja bisa diterapkan dalam melihat respons atau tanggapan masyarakat terhadap perubahan harga yang terjadi. Yang pertama, permintaan barang disebut elastis jika memang nilai elastisitas permintaan lebih dari 1 hingga permintaan barang turut ditentukan oleh besar atau kecilnya harga.

Sebaliknya permintaan barang dikatakan inelastis jika nilai elastisitas permintaan di bawah 1 sehingga permintaan barang tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu jasa

5. Menghitung koefisien elastisitas permintaan

ilustrasi data scientist (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi data scientist (freepik.com/pressfoto)

Menghitung koefisien elastisitas permintaan bisa menggunakan rumus tertentu. Rumus yang bisa digunakan yaitu harga dibagi jumlah dikali hasil dari jumlah permintaan dibagi harga permintaan. 

Dalam proses perhitungan rumus ini, total jumlah permintaan bisa dihitung dari jumlah permintaan baru dikurangi jumlah permintaan lama. Sedangkan total harga permintaan dihitung dari harga permintaan baru dikurangi harga permintaan lama.  

6. Praktik elastisitas permintaan

Pixabay.com/Photo Mix
Pixabay.com/Photo Mix

Umumnya, elastisitas permintaan yang terjadi di sekitar kita tampak diterapkan pada beberapa komoditas yang memiliki substitusi. Dengan kata lain, komoditas tersebut dinilai memiliki barang substitusi atau pengganti yang lainnya. 

Praktik elastisitas permintaan ini terjadi saat barang atau jasa yang beredar di tengah masyarakat merupakan jenis kebutuhan dasar bagi masyarakat. Jadi sekalipun harga barang tersebut naik, tetap saja permintaan dari konsumen akan tetap ada dan bahkan konsumen akan selalu berusaha untuk membelinya. 

7. Faktor penyebab elastisitas permintaan

ilustrasi seseorang memantau grafik pergerakan saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)
ilustrasi seseorang memantau grafik pergerakan saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Beberapa macam hal bisa menyebabkan terjadinya elastisitas pemintaan misalnya saja seperti tersedianya barang substitusi atau barang pengganti. Selain itu elastisitas permintaan juga bisa terjadi karena pendapatan konsumen semakin tinggi sehingga daya beli konsumen juga semakin tinggi. 

Elastisitas permintaan juga bisa terjadi karena adanya kebutuhan konsumen terhadap beberapa jenis barang sehingga permintan akan barang tersebut selalu ada. Tidak hanya itu saja namun elastisitas permintaan pada dasarnya juga bisa terjadi karena loyalitas konsumen atas merek perusahaan atau bisa juga loyal terhadap merek dari suatu produk. 

8. Contoh elastisitas permintaan

ilustrasi memantau grafik (pexels.com/Anna Nekrashevich)
ilustrasi memantau grafik (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Contoh dari elastisitas permintaan di kehidupan nyata atau di sekitar kita sebenarnya sering kita jumpai tanpa disadari. Misalnya saja minat beli konsumen akan listrik yang sudah pasti menjadi kebutuhan dasar bagi tiap rumah tangga sehingga permintaan akan listrik selalu tinggi.

Sekalipun jika harga listrik berubah dan semakin naik namun tetap saja konsumen akan membelinya sesuai dengan harga dari produsen.

Dari berbagai penjelasan di atas, semoga kamu sudah bisa memahami konsep elastisitas permintaan. Hal ini memang sudah seharusnya turut menjadi bahan pertimbangan terutama saat harus menjalankan proses pemasaran. Ini dapat membantu pelaksanaan pemasaran yang lebih optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us