Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Bakal Berlakukan Tarif Baru untuk Sektor Semikonduktor

Ilustrasi chip (pexels.com/Pok Rie)
Intinya sih...
  • Tarif baru akan diberlakukan untuk sektor semikonduktor, termasuk ponsel dan komputer.
  • Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa barang elektronik yang sebelumnya dikecualikan dari tarif akan dimasukkan ke dalam kategori baru.

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tarif baru untuk sektor semikonduktor akan segera diberlakukan. Ia menyebut pengumuman tarif itu akan disampaikan dalam waktu satu pekan ke depan. Produk seperti ponsel dan komputer, yang sebelumnya dikecualikan dari tarif, kini akan dimasukkan dalam kategori baru yang lebih spesifik.

Trump menyampaikan hal tersebut saat berbicara kepada wartawan di atas pesawat Air Force One. Ia juga menambahkan, akan ada fleksibilitas bagi beberapa perusahaan yang terdampak.

Kebijakan ini terpisah dari tarif resiprokal yang sebelumnya sudah diumumkan untuk hampir semua mitra dagang Amerika. Pemerintah juga telah mengumumkan pengecualian sementara terhadap tarif sejumlah barang elektronik pada Jumat waktu setempat.

1. Pemerintah akan selidiki rantai pasok elektronik dalam konteks keamanan nasional

Bendera Amerika Serikat (pexels.com/Brett Sayles)

Trump menuliskan pernyataan tambahan di media sosial tentang rencana penyelidikan terhadap semikonduktor dan rantai pasok elektronik. Ia menjelaskan, barang-barang elektronik yang dikecualikan dari tarif hanya akan dipindahkan ke kategori tarif yang berbeda.

“Kami sedang meninjau semikonduktor dan seluruh rantai pasok elektronik dalam penyelidikan tarif keamanan nasional yang akan datang,” tulis Trump dalam unggahannya di media sosial.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyebut, barang-barang yang dikecualikan pekan lalu akan dimasukkan ke dalam tarif semikonduktor dalam satu hingga dua bulan. Ia mengatakan, penyusunan tarif ini dirancang agar seluruh komponen penting dapat diproduksi kembali di dalam negeri.

2. Target kebijakan adalah menekan ketergantungan pada Asia Tenggara

Pada 19 Maret 2016, Donald Trump mengadakan rapat umum di Fountain Park, Fountain Hills, Arizona. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

AS menyebut tujuan utama tarif baru ini adalah mendorong reshoring industri penting. Semikonduktor, chip, dan panel datar disebut harus diproduksi di dalam negeri, bukan di negara-negara Asia Tenggara.

“Kita membutuhkan semikonduktor, kita membutuhkan chip, dan kita membutuhkan panel datar — kita harus membuat barang-barang ini di Amerika,” ujar Lutnick, dikutip dari ABC News, Senin (14/4/2025).

Ia mengatakan, ketergantungan penuh pada kawasan Asia Tenggara sangat berisiko bagi stabilitas industri nasional. Tarif khusus yang dirancang akan memberi tekanan pada perusahaan untuk memindahkan lini produksi ke AS.

Langkah ini menjadi lanjutan dari tarif sektoral lain yang sudah diumumkan oleh AS, termasuk untuk baja, aluminium, dan otomotif. Semua kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi defisit perdagangan dan menciptakan lapangan kerja domestik.

Trump juga mengungkapkan niat untuk memberlakukan tarif tambahan khusus pada obat-obatan dan produk farmasi.

“Jika terjadi perang atau apapun, kita tidak bergantung pada China dan berbagai negara lain untuk memasok obat-obatan, itu bukan ide yang bagus, dan ini akan terjadi dengan sangat cepat,” ucapnya di Air Force One, dikutip dari Fox Business, Senin (14/4).

Ia juga berharap industri farmasi akan segera memindahkan produksinya ke wilayah AS.

3. Ketidakpastian tarif ganggu raksasa teknologi dan pasar global

Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Xi Jinping (Press Service of the President of the Russian Federation / Roman Kubanskiy, This file comes from the website of the President of the Russian Federation and is licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 License, via Wikimedia Commons)

Langkah tarif baru ini menciptakan kekacauan di industri teknologi global, terutama bagi perusahaan besar Silicon Valley. Saham perusahaan seperti Apple, Amazon, Meta, hingga Nvidia dilaporkan terpukul akibat ketidakjelasan kebijakan.

Analis dari Wedbush, Dan Ives menyampaikan pandangannya soal dampak kebijakan ini terhadap industri.

“Pemerintah ini membingungkan bagi industri dan investor serta menciptakan ketidakpastian dan kekacauan besar bagi perusahaan yang mencoba merencanakan rantai pasok, inventaris, dan permintaan,” kata Ives, dikutip dari ABC News.

Ia mengatakan, arah kebijakan yang terus berubah membuat pelaku industri sulit menyusun strategi jangka panjang.

Sebelumnya, AS telah mengumumkan tarif 145 persen untuk produk dari China, serta 10 persen untuk mitra dagang lain. Namun hanya berselang beberapa hari setelah diberlakukan pada 9 April, Trump mengumumkan jeda 90 hari dan memberikan pengecualian untuk produk elektronik.

Kementerian Perdagangan China menanggapi kebijakan pengecualian tersebut dengan hati-hati. Mereka menyebut langkah itu sebagai sinyal awal yang positif, tapi tetap meminta seluruh tarif lainnya dihapus total oleh AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us