Bank DKI Targetkan IPO Semester II-2025, Bidik Dana Rp4 Triliun

- Bank DKI targetkan IPO di semester II tahun ini dengan dana hingga Rp4 triliun
- Persiapan sudah dilakukan, termasuk penunjukan konsultan finansial dan lembaga internasional untuk assessment
Jakarta, IDN Times - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI menargetkan menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) pada semester II tahun ini. Adapun dana dari aksi koporasi ini diperkirakan hingga Rp4 triliun.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo mengatakan, Bank DKI siap untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Persiapan sudah dilakukan sejak lama.
"Kita juga sudah assesment salah satu konsultan untuk (memeriksa) fundamental kita. Target Pak Gubernur (Pramono Anung) tahun ini (IPO) tapi lihat kondisi market. Intinya, kita harus siap tahun ini," kata dia dalam Media Briefing Bersama Manajemen Bank DKI di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
1. Target IPO di semester II-2025

Agus memperkirakan jika kondisi market baik, maka Bank DKI bisa menggelar IPO pada semester II tahun ini. Pihaknya telah menunjuk konsultan finansial untuk IPO.
"Ada lembaga internasional juga yang lakukan assesment ke kita. Sudah kita tunjuk dan sekarang sedang bekerja untuk melakukan assesment. (Lembaga) Ini kredibel dalam rangka persiapan IPO," tuturnya.
Dia mengungkapkan, setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada akhir bulan ini, hasil assesment akan keluar pada awal Mei 2025. Dengan demikian, diperkirakan IPO bisa dihelat pada kuartal III atau IV.
2. Target dana IPO

Sementara mengenai harga dan jumlah saham yang akan dilepas ke pasar masih dihitung. Namun dana IPO yang bisa dihimpun, menurut bayangannya, kurang lebih Rp3,5 triliun hingga Rp4 triliun.
"Namun ini bukan angka final, akan kita hitung lagi, akan ada kalkulasi," ujarnya.
Adapun dana hasil IPO, kata dia, akan digunakan untuk mendukung inisiatif strategis bank. Dia berharap, IPO akan membuat perusahaan menjadi lebih transparan.
"Dana yang dihimpun itu untuk inisiatif strategis dan paling utama dengan IPO pengawasan menjadi lebih baik," ucap Agus.
3. Besaran dividen ke pemegang saham

Mengenai dividen, Agus mengungkapkan, Bank DKI akan kembali membagikannya kepada pemegang saham. Bahkan nilainya dipastikan naik dibanding dividen tahun sebelumnya.
"Tahun 2024 dividen Rp315 miliar. Tahun ini pasti naik. (Itu sekitar) 30 sekian persen dari laba. Intinya, (tahun ini) kita siap bagikan dividend payout ratio di atas itu," tuturnya.