Bank Mandiri Dorong Purna PMI Jadi Pengusaha

- Para peserta mendapatkan bimbingan dari wirausahawan sukses, praktisi industri, dan mitra strategis lintas sektor.
- Beragam pelatihan praktis disuguhkan, mulai dari kebijakan nasional tentang pemberdayaan purna PMI hingga peluang usaha di sektor logistik.
- Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara dan wilayah Indonesia, memasuki fase baru untuk memberdayakan alumni PMI sebagai pelaku usaha.
Jakarta, IDM Times - Bank Mandiri menggelar Workshop Bapak Asuh di Indramayu, Jawa Barat, yang diikuti oleh lebih dari 200 alumni dan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara penempatan, mulai Saudi Arabia, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Dubai, hingga Jordania.
Mengusung tema ‘Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri’, kegiatan ini menghadirkan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, serta akses informasi bisnis yang dirancang untuk memfasilitasi purna PMI dalam membangun usaha secara mandiri dan berkelanjutan di kampung halaman.
1. Para peserta mendapatkan bimbingan dari wirausahawan sukses

Senior Vice President Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan mengatakan, program Bapak Asuh merupakan sub-program strategis dari Mandiri Sahabatku yang berfokus pada mentoring dan pendampingan intensif.
Para peserta mendapatkan bimbingan dari wirausahawan sukses, praktisi industri, dan mitra strategis lintas sektor. Mereka tak hanya diajarkan teori bisnis, tetapi juga didampingi secara langsung dalam menyusun dan mengeksekusi rencana usaha.
“Pemberdayaan purna PMI adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional. Melalui Bapak Asuh, kami ingin memastikan bahwa para alumni PMI bisa kembali ke Indonesia dengan bekal lebih dari sekadar pengalaman kerja, tetapi juga fondasi usaha yang kuat,” ujar Hendrianto dalam keterangan resmi pada Selasa (24/6).
2. Lakukan berbagai pelatihan

Beragam pelatihan praktis disuguhkan, mulai dari kebijakan nasional tentang pemberdayaan purna PMI oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), hingga peluang usaha di sektor logistik bersama PT TIKI (Titipan Kilat).
Tokopedia dan TikTok Shop pun turut serta memberikan pelatihan seputar e-commerce dan digital marketing, membuka wawasan peserta tentang potensi toko daring dan pemasaran berbasis platform digital.
Sementara itu, Bank Mandiri membekali peserta dengan edukasi keuangan inklusif, akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pemanfaatan solusi digital seperti Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant dalam pengelolaan bisnis dan transaksi.
3. Menjangkau lebih dari 20.000 PMI

Sejak pertama kali digelar pada 2011, Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara dan wilayah Indonesia.
Melalui Bapak Asuh, program ini kini memasuki fase baru: tidak hanya membina, tetapi juga memberdayakan alumni PMI sebagai pelaku usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian lokal.
Program ini menggandeng pemda, pelaku bisnis lokal, serta alumni sukses yang kini kembali menjadi inspirator bagi rekan-rekannya.
Tak hanya berdampak sosial, inisiatif ini juga menjadi bagian dari kontribusi Bank Mandiri terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya dalam hal pengurangan ketimpangan dan penciptaan pekerjaan layak.
“Melalui kegiatan Mandiri Sahabatku, kami berharap bisa menciptakan peluang ekonomi baru bagi purna PMI yang berdampak jangka panjang bagi keluarga dan komunitas mereka,” tutup Hendrianto. (WEB)