Bansos Diperpanjang hingga Desember tapi Dipangkas Jadi Rp300 Ribu

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemberian bantuan sosial (bansos) sebagai program jaring pengaman sosial di tengah pandemik COVID-19 akan diperpanjang hingga Desember 2020. Keputusan tersebut masuk ke dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menelan anggaran sekitar Rp677,2 triliun.
"Untuk bansos yang selama ini diberikan dalam bentuk sembako, bansos ini diperpanjang sampai Desember," kata Sri dalam keterangan persnya usai rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (3/6).
Meski demikian, pemerintah akan memangkas nilai manfaat bansos tersebut. Nilainya akan turun separuh dari yang saat ini diterima masyarakat.
1. Nominal bansos dipotong dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu

Untuk Jabodetabek, bansos akan diberikan hingga Desember. Namun, ada penurunan nominal dari Juli hingga Desember. "Manfaatnya akan turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan," ujar Sri.
Sementara, untuk wilayah yang non-Jabodetabek juga akan diperpanjang hingga Desember. Sama seperti Jabodetabek, pengurangan nominal juga akan dilakukan pemerintah di wilayah non-Jabodetabek.
"Non-Jabodetabek ini, juga dilakukan perpanjangan sampai Desember namun dari Juli-Desember nilai manfaatnya turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan," tuturnya.
2. Bansos ditransfer ke penerima berdasarkan data Kemensos

Sri menyampaikan, penyaluran bansos akan dilakukan secara tunai non-cash. Sehingga nantinya akan ditransfer ke nama dan akun mereka sesuai data di Kementerian Sosial dengan kerja sama pemda.
"Untuk Juli-Desember, kita akan meminta Mensos dalam pelaksanaan keputusan presiden. Apakah modalitas menggunakan perbankan atau kombinasi perbankan dengan pos, karena ini bergantung daerahnya," jelas Sri.
3. BLT Dana Desa akan diperpanjang hingga September

Selain bansos sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa juga akan diperpanjang hingga September 2020. Namun, nominalnya juga akan dikurangi.
"Manfaat Juli hingga September akan turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu," ucapnya.
4. Pemerintah alokasikan anggaran sebesar Rp677,2 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp677,2 triliun.
Anggaran PEN tersebut dialokasikan untuk sektor kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, dukungan kepada UMKM Rp123,46 triliun, insentif dunia usaha Rp120,61 triliun, dukungan pembiayaan korporasi termasuk PMN untuk BUMN sekitar Rp44,57 triliun, dan untuk dukungan sektoral maupun kementerian/lembaga (K/L) Rp97,11 triliun.