Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Baru Mulai Kerja? Ini Soft Skill Dasar yang Wajib Dimiliki

3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).
3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Kebutuhan pekerja piawai semakin meningkat seiring dengan persaingan perusahaan di pasar yang menantang.
  • Tiga soft skills teratas yang dibutuhkan adalah komunikasi, kreativitas dan inovasi, pemikiran kritis, serta pemecahan masalah.
  • Perusahaan harus menyediakan lingkungan dan sumber daya untuk mendukung pengembangan keterampilan pekerja dari berbagai generasi.

Jakarta, IDN Times - Kebutuhan atas pekerja yang piawai semakin menguat seiring dengan keinginan perusahaan-perusahaan untuk berkompetisi di pasar yang menantang. Hal ini berdasarkan laporan "Future Skills Index of Indonesian Talents" oleh Mekari, Skilvul, Int Labs, yang difasilitasi oleh Ravenry sebagai market research partner.

Dalam riset yang dirilis laporan itu, ditemukan bahwa tiga soft skills yang dimaksud adalah komunikasi, kreativitas dan inovasi, kemudian pemikiran kritis dan pemecahan masalah.

1. Calon pekerja harus siapkan diri dengan berbagai soft skills

3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).
3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).

Head of Business, Mekari Talenta, Stevens Jethefer mengatakan bahwa pekerja dan perusahaan perlu menyamakan persepsi agar mereka bisa saling menyiapkan diri untuk menghadapi masa depan dunia kerja di Indonesia.

“Indonesia memiliki tujuan untuk menjadi pemain besar di ekonomi global, dan pekerja yang bertalenta adalah motor penggerak menuju hal tersebut. Pekerja harus memiliki bukan saja keterampilan teknis, namun juga soft skills yang memungkinkan mereka beradaptasi dan berinovasi di industri yang berubah dengan cepat," ungkapnya Jumat (18/10/2024). 

Namun, perusahaan pun memainkan peran kunci dengan menyediakan lingkungan
dan sumber daya yang mendukung pengembangan keterampilan pekerja. Adapun riset itu mensurvei pekerja dari demografi yang luas, mulai dari pekerja kantor hingga pabrik, dari Gen X (44-69 tahun) hingga Gen Z (20-27 tahun).      

2. Komunikasi jadi hal utama dalam pekerjaan

3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).
3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).

Ketika diminta menilai seberapa penting masing-masing keterampilan, sebanyak 55,3 persen pekerja yang disurvei menyatakan bahwa komunikasi adalah keterampilan teratas, diikuti kreativitas dan inovasi (27,4 persen) serta pemikiran kritis dan pemecahan masalah (25,7 persen).

Pekerja mengatakan bahwa dengan tiga keterampilan tersebut, mereka mampu menjalankan tugas, berkolaborasi dengan tim lain, dan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

“Keterampilan berkomunikasi juga esensial dalam konteks budaya Indonesia dimana menghindari konflik, menaati hirarki, dan menjaga hubungan interpersonal perlu diperhatikan oleh seorang individu," ucap Stevens. 

3. Komunikasi adalah keterampilan dasar bagi pekerja

3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).
3 Soft Skill yang Bikin Pekerja Bernilai di Mata Perusahaan. (Dok/Istimewa).

Dibanding pekerja, pihak perusahaan lebih tinggi mengutamakan keterampilan komunikasi. Sebesar 65 persen perusahaan di lintas sektor menyatakan bahwa komunikasi adalah keterampilan dasar (foundational skill) bagi pekerja di setiap peran dan posisi.

“Sebuah riset terpisah menunjukkan bahwa para eksekutif bisnis menghabiskan 75 persen dari waktu kerja mereka untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan,” lanjut Stevens.

Perusahaan pun setuju bahwa pekerja perlu mempunyai kreativitas dan inovasi (27,4 persen) serta pemikiran kritis dan pemecahan masalah (23,9 persen) karena dua keterampilan tersebut berdampak pada kompetitivitas perusahaan.

4. Pemimpin Harus Kreatif

Ilustrasi berpikir kreatif (pexels.com/Pixabay.com)
Ilustrasi berpikir kreatif (pexels.com/Pixabay.com)

Riset menguak bahwa saat membandingkan persepsi lintas generasi, lebih banyak generasi senior yang menitikberatkan keterampilan kreativitas dan inovasi. Sebanyak 21,2 persen responden Gen X (44-69 tahun) menjawab bahwa keterampilan tersebut amat penting, dibanding generasi lebih muda, yaitu Gen Y (18,6 persen) dan Gen Z (15,9 persen).

"Hal itu mencerminkan tingkat karir, di mana Gen X umumnya sudah berada di puncak karir yang menuntut keterampilan yang identik dengan seorang pemimpin,” ungkap Stevens.

5. Keterampilan untuk masa depan

Ilustrasi Kreatif (pexels.com/Pixabay)
Ilustrasi Kreatif (pexels.com/Pixabay)

Setiap generasi pekerja setuju bahwa di masa depan, fleksibilitas dan adaptabilitas adalah dua keterampilan yang akan membantu mereka untuk menjaga kesuksesan karir di tengah perubahan cepat di setiap industri.

"Sebesar 16,4 persen Gen Z menyatakan bahwa adaptabilitas dan fleksibilitas diperlukan untuk mengejar kesuksesan karir di masa depan, diikuti oleh Gen Y (15,1 persen) dan Gen X (13,7 persen),” tambah Stevens.

Riset menemukan bahwa pekerja Indonesia ingin mengembangkan keterampilan agar mereka siap menghadapi masa depan. Sebesar 68 persen pekerja pernah berpartisipasi di program pelatihan yang disediakan oleh perusahaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us