“Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, berbagai langkah nyata telah dijalankan untuk memperkuat kesehatan masyarakat,” tulis Purbaya dalam unggahan di akun Instagram resminya, @menkeuri, Sabtu (25/10/2025).
Belanja Kesehatan Setahun Prabowo–Gibran Capai Rp132,4 Triliun

- 38 juta masyarakat menerima manfaat CKG.
- Hidup sehat, produktif, dan sejahtera hak dasar warga negara Indonesia.
- Capaian belanja negara Rp2.234,8 triliun.
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat di bidang kesehatan selama satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencapai Rp132,4 triliun.
Ia menjelaskan, realisasi belanja kesehatan tersebut secara umum terbagi dalam dua bidang utama, yaitu bidang sarana dan prasarana kesehatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp46,8 triliun, serta bidang layanan kesehatan masyarakat dengan realisasi Rp75,9 triliun.
1. Sebanyak 38 juta masyarakat sudah menerima manfaat CKG

Secara rinci, dari realisasi anggaran tersebut, setidaknya 38 juta orang telah merasakan manfaat dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG); sebanyak 96,8 juta warga menerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); serta 66 RSUD kelas D atau D Pratama telah ditingkatkan menjadi kelas C.
“Program CKG melayani mulai dari bayi berumur dua hari, ibu hamil, anak sekolah, hingga lansia. CKG adalah program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang akan terus digencarkan di berbagai daerah,” jelas Purbaya.
Adapun CKG atau Cek Kesehatan Gratis adalah program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang diluncurkan pada Februari 2025 untuk menyediakan skrining kesehatan tanpa biaya bagi seluruh masyarakat.
2. Hidup sehat, produktif dan sejahtera merupakan hak dasar warga negara Indonesia

Purbaya menegaskan hidup sehat, produktif, dan sejahtera merupakan hak dasar setiap warga negara. Karena itu, negara berkewajiban hadir untuk memastikan seluruh rakyat memperoleh hak tersebut, sesuai amanat UUD 1945 yang menekankan pentingnya melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum.
“Rakyat yang sehat adalah rakyat yang kuat. Kekuatan itu menjadi fondasi bagi kita untuk melangkah bersama menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Purbaya.
3. Capaian belanja negara Rp2.234,8 triliun

Secara umum, realisasi belanja negara per September mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook, namun masih terkontraksi 0,8 persen (yoy). Secara lebih rinci, belanja pemerintah pusat tercatat Rp1.589,9 triliun atau turun 1,6 persen (yoy), terdiri atas belanja K/L sebesar Rp800,9 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp789 triliun, dan transfer ke daerah Rp644,9 triliun.
Sementara itu, pendapatan negara sebesar Rp1.863,3 triliun, atau turun 7,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini baru 65 persen dari outlook yang ditetapkan sebesar Rp2.865,5 triliun.
Lebih rinci, total penerimaan perpajakan mencapai Rp1.516,6 triliun, terkontraksi 2,9 persen (year on year/yoy). Dari jumlah tersebut, pajak tercatat sebesar Rp1.295,3 triliun atau turun 4,4 persen (yoy), sedangkan bea dan cukai mencapai Rp221,3 triliun, tumbuh 7,1 persen (yoy).


















