Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI: Proyeksi Ekonomi Kuartal III dan IV Tumbuh Lebih Tinggi

WhatsApp Image 2025-11-03 at 17.27.59.jpeg
Konferensi Pers KSSK Kuartal III. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berada di atas titik tengah kisaran 4,7 sampai 5,5 persenBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional 2025 berada pada kisaran 4,7–5,5 persen, sedikit di atas titik tengah proyeksi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 5,2 persen di akhir tahun.
  • BI perkuat bauran kebijakan untuk dukung pertumbuhan ekonomi dan jaga stabilitasBI menegaskan komitmennya memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Tujuannya, menjaga stabilitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi (
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada di jalur positif hingga akhir 2025. Tren peningkatan ini didorong kuatnya kinerja ekspor, penyaluran kredit ke sektor riil, serta pelaksanaan proyek prioritas nasional.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, prospek ekonomi pada kuartal III dan IV-2025 akan lebih kuat dibanding kuartal sebelumnya.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV 2025 akan lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II-2025, terutama didorong oleh kinerja ekspor yang sangat baik, kebijakan untuk mendorong kredit dan pembiayaan, serta implementasi berbagai proyek prioritas pemerintah,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan IV Tahun 2025 di Gedung Thamrin Bank Indonesia pada Senin (3/11/2025).

1. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berada di atas titik tengah kisaran 4,7 sampai 5,5 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional 2025 berada pada kisaran 4,7–5,5 persen, sedikit di atas titik tengah proyeksi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 5,2 persen di akhir tahun.

Program prioritas yang menopang pertumbuhan meliputi ketahanan pangan, energi, pertahanan, keamanan, serta paket kebijakan ekonomi kuartal IV.

“BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan sedikit berada di atas titik tengah kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen. Kami perkirakan akan sedikit lebih tinggi dari titik tengah tersebut, sehingga Anda bisa menghitungnya. Dengan tren kuartal III yang lebih tinggi dibandingkan kuartal II, dan kuartal IV yang lebih tinggi dibandingkan kuartal III,” kata Perry.

Optimisme ini juga ditopang oleh kinerja ekspor yang terus menguat serta permintaan domestik yang stabil di tengah inflasi rendah dan nilai tukar yang terjaga.

2. BI perkuat bauran kebijakan untuk dukung pertumbuhan ekonomi dan jaga stabilitas

Logo Bank Indonesia
Logo Bank Indonesia

BI menegaskan komitmennya memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Tujuannya, menjaga stabilitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-stability and growth).

"Konsisten dengan arah kebijakan tersebut, BI menurunkan BI-Rate pada bulan Juli, Agustus, dan September 2025 masing-masing sebesar 25 bps sehingga pada September 2025 menjadi 4,75 persen. Keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1 persen dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya," bebernya.

Ke depan, BI akan terus memantau efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh. Selain itu, mereka juga mencermati prospek pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran akan tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui berbagai langkah kebijakan terukur.

3. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV diharapkan tembus 5,5 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Pixabay)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Pixabay)

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kuartal IV-2025 menjadi momentum penting mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pemerintah telah menggelontorkan dana Rp200 triliun ke sektor perbankan untuk disalurkan ke sektor riil.

Harapannya, dukungan tersebut membuat sektor riil mulai bergeliat, sehingga memberikan dampak ganda terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Taruhan saya adalah, pada kuartal IV-2025, kita berharap pertumbuhan ekonomi bisa melebihi 5,5 persen, dengan dukungan stimulus Rp200 triliun, ditambah dengan berbagai stimulus lain, seperti BLT dan insentif lainnya," kata Purbaya.

Ia menambahkan, sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perbaikan signifikan pada kuartal III 2025, meliputi konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus terjaga dengan baik, didorong dukungan pemerintah serta koordinasi yang solid antara otoritas moneter dan sektor keuangan.

Penjualan ritel sendiri tumbuh 5,8 persen year-on-year (yoy) pada September 2025, meningkat tajam dari 1,3 persen pada Juni 2025.

"Peningkatan tersebut mencerminkan keyakinan konsumen yang terus membaik terhadap kinerja pemerintahan dan perekonomian secara keseluruhan. Aktivitas manufaktur juga mengalami pemulihan signifikan, kembali berada di wilayah ekspansif pada akhir kuartal III 2025, dengan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur mencatatkan angka 50,4, dibandingkan dengan kontraksi 46,9 pada Juni 2025. Angka PMI ini terus mengalami perbaikan, mencapai 51,2 pada Oktober 2025, utamanya didorong oleh kenaikan pesanan baru selama tiga bulan berturut-turutm" ujar dia.

Di sisi lain, data perkembangan positif ini juga tercermin dalam surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencapai USD 14,00 miliar pada kuartal III 2025, dengan kenaikan signifikan sebesar 63,4 persen qtq dan 112,1 persen yoy.

Di sisi lain, data perkembangan positif juga tercermin dari surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 14 miliar dolar AS pada kuartal III 2025. Angka tersebut naik signifikan, masing-masing 63,4 persen secara kuartalan (qtq) dan 112,1 persen secara tahunan (yoy).

“Keberhasilan ini tak lepas dari daya saing produk Indonesia yang semakin meningkat di pasar global,” kata dia.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang menggelontorkan dana Rp200 triliun sebagai bagian dari manajemen kas turut memberikan dampak positif terhadap likuiditas perekonomian. Hal ini terlihat dari pertumbuhan uang primer (M0) yang meningkat 13,2 persen yoy.

Likuiditas perekonomian secara keseluruhan juga terus menguat, seiring kebijakan moneter longgar dan ekspansi likuiditas. Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) tercatat 8,0 persen yoy pada September 2025, meningkat dibanding 6,5 persen yoy pada Juni 2025.

“Koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang terus disinergikan semakin memperkuat optimisme bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih dari 5,5 persen yoy pada kuartal IV 2025. Untuk tahun 2025 secara keseluruhan, perekonomian diperkirakan tumbuh sekitar 5,2 persen, dengan dukungan penuh dari stimulus sebesar Rp34,2 triliun yang diprioritaskan untuk mendongkrak pertumbuhan dan daya saing Indonesia di tingkat global,” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

Purbaya Klarifikasi Soal Dana Mengendap: Tak Bermaksud Singgung Pemda

04 Nov 2025, 11:15 WIBBusiness