Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Sebut Penjualan Eceran Tetap Tumbuh di Oktober

Ilustrasi pusat perbelanjaan (pixabay.com/dimitrisvetsikas1969)
Intinya sih...
  • Kinerja penjualan eceran diproyeksikan tetap tumbuh pada Oktober 2024, dengan IPR mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0 persen (yoy).
  • Pertumbuhan kinerja penjualan eceran didorong oleh peningkatan penjualan pada kelompok barang budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang.
  • Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi akan meningkat pada Desember 2024 dan Maret 2025, tercermin dari proyeksi IEH masing-masing 152,6 dan 169,4.

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja penjualan eceran diproyeksikan tetap tumbuh pada Oktober 2024. Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang menunjukkan peningkatan.

"Kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada Oktober 2024. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diprakirakan mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0 persen (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Selasa (12/11/2024).

1. Penjualan eceran didorong barang budaya dan rekreasi

ilustrasi mall (pexels.com/Tuur Tisseghem)

Dia menjelaskan pertumbuhan kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 didorong oleh peningkatan penjualan pada kelompok barang budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang.

"Secara bulanan, penjualan eceran membaik meski masih mengalami kontraksi sebesar 0,5% (mtm)" sebutnya.

Dia menjelaskan perbaikan tersebut disokong oleh kenaikan penjualan pada subkelompok sandang, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta suku cadang dan aksesori yang didukung oleh kelancaran distribusi.

2. Permintaan masyarakat turun setelah momen 17 Agustus

Promo Agustus 2024 LocknLock (instagram.com/locknlockindonesia)

Pada September 2024, IPR menunjukkan pertumbuhan dengan nilai 210,6 atau naik sebesar 4,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang mencatatkan pertumbuhan 5,8 persen.

Pertumbuhan tersebut, menurutnya, terutama didukung oleh peningkatan penjualan di kelompok bahan bakar kendaraan bermotor serta suku cadang dan aksesori.

Namun, secara bulanan, penjualan eceran pada September mengalami kontraksi 2,5 persen, berbeda dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1,7 persen, terutama disebabkan oleh merosotnya penjualan pada subkelompok sandang, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta makanan, minuman, dan tembakau.

"Seiring dengan penurunan permintaan masyarakat setelah berakhirnya berbagai program diskon dalam rangka Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI)," paparnya.

3. Tekanan inflasi diproyeksi meningkat di Desember

ilustrasi inflasi kuantitas (Freepik.com/Freepik)

Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi akan meningkat pada Desember 2024 dan Maret 2025. Peningkatan tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) yang diproyeksikan mencapai 152,6 untuk Desember dan 169,4 untuk Maret.

"Lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,3 dan 155,9," sebutnya.

Dia menambahkan, kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2024 serta Ramadan pada Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us