Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos BI Sebut Ekonomi Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam peluncucan laporan perekonomian Indonesia 2023. (YouTube.com/Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indoensia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

“Indonesia adalah one of the best economic performance of the world, Insyaallah tahun lalu pertumbuhan kita sekitar 5 persen,” kata dia dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (31/1/2024).

1. Kinerja ekonomi Indonesia baik

ilustrasi kebijakan ekonomi (Pixabay.com)

Ia menjelaskan, fundamental ekonomi Indonesia sangat baik, yang tercermin dari berbagai indikator, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang konsisten berada di level 5 persen year on year (yoy), kemudian inflasi pada 2023 yang mencapai 2,61 persen (yoy) bahkan menjadi yang terendah di antara negara G20.

Di samping itu, rupiah juga terapresiasi dan kredit mampu tumbuh hingga 10 persen. Untuk tahun ini, Perry meyakini ekonomi Indonesia pada 2024 akan lebih baik, bahkan mampu menembus lebih dari 5 persen

“Rupiah memang sekarang agak naik turun, kami yakin di semester II 2024 akan apresasi dan mengarah kepada fundamentalnnya,” ujarnya.

2. BI tetap waspada hadapi dinamika gejolak global

Rate Ekonomi Dunia (pixabay.com/geralt)

Perry mengaku tetap waspada dengan langkah keputusan Federal Reserve alias the Fed dalam memangkas atau menaikkan suku bunganya, terlebih mitra dagang Indonesia, yakni China terus diproyeksi melemah.

Gejolak geopolitik global pun diproyeksi masih akan volataile. Terbaru, dalam laporan  Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2024 yang rilis Selasa (30/1/2024), memproyeksikan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di level 5 persen tersebut tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. 

3. BI janji perkuat bauran kebijakan

Sejarah Bank Indonesia (ah-studio.com)

BI akan terus memperkuat bauran kebijakan Bank Indonesia, sehingga kebijakan moneter tetap pro-stability dan akan terus memastikan rupiah stabil dan cenderung menguat. 

"Kami akan pastikan bersama pemerintah bahwa inflasi terkendali. Kebijakan makroprudensial tetap akan pro-growth kami pastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup, sepanjang perbankan juga mau merepokan SBN yang dimiliki dan tidak dikekepi (ditahan) untuk mendorong sektor prioritas," tuturnya. 

Sementara itu, kebijakan makroprudensial BI akan bersama KSSK, pemerintah memastikan bahwa pertumbuhan kredit 10-12 persen. 

"Mari kita bersama dorong kredit bagi perekonomian kita," ucapnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us