Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos BRI Proyeksikan Penyerapan Dana Rp55 Triliun Hanya Butuh 1,5 Bulan

WhatsApp Image 2025-09-17 at 12.21.04.jpeg
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi saat ditemui di Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Penyaluran dana kredit harus tetap pakai tata kelola yang baik - BRI memastikan penyaluran dana tidak menurunkan standar seleksi dan kehati-hatian dalam penyaluran kredit, serta memastikan kredit diberikan secara tepat sasaran.
  • Daftar bank yang dapat guyuran penempatan dana pemerintah - Menteri Keuangan mengucurkan dana Rp200 triliun kepada lima perbankan nasional, termasuk Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan Bank Syariah Indonesia.
  • Bank harus menyalurkan dana secara hati-hati agar kualitas kredit terjaga - Pemerintah memastikan bahwa dana yang ditempatkan wajib disalurkan kembali
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI optimistis dapat menyalurkan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun dalam waktu 1 hingga 1,5 bulan. Optimisme ini didasari oleh tingginya permintaan kredit dari sektor UMKM.

“Dalam satu hari, booking kredit — terutama untuk UMKM — bisa mencapai sekitar Rp1,5 triliun. Jadi, diperkirakan bisa selesai dalam 1 sampai 1,5 bulan karena memang ada demand-nya,” ujar Direktur Utama BRI Hery Gunardi, dikutip Rabu (17/9/2025).

1. Penyaluran dana kredit harus tetap pakai tata kelola yang baik

Pegawai BRI RO Denpasar saat melayani nasabah. (Dok. BRI)
Pegawai BRI RO Denpasar saat melayani nasabah. (Dok. BRI)

Namun, Hery menegaskan, percepatan penyaluran dana ini tidak berarti menurunkan standar seleksi dan kehati-hatian dalam penyaluran kredit. BRI tetap memegang prinsip tata kelola yang baik dan akan memastikan kredit diberikan secara tepat sasaran.

Menurut Hery, penting untuk memahami dana ini bukan merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), melainkan bagian dari skema pembiayaan produktif. Artinya, setiap kredit yang diberikan tetap memiliki tanggung jawab untuk dikembalikan oleh debitur.

“Pada dasarnya, kredit harus dikembalikan. Ini bukan CSR (corporate social responsibility), melainkan pembiayaan yang memang berbasis bisnis dan ditujukan kepada pelaku usaha dengan prospek pendapatan yang menjanjikan,” tegas Hery.

2. Daftar bank yang dapat guyuran penempatan dana pemerintah

WhatsApp Image 2025-09-15 at 16.19.41.jpeg
Infografis daftar Bank yang dapat suntikan Rp 200 Triliun. (IDN Time/Mohamad Rakan)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengucurkan dana sebesar Rp200 triliun kepada lima perbankan nasional.

Lima bank tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan alokasi Rp55 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp55 triliun, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp25 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp55 triliun, serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp10 triliun.

“Jadi, saya pastikan dana Rp200 triliun itu masuk ke sistem perbankan hari ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

3. Bank harus menyalurkan dana secara hati-hati agar kualitas kredit terjaga

WhatsApp Image 2025-09-12 at 19.12.09.jpeg
Konferensi Pers Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Triyan).

Ia mengakui, pada tahap awal, bank kemungkinan masih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan karena perlu memastikan kualitas kredit tetap terjaga. Namun, Purbaya memastikan, dana yang ditempatkan pemerintah wajib disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Tujuannya agar dana tersebut benar-benar berputar di sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Dana Rp200 triliun sudah masuk ke sistem perbankan hari ini. Mungkin bank sempat bingung mau menyalurkan ke mana, tapi pasti pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonomi bisa bergerak,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen

17 Sep 2025, 14:47 WIBBusiness