Buka Pabrik Gerbong Kereta, Hitachi Perluas Investasinya di AS

- Teknologi canggih diterapkan dalam pabrik baru.
- Fasilitas netral karbon diharapkan berkontribusi Rp5,7 triliun per Tahun.
- Dampak kebijakan tarif Trump terhadap bisnis Hitachi minimal.
Jakarta, IDN Times - Raksasa teknologi dan elektronik Jepang Hitachi Ltd secara resmi membuka pabrik di Hagerstown di negara bagian Maryland, Amerika Serikat (AS), pada Senin (8/9/2025). Pabrik senilai 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun) itu akan memproduksi gerbong kereta api bagi pelanggan di seluruh Amerika Utara.
"AS menghadapi infrastruktur yang sangat menua. Untuk mengelola infrastruktur ini dengan baik, kami berpendapat bahwa memanfaatkan teknologi digital serta sumber daya manusia akan sangat bermanfaat," kata Presiden dan CEO Hitachi, Toshiaki Tokunaga, dikutip dari NHK News.
1. Teknologi canggih yang diterapkan dalam pabrik baru tersebut
Tokunaga menambahkan bahwa perusahaan bertujuan untuk memperluas bisnisnya dalam mengelola infrastruktur industri. Unit perusahaan, Hitachi Rail, menyatakan target produksi pabrik tersebut adalah 20 gerbong per bulan.
Awalnya, fasilitas tersebut difokuskan pada produksi gerbong kereta untuk operator metro di wilayah Washington, Baltimore, dan Philadelphia.
Pabrik itu memiliki fasilitas baru yang menggunakan lini produksi digital dan robot berkaki empat yang berbentuk anjing. Robot itu berfungsi untuk mendeteksi goresan pada gerbong kereta selama proses produksi. Teknologi canggih tersebut juga digunakan untuk mengangkut komponen di pabrik, The Japan Times melaporkan.
2. Diharapkan berkontribusi Rp5,7 triliun per tahun

Dilansir Kyodo News, dari total investasi, Hitachi telah mengalokasikan lebih dari 30 juta dolar AS (Rp493,1 miliar) untuk teknologi digital di pabrik, pusat produksi kereta andalannya di Amerika Utara.
Fasilitas netral karbon yang memiliki luas sekitar 29 ribu meter persegi ini, diperkirakan akan menciptakan 1.300 lapangan kerja. Diharapkan, pabrik tersebut dapat berkontribusi 350 juta dolar AS (Rp5,7 triliun) per tahun untuk kawasan tersebut.
Hitachi Group menyatakan targetnya untuk menggandakan total penjualan global menjadi 2 triliun yen (Rp223,8 triliun) dalam lima tahun.
3. Dampak kebijakan tarif Trump terhadap bisnis Hitachi

Meski beberapa segmen telah terkena tarif tinggi atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, tetapi dampak langsung bea masuk terhadap bisnis kereta api Hitachi sangat minimal. Sebab, perusahaan itu mempromosikan produksi lokal untuk konsumen lokal.
Namun, Presiden Hitachi menaruh kekhawatiran tentang dampak tarif AS terhadap ekonomi global. Pihaknya mencatat bahwa tarif AS telah mendorong perusahaan untuk membatasi investasi dalam pengembangan aset digital.