CEO GoTo Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?

- CEO GoTo, Patrick Walujo dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta.
- Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengusulkan bentuk THR bagi pengemudi ojol dalam bentuk uang tunai.
- Aturan terkait THR untuk ojol akan selesai dalam waktu dekat, dengan perusahaan aplikator masih melakukan koordinasi untuk menentukan skema yang sesuai.
Jakarta, IDN Times - CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Patrick Walujo, dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta. Hal ini jadi sorotan karena terjadi di tengah isu driver ojek online (ojol) meminta tunjangan hari raya (THR).
Saat ditanya sejumlah jurnalis, Patrick enggan menjelaskan agenda kedatangannya di Istana Kepresidenan.
"Nanti (kami akan menyampaikan) setelah mendengarkan pengumuman dari Bapak (Presiden) langsung," ujar Patrick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3/2025).
1. Menaker usul THR Ojol diberikan dalam bentuk tunai

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengusulkan bentuk THR bagi pengemudi ojol dalam bentuk uang tunai. Oleh karena itu, kepastian formula pemberian THR ojol dan ketentuannya masih dalam tahap finalisasi.
"Kita mintanya nanti adalah dalam bentuk uang tunai (THR pengemudi ojol)," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Rabu (5/3/2025).
2. Aturan THR ojol akan keluar dalam waktu dekat

Yassierli memastikan aturan terkait THR untuk ojol akan selesai dalam waktu dekat. Pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan perusahaan aplikator untuk menentukan skema yang sesuai untuk THR ojol.
"Itu yang sebagai bagian dari yang sedang kita bahas sekarang. Jadi mencari formula yang kemudian bisa cover kompleksitas, dari jenis angkutannya, layanannya, kemudian jam kerjanya," tuturnya.
3. Perusahaan aplikator siap berikan THR untuk para pengemudi

Menurutnya, sejumlah perusahaan aplikator menyatakan kesiapannya memberikan THR kepada pengemudi ojol. Mereka akan mencoba untuk saling memahami.
"Beberapa pengusaha responsnya siap.Buktinya beberapa kali kami diskusi itu ada sebuah terkait dengan kontennya itu menurut saya terjadi diskusi. Jadi bukan kekeuh-kekeuhan tapi kemudian mencoba saling memahami," tutur Yassierli.