Chatib Basri Sebut Ekonomi RI Melambat tapi Bukan Resesi

- Ekonom senior Chatib Basri proyeksikan perlambatan ekonomi Indonesia tahun ini, tapi masih tumbuh sekitar 5 persen (yoy).
- Harga komoditas alami penurunan, mendorong fokus pada perekonomian domestik dan menjaga likuiditas untuk menggenjot konsumsi.
- AMRO perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kuat di 2024, didukung oleh permintaan domestik yang kuat namun masih dihadapi tantangan eksternal.
Jakarta, IDN Times - Ekonom senior Chatib Basri menyebut bahwa perekonomian Indonesia tahun ini akan mengalami perlambatan, namun tidak signifikan. Namun dalam proyeksinya ekonomi Indonesia masih akan tumbuh sekitar 5 persen (yoy).
"Dia melambat. Jadi jangan bayangkan bahwa kita akan masuk resesi atau significant slowdown dari growth. I don't think so. Indonesia jauh dari itu," ujar Chatib dalam acara Market Outlook 2024, Selasa (16/7/2024).3.
1. Faktor penyebab ekonomi lebih rendah dari tahun lalu

Menteri Keuangan periode 2013-2014 tersebut menjelaskan, laju ekonomi tahun ini masih akan lebih rendah dibandingkan capaian tahun lalu. Hal ini disebabkan faktor harga komoditas yang mulai mengalami penurunan, maka mau tidak mau Indonesia harus fokus terhadap perekonomian domestik.
"Kondisi eksternal itu punya persoalan sekarang karena likuiditasnya ketat, harga energi dan komoditasnya mengalami penurunan, maka mau tidak mau Indonesia harus fokus pada ekonomi domestiknya," ucapnya.
Di sisi lain, ia meminta perbankan hingga pemerintah untuk menjaga sisi likuiditas agar pumping money tetap bisa menggenjot sisi konsumsi.
2. AMRO proyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 persen tahun ini

Sebelumnya, ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menguat dan tumbuh sebesar 5,2 persen pada 2024. Proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang sebesar 5,05 persen.
Menurut AMRO, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 didukung oleh permintaan domestik yang kuat, tercermin dari kepercayaan konsumen yang kuat, dorongan dari pengeluaran terkait pemilu, dan pembangunan proyek strategis nasional, termasuk ibu kota baru.
3. Permintaan domestik akan menopang pertumbuhan ekonomi

Di sisi lain, AMRO menilai permintaan domestik dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang solid, prospek jangka pendek Indonesia masih menghadapi tantangan eksternal yang sedang berlangsung.
Perlambatan tajam di negara-negara mitra dagang utama, terutama China, dinilai dapat menahan pemulihan ekspor Indonesia.