Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Acuhkan Tarif Trump, Singgung AS Jadi Lelucon Dunia

ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Luar Negeri China acuhkan tarif Trump dan menolak menanggapi tarif tinggi yang diumumkan Amerika Serikat (AS) tersebut. Dalam pernyataan yang dirilis Kamis (17/4/2025), China menyebut langkah tersebut sebagai “permainan angka tarif” tanpa makna ekonomi. Gedung Putih sebelumnya mengungkap tarif baru yang bisa mencapai 245 persen terhadap ekspor dari China.

China menganggap langkah tersebut hanya bentuk provokasi yang tidak layak direspons serius. Pihaknya menilai kebijakan AS tidak lagi memiliki dampak nyata terhadap perekonomian.

1. China batasi Boeing dan mineral langka sebagai balasan

Pesawat Boeing 737-8 MAX milik Air China dengan nomor registrasi B-1223. (Anna Zvereva from Tallinn, Estonia, Berkas ini dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 2.0 Generik, via Wikimedia Commons)
Pesawat Boeing 737-8 MAX milik Air China dengan nomor registrasi B-1223. (Anna Zvereva from Tallinn, Estonia, Berkas ini dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 2.0 Generik, via Wikimedia Commons)

Konflik dagang ini terus memanas seiring langkah balasan dari China terhadap kebijakan tarif AS. Pemerintah China telah memerintahkan maskapai dalam negeri untuk menghentikan pengiriman baru pesawat Boeing dari AS. Selain itu, penjualan suku cadang buatan Amerika juga dibekukan.

Beijing turut memperketat ekspor mineral langka yang sangat penting bagi industri global. Bahan ini dibutuhkan dalam sektor kedirgantaraan, semikonduktor, dan manufaktur pertahanan. Sebagai tanggapan, AS kembali menaikkan tarif hingga 245 persen dengan dalih keamanan nasional.

Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa kebijakan tarif AS hanyalah taktik tekanan dan intimidasi. Pihaknya menyebut angka-angka tarif yang terus melonjak telah menjadikan AS sebagai bahan tertawaan dunia.

2. WTO dan PBB prediksi dampak global dari perang tarif

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dilansir dari Al Jazeera, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperingatkan bahwa perang tarif AS-China bisa berdampak luas bagi perdagangan global. Lembaga tersebut memperkirakan volume perdagangan dunia akan turun 0,2 persen pada 2025. Angka ini hampir tiga poin lebih rendah dari skenario tanpa tarif.

WTO menyebut efek limpahan dari tarif resiprokal Trump bisa menurunkan perdagangan barang global hingga 1,5 persen. Negara berkembang yang bergantung pada ekspor dinilai bakal paling terdampak. Sebagian besar tarif ini masih ditangguhkan hingga Juli, namun ketidakpastian terus membayangi.

Sementara itu, badan PBB UNCTAD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 2,5 persen menjadi 2,3 persen. Pertumbuhan di bawah ambang 2,5 persen menurut UNCTAD sering kali menjadi indikator awal resesi global.

3. Trump beri syarat keras untuk dialog dagang

Gedung Putih (pexels.com/Chris)

Pemerintah AS mengatakan bahwa peluang dialog tetap terbuka, tetapi China harus mengambil langkah pertama. Presiden Donald Trump melalui Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut bahwa AS berada dalam posisi lebih kuat. Ia menyatakan bahwa keputusan akhir kini ada di tangan China.

“Bola ada di tangan China. Mereka yang harus membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” kata Karoline Leavitt, dikutip dari The Economic Times, Kamis (17/4).

Menurut Leavitt, China membutuhkan pasar konsumen AS lebih dari sebaliknya. Ia juga mengatakan bahwa Trump tetap terbuka pada kesepakatan, namun menolak tekanan sepihak.

China acuhkan tarif Trump, sedangkan pemerintah AS tetap tidak berkutik. Kedua negara sama-sama belum menunjukkan tanda-tanda ingin meredakan konflik. Ketegangan ini bermula sejak masa jabatan pertama Trump dan kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us