Fahri Hamzah Dapat PR Gaet Investor Asing Bangun 1 Juta Rumah

- Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah diminta menggalang investasi asing untuk membangun 1 juta unit rumah dalam Program 3 Juta Rumah.
- Delegasi tugas penggalangan investasi luar negeri kepada Fahri yang dibantu tim Satgas Perumahan di bawah koordinasi Hashim Djojohadikusumo.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah ditugaskan untuk menggalang investasi asing guna mendanai pembangunan 1 juta unit rumah dalam Program 3 Juta Rumah.
Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi keterbatasan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam memenuhi target pembangunan perumahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kita harus fokus ya, saya sampaikan kepada wamen, fokus dalam investasi luar negeri dengan target 1 juta," kata Menteri PKP, Maruarar Sirait di Gedung DPR RI, dikutip Selasa (20/5/2025)
1. Hashim ikut terlibat dalam menggalang investasi asing

Maruarar mengatakan, sejak awal, tugas penggalangan investasi luar negeri telah didelegasikan kepads Fahri, yang didukung oleh tim Satuan Tugas (Satgas) Perumahan di bawah koordinasi Hashim Djojohadikusumo.
"Investasi luar negeri, ini dari awal saya sudah berbagi tugas dengan Pak Fahri, wamen saya. Ya, beliau dibantu oleh tim Satgas, Pak Hashim untuk konsentrasi fokus," paparnya.
2. Delapan kunjungan luar negeri untuk percepatan investasi

Pria yang akrab disapa Ara itu mengungkapkan, dalam 7 bulan terakhir, Fahri telah melakukan delapan kunjungan ke luar negeri guna menjajaki peluang investasi asing untuk program 3 juta rumah.
"Kalau hadir dia bisa jelaskan upaya-upaya apa yang delapan kali sudah pergi ke luar negeri, untuk berjuang untuk mendapatkan itu. Kemudian, kalau saya satu kali dan saya tahu itu tidak mudah," ungkapnya.
3. APBN hanya mampu bangun 269.779 unit rumah

Ara mengungkapkan, hanya 269.779 unit rumah yang dapat dibangun melalui dukungan APBN, termasuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
"Jadi saya mulai dengan kemampuan negara itu dari pembiayaan dan membangun itu 269.779," kata dia.
Sementara itu, kebutuhan riil pembangunan rumah yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto adalah mencapai 3 juta unit. Artinya, pemerintah harus menutup kekurangan sekitar 2.730.221 unit dengan upaya lain.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) kita, PR saya, PR kita, jajaran kami adalah 3 juta kurang 269.779," ucapnya.